chat; 9

771 130 0
                                    

"mengapa kau membohongiku, Lisa?"

aku terdiam di kursiku. Ternyata ponselku ada pada Taehyung. Ia pasti menyadari getaran ponselku karena ada di meja.

"be-begini, aku... "

belum selesai aku bicara, Taehyung kembali angkat bicara.

"Apakah kau takut mengetahui siapa aku sebenarnya?"

aku tak bisa berkutik. Taehyung benar, aku takut jika dia tak memenuhi harapan ku.

"Kau takut aku akan terlihat cupu dan kucel hingga kau membohongiku?"

Lagi-lagi ucapan Taehyung tepat sasaran dan membungkam ku.

"Lisa, tatap aku!" Taehyung mulai meninggikan suaranya. Sementara aku masih menunduk di kursiku.  Aku benar-benar takut menatapnya saat ini.

"Kau membuatku tersinggung." Ponselku diletakkannya kembali ke meja di depanku. Dia memundurkan tubuhnya, bersandar ke sofa kafe.

"Kau, kau benar-benar mempermainkan ku, Lisa" Taehyung tidak mengalihkan pandangannya dariku. dan pandangan itu sungguh terasa seperti duri yang terus menusukku.

"Ku kira kau akan menerima ku apa adanya, ternyata kau sama saja dengan yang lain."

Kata kata yang baru saja Taehyung ucapkan menusukku begitu dalam. aku tak mampu berkutik hingga akhirnya meneteskan air mata.

"Kau benar, aku takut kau tak memenuhi harapanku. Tapi saat itu juga, aku menyesal telah berbohong padamu. Aku ingin meluruskannya namun aku merasa takut begitu mengetahui ternyata kau berada di dekatku. Aku merasa takut kau akan meninggalkan ku karena berbohong padamu. A-aku hanya... "

Belum selesai aku mengutarakan perasaan ku, Taehyung berdiri dari duduknya.

"Aku butuh waktu, Lisa." Taehyung meninggalkan ku tertunduk di meja ku. aku terus menangis dan berlari ke dalam mobil.

'Aku menyesal telah berbohong padamu, taehyung.'

chat;kth [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang