BAB I

5 0 0
                                    

"Sebelah barat daerah ini satu-satunya wilayah yang masih aman kita harus memperketet penjagaan di wilayah ini agar tidak direbut oleh para londo itu seperti wilayah-wilayah yang lain." Kataku pada semua prajurit perang .

"Tapi Dirma bukankah itu terlalu berlebihan, menurutku kita harus lebih condong untuk merebut lagi daerah yang pernah direbut oleh Belanda." Sahut Andi dengan muka serius.

"Kamu benar, tapi dengan jumlah prajurit yang terus berkurang kita jangan ambil resiko yang besar. Kita harus memperkecil kemungkinan Belanda untuk merebut wilayah sebelah barat ."jawabku pada Andi yang terlihat sedang kesal.

"Sudahlah Andi kamu jangan terlalu keras kepala apa yang dikatakan Dirman ada betulnya, apalagi banyak pasukan kita yang sedang terluka parah. Jadi kita dapat merawat mereka sambil menjaga wilah barat."Kata Joko dengan nada menenangkan.

Setelah percakapan itu kami semua prajurit yang tersisa melanjutkan menuju ke wilayah Barat untuk mengamankan serta menjadi tempat singgah kami untuk sementara. Sekitar 12 prajurit yang tersisa dan dari prajutit yang tersisa ada 4 yang sedang terluka, sebagai kapten dari kelompok ini aku harus bertindak cepat agar keempat prajurit ku ini baik-baik saja. Tak terasa kami sudah mencapai wilayah Barat , ternyata benar wilayah tersebut belum diduduki oleh para londo bahkan warga asli disana hanya sedikit. Tanpa pikir panjang aku langsung menyuruh para prajutit yang sehat untuk memebawa prajurit yang terluka kedalam rumah yang kosong dan mememinta bantuan warga sekitar untuk mengobatinya.

"perasaan yang tidak enak" muncul dalam hati , ya desa itu memiliki suatu rahasia atau sesuatu yang berbahaya yang sedang mengincar kami, tapi aku tetap berfikir positif karena tidak baik untuk berfikir buruk pada suatu tempat yang akan memeberimu tempat untuk singgah.

"sksksksk......", terdengar suara seperti ada yang berjalan di atas rumput , reflex aku langsung menuju ke tempat suara itu berasal yaitu dari dalam hutan yang tidak jauh letaknya dari aku berdiri. Langkah demi langkah aku semakin mendekat kearah suara , dalam benakku hanya memfikirkan tentang para londo yang sudah sampai pada wilayah Barat. "sial , apa para londo sudah sampai di..."kataku terhenti saat aku melihat sekelebatan bayangan orang di samping kananku, dengan cepat aku mengeluarkan pedangku yang terletak pada bagian kiriku lalu mulai mengejar bayangan tersebut.

Semakin aku mendekat semakin jelas bentuk bayangan tersebut , ya.. yang selama ini aku kejar adalah seseorang aku tak tau itu perempuan atau laki-laki karena ia menggunakan jubbah hitam panjang yang menutupi semua badannya. Tiab-tiba orang ku kejar itu berhenti , sontak aku pun juga menghentikan langkah ku. "hawa apa ini ?", tanyaku dalam hati. Hawa pembunuh yang kuat yang berasal dari orang itu , sebagai pejuang aku pun memberanikan diri untuk menyerangnya dengan cepat untuk melindungi para anggota kelompok. Aku memusatkan seranganku pada leher orang itu , aku beruntung karena orang itu sedang membelakangiku. Sabitan pedang cepat aku arahkan "aaaaaaa....",teriakku. Tunggu kenapa dunia tiba-tiba buram, dengan cepat aku menyadari bahwa akulah yang sedang diserang. Ternyata orang itu menghindariku lalu mulai menusukkan pedang kecilnya pada dadaku. "LARI......", teriakku dengan lantang agar para prajuritku pergi dari desa, tapi aku terlambat untuk menghalang orang itu karena aku telah mati.

"MAAF KALO MASIH ADA YANG TYPO : ) "

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Nov 25, 2017 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

PADIRMANDär berättelser lever. Upptäck nu