Sulit sekali untuk mencari waktu yang tepat.
Aku begitu ingin mengungkap rasa, tapi keraguaan ini tak kunjung sirna.
Kesibukan tidak jarang menenggelamkanku, jadwal yang padat mulai mengintrupsi waktu di mana biasanya kuhabiskan untuk menatapmu.
Dari arah mana pun, dari balik pilar koridor, jendela kelas, bahkan di dari sudut-sudut lain yang mungkin tak kamu sadari.
Kita semakin dekat.
Ini yang aku inginkan.
Tetapi, ketakutan itu samar-samar datang.
Aku takut kamu akan menjawab "tidak" untuk semua rasanya yang telah kusodorkan.
Aku takut kamu mungkin hanya ingin berteman.
Aku takut kamu jadi menjauh setelah aku mengatakan semuanya.
Nis,
Aku mau menjagamu dengan tulus. Tidak hanya dirimu, tapi juga hatimu.
Aku ingin menjadi alasan untuk setiap senyum di wajahmu, karena kamu pun begitu untukku.
Percayakan hatimu padaku, jangan takut untuk menggenggam tanganku, karena aku tidak akan melepaskanmu.
Lalu, kita akan melangkah ke zona yang lebih berbeda. Di mana aku bisa memperhatikanmu sepuasnya, di mana aku bisa menghabiskan waktu bersamamu lebih lama.
Kita akan pergi ke kantin bersama, kita akan duduk dalam satu meja dan aku bisa melihatmu makan sepuasnya.
Nis,
Ijinkan aku masuk ke hatimu, ya?
Ijinkan aku berada di sana.
Untuk waktu yang lama,
Atau bahkan, selamanya.
Boleh, ya?
-Zakih
(Yang pengen banget jadi pacar Nisa, tapi takut ditolak)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA RASA
Teen Fiction(Sebuah cerita yang ditulis berdasarkan kisah nyata! Cerita ini ditulis atas seizin narambuser yang bersangkutan) - Kisah ini tentang Zakih dan kehidupan remajanya yang penuh warna. Apalagi, saat Zakih jatuh cinta dengan adik kelasnya, Annisa. Segal...
