[5]

1.4K 151 19
                                    


:
:

:
:

“yak! Lepaskan aku!”

“shireeo!!”

“jebal Hae.. malam ini saja.. kita tidur bersama..”

Hah!
Akhirnya dengan malas ia menuruti juga permintaan itu..
Eunhyuk dan Yesung  tersenyum.. mereka benar-benar menemukan ide yang cemerlang..

Untuk malam ini..
Peristiwa langkah ini terjadi..

:
:

:
:

:
:

“Hae, Kajja.. sebaiknya kau pergi bersamaku..”

“Aniyo, aku akan naik Bus..”

“Yak.. aku ini hyungmu Hae.. menurutlah padaku..”

Donghae hanya menyeringai tipis memilih mengabaikan Eunhyuk dan tawarannya lalu pergi meninggalkan hyungnya sendiri.

“YAK! Kau benar-benar tidak ingin pergi denganku?”

Donghae melambaikan tangan.. “NO!”

Hah. Rasanya baru semalam mereka akur.. baru semalam Eunhyuk begitu dekat dengan Donghae. Hingga ia merasa begitu menyesal selama ini tidak memiliki keberanian untuk menunjukkan sikap sayangnya. Jika sang eomma akan menghukum Donghae, kenapa ia tidak pernah bisa membelanya?
Begitu sakit jika mengingat itu..

“aku bahkan tidak bisa menjadi hyung yang baik untukmu Hae.. mianhae aku tidak bisa melindungimu.. seharusnya itulah tugasku sebagai hyung.. mian…” lirihnya.

Tapi sampai kapan keadaan ini akan mereka jalani? Mereka bukan anak kecil lagi sekarang. Mereka berhak tahu alasan apa yang membuat Donghae terasingkan di rumahnya sendiri dan oleh keluarganya sendiri.
“sepertinya aku harus mencari tahu penyebabnya.. tidak mungkin sikap eomma dan appa selama ini tanpa alasan.. tunggulah sebentar Hae, aku akan mencari tahu semuanya..”

:
:

:
:

:
:

Tahu atau tidak bagi Donghae sama saja. Dunianya terlanjur suram dan hampa. Ia sudah mengunci rapat agar  tidak ada seorang pun yang bisa masuk dalam hidupnya. Bahkan sekedar menengok sedikit saja, Donghae sudah bersiap dengan tirai selebar hatinya.

“jadi apa terjadi sesuatu??” Shinwa menebak raut wajah Donghae pagi ini, sambil menyiram beberapa bunga milik Donghae di bagian belakang ruang rahasia mereka.

“mereka memaksaku tidur bersama…”

“OMO! Jjiinjaa??? Wuuaah… daebak.. begitu seharusnya keluarga..”

“hah, benarkah seperti itu?? apa tidak aneh??”

“lalu apa yang tidak aneh bagimu hah?” Ajjuhssi itu menghampiri Donghae, masih sambil dengan peralatan kebunnya.

“aku terbiasa hidup sendiri.. dan jangan tertawakan aku Ajjuhssi.. karena disaat aku butuh seseorang, tidak ada yang mau bersamaku.. aku terbiasa dengan penolakan.. jadi, saat ada yang menerimaku.. itu menjadi aneh..”

“hah.. tapi kau harus menyadari bahwa banyak orang yang menerimamu Hae.. hanya karena appa dan eommamu, bukan berarti itu semua orang yang menolak..”

“tentu saja itu semua orang.. bagiku, dulu.. hidup adalah mereka.. rasanya menyakitkan saat dibenci appa dan eomma.. aku tidak peduli dan pasti tidak sesakit ini jika itu orang lain..”

Shinhwa mengerti perasaan itu..
“Hae.. saat ini cukup kau lihat saja apa yang didepanmu.. kau berhak untuk bahagia..”

Tes!
Ah!
Kenapa air mata jatuh tiba-tiba saat mendengar pernyataan itu..

TWYNDYLLYNGS ✔️Where stories live. Discover now