INVISIBLE

1.3K 109 33
                                    

"Kamu yakin ini rumahnya, P'?"

Tae mengangguk patah-patah. "Aku sangat yakin, Tee. Ini rumah Pa—bibi—Phueng."

"Tapi tidak ada siapa-siapa di sini." Godt menimpali. Matanya yang tajam memperhatikan pekarangan rumah tidak terlalu besar di depan mereka. Rumah berwarna cream tersebut terlihat sangat tidak terurus, dilihat dari sudut manapun rumah ini pasti sudah tahunan ditinggalkan oleh pemiliknya.

"Terakhir kali aku kemari 3 tahun yang lalu. Aku tidak pernah mendapat kabar jika Pa Phueng akan pindah rumah." Tae mencoba menjelaskan seraya sesekali mengetuk pintu. Ibunya pun tidak pernah memberitahukan bahwa Bibinya telah pindah, atau memang ia yang tidak pernah bertanya. Entahlah.

"Jadi kita akan beristirahat dimana? Kita melakukan perjalanan selama 8 jam lebih, sangat tidak mungkin kita langsung kembali ke Bangkok, P'.."

Godt berpaling pada Tee yang baru saja berbicara. Ia bisa melihat dengan jelas jikalau pemuda manis yang lebih tua setahun darinya itu nampak kelelahan. Wajar saja, mereka yang bermodalkan mobil pribadi dari Bangkok ke Chiang Mai dengan niat untuk berlibur, harus menelan kekecewaan lantaran orang yang akan mereka kunjungi ternyata telah pindah.

"Sebaiknya kita mencari penginapan di sekitar sini." ujarnya.

Tee mengangguk. Ia meletakkan kepalanya pada bahu tegap sang kekasih. Wajah lesunya membuat Tae refleks mengusap lembut kepalanya. "Godt benar, P'. Aku sangat lelah jika harus tidur di dalam mobil."

"Oke, kita cari penginapan." tutur Tae akhirnya. Ia berjalan menuju mobil bersama dengan Tee disampingnya serta Godt yang mengekor dibelakang. "Godt, cari penginapan di sini melalui internet. Biar aku saja yang menyetir." titahnya begitu mereka memasuki mobil.

Godt mengangguk singkat. Tee terlihat sangat lelah, jadi ia membiarkan kekasih dari sepupunya itu untuk merebahkan tubuh lelahnya di kursi belakang, sementara dirinya duduk di kursi depan bersama Tae yang tengah menyetir.

Lelaki bertubuh tinggi tegap dengan wajah bak pangeran tersebut sibuk memperhatikan tiap hotel yang ditawarkan oleh situs yang ia buka melalui ponsel pintarnya. Jari-jemarinya bergerak lincah mencari penginapan yang sekiranya bisa menampung ketiganya selama
beberapa hari tanpa menguras  dompet terlalu dalam.

Tee yang berada dibelakang kembali mendudukkan diri. Ia merasa tidak nyaman berbaring di kursi mobil. Rasanya sangat sangat tidak nyaman. "Bagaimana Godt, kam—P' AWAS!"

CKIIIIITTTT

BRUAK!

Main Cast:
✔Godt Itthipat Thanit
✔Bass Suradet Piniwat

Support Cast:
✔Tae Darvid
✔Tee Jaruji
✔Varodom Khemmonta
✔Copter Panuwat

Genre:
Mystery—Supranatural

Invisible by: P'Candy

.....


Suasana ruang makan rumah megah itu terlihat tenang. Hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar. Percakapan ringan yang sesekali menyelimuti ruangan tersebut menjadi latar khusus untuk memperhangat suasana.

"Hm, P'Godt, bagaimana keadaanmu? Apa kepalamu masih terasa sakit?" sang tuan rumah bertanya pelan. Raut kekhawatiran terlihat menyelimuti wajah manisnya melihat wajah pria tertinggi di sana. Wajah Godt yang masih terlihat pucat lah yang menjadi alasan utama kekhawatirannya. Terlebih dokter belum memperbolehkan lelaki tampan itu melepas perban yang bersarang pada keningnya. "Sebenarnya malam ini aku dan P'Kim ingin mengajak kalian ke sebuah taman dekat sini. Tapi melihat wajahmu yang masih terlihat pucat begitu sebaiknya aku mem—"

GodBas 1Shot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang