3. Keputusan?

1.7K 227 73
                                    

Kini Pandeep sudah berada di dalam bioskop. Iya, mereka lagi nonton film.

Kurang lebih sudah 20 menit film berlalu. Tapi anehnya, tak ada tanda² kehidupan dari sebelah kursinya Guanlin.

Iya, yang dimaksud disini adalah kursinya Baejin.

Padahal 5 menit yang lalu Baejin sibuk nyeritain sinopsis film yang saat ini mereka tonton. Tapi kenapa sekarang suasananya sepi sekali?

Guanlin menengokkan kepalanya ke arah Baejin. Bibirnya mencetak sebuah senyum begitu mendapati Baejin yang tertidur.

Hadeh... Kalau begitu tadi kau membayar hanya untuk tidur Bae?

"Dasar"

Guanlin pun menyelimuti Baejin dengan jaketnya. Ia kembali mengalihkan perhatiannya ke layar lebar dengan kepalanya yang bersandar manja di pundak sempit Baejin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍰Sweet🍰

"Saranghae" kata Guanlin sambil mensejajarkan tingginya dengan Baejin.

Baejin yang mendengar itu hanya mengusap matanya, kepalanya menunduk menghindari tatapan mata Guanlin.

"Ah, ja -jangan ngomong gitu..." cicit Baejin

Guanlin hanya mengedipkan matanya menghiraukan. Senyum lebar semakin terukir lebar di wajahnya.

"Kenapa? Kita kan sudah berpacaran. Bukannya kita memang saling mencintai?" tanya Guanlin sambil memajukan bibirnya meniru nada anak kecil

"Iya sih, tapi rasanya aneh aja ka-"

"Udah udah, aku nggak mau denger alesan dari mulut kamu lagi"

Guanlin pun merangkul Baejin dengan tangan kirinya. Tangan satunya lagi ia gunakan untuk membekap mulut Baejin.

Setelahnya, Guanlin menyeret Baejin ke zona permainan. Agar lebih akrab, kalian boleh menyebutnya Game Zone.

Kini keduanya sedang berdiri di depan mesin basket. Yah, lebih tepatnya Guanlin yang narik Baejin kesana.

"Mau tanding basket?"

"Nggak mau ah, nanti kamu yang menang"

"Hohoho~ Takut kalah ya~?"

"Nggak kok!"

"Yaudah, kalau begitu ayo main"

Dengan pasrah Baejin langsung memposisikan dirinya di depan mesin basket sebelah Guanlin.

"Yang scorenya paling besar dia yang menang"

Baejin hanya mengiyakan, begitu bola basket sudah datang, ia segera melemparnya ke arah ring basket.

Meleset

Masuk

Dan memantul...

Sweet | PanDeep ✔️Where stories live. Discover now