🐥3🐥

40.3K 2K 18
                                    

Enjoy reading guys

****

1 tahun kemudian~~

"Momi!!!!!!!" Teriak Nate. Cukup membuat rumah gempar. Bumi ginjang-ganjing. Syahrini maju mundur syantik. Bulu anti badainya sampai rontok!

Bayangkan!

Betapa mahadahsyatnya teriakan anaknya tercintah itu.

Diandra yang sedang memindahkan Mike yang tadinya tidur di sofa cukup terkejut. Dengan terburu-buru dia kembali ke ruang tengah.

Bagaimana kalau si embuls jatuh? Atau paling parah makan beling? Ngeri ah! Diandra menepis bayangan buruk itu. Mempercepat langkahnya.

Dan...

Diandra menggeleng saat melihat Nate, ia menatap tajam Nate yang menumpahkan makananya.

Bukanya takut. Anak kecil berpipi embuls itu tertawa tanpa dosa. Menunjukan giginya yang baru tumbuh beberapa.

Pipinya mengembang. Berwarna merah seperti tomat. Yang tadinya Diandra ingin marah. Ia urungkan. Habis terlalu uculs.

Unch... unchh...

"Buk Diany!" Diandra memanggil Buk Diany

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Buk Diany!" Diandra memanggil Buk Diany. Pembantu rumah tangga yang sudah bekerja dengan Diandra kurang lebih 2 bulan belakangan ini.

Wanita berumur 40an itu muncul dengan celemek yang masih melekat di badanya.

"Kenapa toh Mbak?" Tanya Buk Dianydengan aksen Jawa yang kental.

"Weladalah! Mas Nate. Makanya pakai gaya opo toh! Heran deh sama Mas Nate." Seru Buk Diandy kaget melihat Nate yang wajahnya di penuhi bubur.

Diandra tertawa kecil. Mengangkat Nate kegendonganya.

"Hehe ya gitu lah Buk. Tolong di bersihkan ya Buk. Mau bersihin Nate dulu." Diandra mencium pipi Nate gemas. Menggesekan hidungnya di lipatan leher Nate.

"Top Momi! Deli!" Gidik Nate menggeleng-gelengkan kepalanya. Melengkungkan badanya ke belakang. Menghindari ciuman bertubi-tubi dari sang Mommy.

Nate yang bisa di bilang tidak ringan. Membuat Diandra agak tidak seimbang. Tubuhnya yang mungil hampir oleng.

Saat tubuhnya hampir limbung. Sebuah tangan kekar melingkari pinggangnya. Kepalanya terbentur di sebuah dada bidang.

"Hampir saja. Untung aku sigap." Kata sebuah suara dalam dan lelah itu.

Aroma maskulin menusuk indra penciuman Diandra. Sial! Jantungnya lagi-lagi berdetak melewati batas.

"Dedi!!!" Nate heboh sendiri. Melompat ke gendongan Daddynya. Kontak Diandra dan Rio pun terlepas.

Dasar anak tidak tau sikon. Daddy Mommy mau bermesraan juga hihiw.

Unparalleled DaddyWhere stories live. Discover now