2. Date?

1.4K 260 37
                                    

'Apa tadi katanya? Putus?'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Pu? Putus? Kamu ngomong apa sih Bae?"

Kini Guanlin mencengkram erat kedua bahu Baejin. Matanya menatap tajam mata sembab pacarnya.

"Putus? Kok tiba²? Ah nggak lucu tau Bae..."

Guanlin sedikit menggoyangkan tubuh Baejin. Sedangkan Baejin hanya bisa menundukkan kepalanya semakin dalam.

"Ma... Maaf Guan... Ha -habis aku pikir aku nggak sebanding sama kamu... Aku minder... Terus temen² yang lain juga bilang kalau kita nggak sweet... Dan lagi... Kamu sama Seonho kayaknya lebih cocok daripada aku sama kamu" cicit Baejin

Guanlin pun hanya bisa menghela nafas, tangannya kini menangkup kedua pipi Baejin.

"Besok kita nge-date, kalau kita emang bener² nggak sweet, baru kita putus. Mengerti?"

Guanlin pun mengulurkan jari kelingkingnya yang disambut dengan tautan jari kelingking Baejin juga.

"Promise?" tanya Guanlin

Baejin pun hanya bisa menganggukan kepala dengan bibir bawahnya yang ia gigit karena gugup.

"Promise..."

🍬Sweet🍬

Keesokan harinya, Guanlin bagun pagi. Dia langsung sigap mandi dan siapin dirinya buat kencan sama Baejin.

Sewaktu merapikan rambutnya, sebuah pikiran terlintas di kepala Guanlin.

'Penampilan Baejin nanti gimana ya?'

'Kiyowoh?'

'Baejin siap² kayak gini nggak ya? Apa dia sibuk nyari baju yang pas buat kencan ini?'

'Ngomong².... Ini pertama kalinya gua kencan sama Baejin...'

Kita skip saja bagian Guanlin yang terlalu lama siap².

Sekarang Guanlin udah ada di depan pagar rumah Baejin. Tangannya ragu² menekan tombol bel rumah Baejin.

Setelah memersiapkan mental, Guanlin pun menekan tombol bel rumah tersebut.

Suara ringtone bel itu terdengar nyaring, tak lama dari itu, seorang pria keluar membuka pagar.

Jujur, Guanlin sedikit kaget karena yang membuka pagarnya bukan Baejin melainkan seorang pria yang diduga kakaknya Baejin.

Pria itu masih muda, tampan, dan tinggi.

"Eh, temennya dek Baejin ya?" tanya orang itu

Guanlin cuman bisa tersenyum sambil mengiyakan. Badannya membungkuk  sedikit memberi salam.

Sweet | PanDeep ✔️Where stories live. Discover now