6. Fool

2.7K 229 52
                                    

.

.

.

Suara hentakan kaki menggema memenuhi lorong rumah sakit, Hyunwoo berlari seperti orang kesetanan ia tidak menghiraukan beberapa tatapan heran dari orang-orang yang dilewatinya. Persetan dengan itu Hyunwoo lebih mementingkan keadaan istrinya saat ini, tadi saat ia sedang mencari Kihyun ditaman kota Handphone nya bergetar ada panggilan masuk dari Changkyun, Hyunwoo sudah berharap jika Changkyun memberitahu dimana Kihyun berada. Setelah mengetahui jika istrinya berada di Rumah Sakit Universitas Seoul ia segera pergi.

Cklek!

Kihyun membulatkan matanya saat melihat orang yang baru saja memasuki ruangannya, mata Kihyun berair seraya langkah kaki Hyunwoo yang berjalan ke hadapannya kemudian merengkuh tubuhnya kedalam pelukan hangat Hyunwoo. Tidak ada kata-kata yang terucap dari bibir keduanya hanya saja pelukan Hyunwoo yang semakin erat seolah melampiaskan rasa rindu yang selama seminggu ini ia rasakan untuk Kihyun, istrinya, belahan jiwanya.

"Hyung.." Lirih Kihyun setelah kurang lebih dua puluh menit mereka saling memeluk dan berdiam diri. "Jangan terlalu erat nanti kau akan menyakiti anak kita."

Hyunwoo melonggarkan pelukannya lalu duduk ditepi ranjang Kihyun, kedua alisnya bertaut tidak mengerti dengan ucapan Kihyun tadi.

"Anak kita?" Tanya Hyunwoo heran, Kihyun menganggukan kepalanya lucu seraya tersenyum hingga membuat matanya menyipit seperti bulan sabit.

"Aku sedang mengandung anak kita Hyung~." Kihyun meraih tangan Hyunwoo kemudian menyimpannya diperutnya yang masih rata.

Tangan Hyunwoo bergetar saat merasakan perut Kihyun yang mengeras tanda ada sebuah kehidupan yang tumbuh disana, Hyunwoo tidak tahan untuk tidak menangis. Laki-laki berperawakan tinggi itu kembali merengkuh Kihyun kedalam pelukannya.

"Maafkan aku Ki maafkan aku." Ujarnya seraya mengecupi pucuk kepala Kihyun, lelaki mungil itu tersenyum tipis lalu membalas pelukan suaminya.

"Jangan minta maaf Hyung, aku mengerti sudah sudah jangan menangis kau jelek tahu." Balas Kihyun seraya melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata dipipi Hyunwoo.

Hyunwoo mengelus surai madu Kihyun kemudian mengecup kening si mungil lama. "Kapan kau bisa pulang? aku tidak sabar memberitahu ibu tentang kehamilanmu."

Senyum dibibir Kihyun memudar, tangannya terangkat untuk menangkup kedua pipi Hyunwoo. Kihyun mendekatkan wajahnya pada wajah Hyunwoo untuk mengecup bibir plum suaminya.

"Hyung mau kah kau berjanji?"

Hyunwoo menganggukan kepalanya.

"Apapun yang terjadi jangan pernah meninggalkanku ya."

"Kau berbicara apa Ki? aku tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang terjadi." ujar Hyunwoo, hati Kihyun menghangat mendengarnya.

"Aku mencintaimu Hyung." Kihyun menghambur kedalam dekapan Hyunwoo menyesap aroma mint yang membuatnya mual akhir-akhir ini.

"Aku lebih mencintaimu Yoo Kihyun dan tentunya anak kita." Balas Hyunwoo, ia menyadari sesuatu lalu melepas pelukan Kihyun. "Kau tidak mual?" tanyanya.

"Tidak, aku senang menghirup bau Hyunwoo hyungie~."

Hyunwoo tidak tahan dengan keimutan Kihyun saat seperti sekarang ini, dia mengecup bibir Kihyun kemudian memeluk Kihyun lagi membiarkan istrinya menghirup wangi tubuhnya. Keduanya saling berpelukan sampai Hyunwoo merasakan berat dibahunya dan juga deruan nafas yang teratur. Kihyun tertidur.

Dengan hati-hati Hyunwoo melepaskan pelukannya dan membaringkan tubuh Kihyun diranjang rumah sakit lalu menyelimutinya sampai dada.

Ceklek

[✓] Painful Love [ShowKi] Where stories live. Discover now