Suasana hening menyelimuti seisi mobil, hanya ada suara napas Baekhyun yang entah kenapa terdengar ngos-ngosan. Chanyeol melirik ke arah namja pendek itu, kemudian mempokuskan pandangannya ke depan sana. Baekhyun masih diam, karena memang tak ada yang harus dibicarakan pikirnya. Tapi dia juga tidak suka kalau jadi senyap begini.
"Hyung!" serunya memutar badan menghadap ke arah Chanyeol.
"Apa," balas Chanyeol seperti biasanya. Datar tak bernada. Sementara tatapannya masih lurus ke depan.
Baekhyun menatap kesal ke arah namja itu sambil mengerucutkan bibirnya. "Tidak jadi," balas namja itu dan memutuskan untuk diam saja. Chanyeol hanya melirik acuh ke arah Baekhyun, namun lengkungan kecil tercetak samar di bibir namja kelebihan kalsium itu.
15 menit berlalu, akhirnya kedua namja itu sampai di depan rumah keluarga Park. Keadaan rumah sangat sepi, Chanyeol tidak ambil pusing, lagipula di jam segini, Appa nya yang super sibuk itu pasti masih di kantor. Pulang tidak pulang ketika makan malam, itupun dia makan sendiri karena, jelas Chanyeol tidak mungkin berkeliaran di rumah pada jam begitu.
Baekhyun baru saja melangkah keluar dari dalam mobil, namun beberapa teriakan membuat namja itu berhenti. Sedang Chanyeol, dia mendadak diam sambil melihat ke arah belakang, dimana dua orang dengan perbedaan tinggi terlihat tengah berlari tergesa ke arah mereka.
"Huaaa! Chanyeol! Baekhyun!" Luhan menatap tajam kedua namja itu bergantian. "Jangan coba-coba membohongiku. Apa sebenarnya hubungan kalian hah!" serunya dengan muka merah padam, karena lelah berlari dan berteriak.
Baekhyun tergagap, Chanyeol menghela napas panjang sebelum akhirnya berjalan meninggalkan ketiga namja yang sedang bingung menatap kepergiannya. Merasa tak ada yang mengikutinya, Chanyeol sontak menoleh dan mendapati tiga orang itu masih asyik mematung di depan mobil Chanyeol. Dia menggelengkan kepala karena pusing.
"Tidak mau tahu ya sudah!" teriaknya cuek dan kembali melangkah masuk ke rumah.
Luhan yang pertama kali sadar buru-buru melototkan matanya. "Baek, Jongin, Ayo!" ujarnya sambil menarik paksa dua namja yang masih saja memasang tampang bodoh mereka.
*
"Ah jadi begitu ceritanya? Baek, kenapa kau tidak bilang saja yang sejujurnya tadi?" tanya Luhan. Ya, Chanyeol memutuskan untuk menceritakan semuanya. Siapa Baekhyun. Dan kenapa dia bisa bersama Chanyeol saat di mobil ataupun ketika kembali ke rumah. Dan jawabannya hanya satu. Baekhyun Adik angkatnya. Lagipula apa salahnya memberitahu rusa jelek itu.
"Ya aku takut saja," balas Baekhyun sejujurnya. Tentu saja dia takut, kalian sih tidak lihat tatapan tajam Chanyeol kepadanya saat di kantin tadi.
"Kau takut Chanyeol memarahimu?" tanya Jongin tiba-tiba. Membuat Luhan mendelik tajam ke arahnya. Jongin buru-buru membentuk huruf V dengan tangannya sambil nyengir kuda.
"Kau. Jangan berani memarahi Baekhyun. Kau akan berhadapan denganku!" seru Luhan sarkastik memandang ke arah Chanyeol dengan tatapan paling mematikan yang dia punya. Chanyeol menelan ludahnya, begitupun dengan Jongin, walaupun tatapan itu jelas untuk Chanyeol, tapi entah mengapa Jongin merasa 'Kau' yang dimaksud Luhan di sini punya arti ganda. Kau untuk Chanyeol, dan Kau untuk Jongin.
"Ya sudah, Baekkie sekarang kau masuklah ke kamar, ganti baju dan makan, nde?" ujar Luhan tersenyum sangat manis. Beda sekali saat menatap Jongin dan Chanyeol tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies -Chanbaek- (End) ✔️
Fanfiction⚠Warning⚠ Hidup Chanyeol yang tenang mendadak berubah saat seorang namja manis datang ke rumahnya dan sialnya malah menjadi Dongsaengnya? "Pantas saja kau tidak punya pacar. Mana ada wanita yang mau mendekat kalau kau selalu memasang tampang menyeba...