E I G H T E E N

887 109 3
                                    

"Lihatlah pasangan baru itu,"

"Benar benar terlihat baru dan hangat,"

"Namjoon dan Seokjin-hyung pun kalah,"

"Aku dikalah sama bocah kelas 1 ya,"

Itulah kata kata yang meluncur dari sekumpulan orang yang tengah melihat 2 insan yang saling menautkan tangan mereka, mengayunkannya dan saling tertawa bahagia menuju ke arah mereka.

"Selamat siang hyung-deul— sowoon noona" sapa Jungkook saat baru tiba dimeja kantin tempat mereka biasa berkumpul dengan senyuman manisnya. "Siang Guys" sapa Taehyung. Mereka berdua lalu duduk berhadapan.

"Kalian tahu kalau kalian berhutang penjelasan kan?" Bukannya membalas sapaan dari Taehyung dan Jungkook, Hoseok malah menanyai mereka pertanyaan. Taehyung dan Jungkook lalu bertatapan dan tertawa kecil.

"Kalau aku sudah tak kaget melihat mereka jadian," balas Yoongi yang bersikap acuh tak acuh dan lanjut memakan ramyeon yang dia pesan. Yang lainnya hanya tertawa dan lanjut berbicara ringan dan memakan makanan masing masing.

"Lihatlah, mereka benar benar saling jatuh cinta ya," Hoseok berkata pada Yoongi yang duduk Dihadapannya. Jimin yang duduk disamping Yoongi hanya berpura pura untuk menulikan Indra pendengarannya.

Yoongi berdeham. Tidak terlalu memberikan respon pada perkataan Hoseok. "Senyum mereka, cara mereka menatap satu sama lain, wah itu menghangatkan hatiku" lanjut Hoseok. "Iya, namanya juga saling jatuh cinta" balas Yoongi acuh.

Jimin masih mencoba untuk lanjut memakan ramyeonnya. "Akankah kita begitu nanti, Yoon?" Tanya Hoseok. Suaranya lumayan keras jadi satu meja dapat mendengarnya. Jimin tersedak.

"Astaga, Jim, minumlah minum," sowoon memberikan minumnya pada Jimin dan memelus punggung jimin. Jungkook menatap Jimin, Hoseok, dan Yoongi bergantian.

"Ah— aku harus ke toilet sebentar, permisi," Jimin lalu beranjak dari duduknya dan berjalan dengan cepat meninggalkan meja itu. "Astaga, tadi ia tersedak tapi mengapa harus sampai ke toilet?" Heran Namjoon.

Jungkook pun beranjak dari duduknya, "aku akan menyusul Jimin hyung," ucapnya tetapi tangannya ditarik oleh Taehyung, "Jimin hanya tersedak? Kenapa kau khawatir begitu?" Tanya Taehyung. "Iya, Jimin tidak suka jika ada yang mengikutinya ke Toilet" lanjut Seokjin menatap Jungkook.

Semua mata dimeja itu rasanya menatap Jungkook heran, kecuali Yoongi yang sama sekali tidak menatapnya. "Justru karena ia hanya tersedak, makanya aku harus memeriksanya," Balas Jungkook menatap Yoongi yang tidak menatapnya balik. "Jimin hyung mungkin akan memerlukan beberapa bantuan— kasihan jika ia tidak memiliki orang yang bisa dimintai bantuan—" ucapan Jungkook terpotong, "Jimin tidak suka dikasihani, kook" potong Taehyung sambil mengayunkan lengan Jungkook pelan.

Jungkook menatap Taehyung tajam. Ia melepas pegangan Taehyung dilengannya. "Jimin hyung orangnya defensif. Itu sikap buruknya. Ia tidak mau menunjukkan kelemahannya dengan menyuruh kalian untuk tidak mengasihani, atau membiarkannya, katakan padaku siapa yang paling dekat dengannya disini?" Jengah Jungkook. Ia bertanya dengan nada yang tinggi.

"Sowon noona? Hoseok hyung? Seokjin hyung?" Tanyanya dengan lantang. Entah apa yang membuat Jungkook cukup marah sekarang ini. Semua terdiam.

"Atau kau Yoongi hyung?" Tanyanya lagi, nadanya dingin. Membuat Yoongi akhirnya menatap dirinya. "Berapa lama kalian sudah mengenal Jimin hyung? Setahun? Dua tahun? Haha" sinis Jungkook.

"Aku sudah hidup bersamanya selama 14 tahun pertamaku lahir didunia ini. Dia sudah kuanggap kakak ku. Aku dapat melihat jika dia sedih, dan banyak masalah seperti belakangan ini, tapi kalian apa? Malah membiarkannya begitu saja" Tanyanya lagi lalu bergegas menyusul Jimin ke toilet.

Flashback

'Tok tok tok'

Jungkook mengetuk pintu kamar Jimin. "Hyung. Ini aku. Jungkook. Aku bawa popcorn" tidak lama pintu pun terbuka. Memperlihatkan Jimin dengan mata sembab. "JungJungkook" panggilnya lirih.

"Astaga hyung, ayo masuk dulu. Kau kenapa?" Jungkook bertanya dengan khawatir. Lalu menaruh Popcornnya dimeja.

Jimin kembali duduk diranjang tempat tidurnya. Menekuk kedua lututnya dan memeluknya. "Jungkook, sakit" lirih Jimin lalu menangis lagi. Jungkook yang tak tahu apa apa menjadi panik. "Apa yang sakit? Kutelponkan Ambulans ya?" Jungkook lekas mengambil Hpnya. "Ti-tidak. Rasanya sakit, disini" Jimin berucap sambil menunjuk dadanya.

"Siapa yang berani membuatmu sakit hati? Siapa yang berani membuat hyung ku sakit hati?!"

Flashback Off.

Jungkook menggelengkan kepalanya pelan, lalu berjalan lagi ke Toilet. Ada yang tidak beres tentang hyungnya dan Hyungnya itu tak mau berbagi cerita dengannya.

"Jimin hyung? Kau dimana hyung?" Jungkook memasuki toilet. Sepi, tak ada orang. Tetapi di bilik kamar mandi pojok, ia dapat mendengar suara isakan, lekas Jungkook membuka bilik itu.

Dan benar saja, Jimin menangis. "Hyung" panggil Jungkook dengan lirih. Ia menatap Jimin iba. Dengan tatapan yang sangat sedih. Jimin mendongakkan kepalanya, melihat sosok Jungkook. Lalu menarik jungkook, memeluk pinggangnya, dan menangis sejadi jadinya.

__

"Jimin hyung. Dulu katanya aku ini adik kesayanganmu. Ayolah. Cerita padaku," rengek Jungkook.

Setelah sesi menangisnya, Jungkook mengajak Jimin ke rooftop sekolahan. Jimin menatap Jungkook lalu tertawa kecil, "Ey, ngomong ngomong selamat ya atas kau dan Taehyung. Yang langgeng Okay. Duh adikku sekarang sudah dewasa ya" goda Jimin sambil mengacak rambut Jungkook. Yang digoda hanya merengut.

Jungkook menghela nafasnya. "Aku tau kau sedang banyak masalah sekarang ini, Ceritalah hyung" bujuk Jungkook lagi. Jimin tersenyum getir dan menundukkan kepalanya.

"Hanya masalah kecil. Mungkin aku saja yang membesar besarkannya" balas Jimin.

Jungkook menatap Jimin. Walaupun begitu pikiran Jungkook sedang terbang kemana mana, sampai akhirnya ia bisa menyimpulkan suatu hal, ia menjentikkan jarinya.

"Apa ini ada hubungannya dengan Yoongi Hyung?"

__

Nam joo hyuk ganteng ya. ;)

 ;)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Serendipity (YoonMin) (DISCONTINUE)Where stories live. Discover now