Tujuh

332 43 15
                                    

Gifari menyetir mobil dengan diam, sejak dari restaurant tadi Keshwari tidak mengerti kenapa bosnya jadi aneh.

Sampai di apartemen Respati, bosnya memaksa ikut ke atas.

"Sudah sampai, Bapak boleh pergi!"

"Bisa kamu pindah dari sini, Kesh?"

"Kenapa saya harus pindah dari sini?'

Gifari menghela napas, lalu menatap Keshwari lembut.

"Aku cemburu."

Keshwari tiba - tiba ketawa, Gifari bingung, bagian mana dari kata - katanya yang lucu, ia berusaha berpikir tapi tidak menemukan jawabannya.

"Bapak tahu, cemburu, yang benar saja, Bapak benar - benar suka saya?"

"Harus berapa kali saya bilang ke kamu kalau saya suka kamu?"

Gifari menatap Keshwari frustasi karena perempuan itu menganggap perkataannya tidak serius.

"Tunggu, Bapak kenapa seperti Respati?"

"Maksudnya?"

"Menanyakan masa lalu saya tetapi ujung - ujungnya mencari tahu tentang Lovise."

Keshwari mencibir pria di depannya, tapi juga merutuki kebodohannya.

"Respati mencari tahu tentang Lovise?"

Gifari menanyakannya secara hati - hati.

"Secara tidak langsung seperti Bapak yang menanyakan masa lalu saya dengan Priyo."

"Respati suka dengan Lovise?"

"Ya, seperti Bapak, dan bodohnya saya selalu jadi cadangan pria macam wedhus gembel."

"Saya tidak suka Lovise seperti Respati ataupun menjadikan kamu cadangan seperti Priyo."

"Tentu saja, bahkan cadanganpun saya tidak masuk dalam daftar Bapak."

"Masuklah, kamu tidak akan mendengarkan aku bila dalam keadaan emosi!"

Tanpa menunggu lama, Keshwari langsung masuk sambil membanting pintu.

"Hancur pintu apartemen gue, Riri."

Respati berteriak dari ruang tamu.

"Biar saja."

Keshwari langsung menyelonong masuk ke kamar.

"Kesambet setan mana lu, Riri?"

"Setan R Toy's, rasanya aku mau mutilasi orang."

Teriak Keshwari dari dalam kamar sebelum suara berdebum pintu kamar mandi dibanting.

Respati menoleh arah pintu kamar mandi yang  sepertinya masih kuat  pintunya.

Respati kembali melihat tontonan televisi di ruang  tamu tempat dia duduk sebelum Keshwari membuat kacau tadi.

Tiba - tiba sisi kanan Respati telah duduk sesosok manusia yang membuat Respati terkejut setengah mati.

"Astaga Riri, lu bikin gue jantungan, tiba - tiba duduk di samping gue seperti Secred Riana dengan rambut panjang tergerai itu."

"Sejak kapan seorang Respati jadi takut hantu?"

"Mengagetkan bukan takut hantu."

"Cantikkan juga puteri Riri cantik dari pesulap horor itu."

"Terserah lu, semerdeka lu."

Respati memutar matanya jengah, sedang Keshwari acuh lalu mengambil camilan di depannya.

"Res."

"Hmm."

BLUE IS BLUE. ( COMPLETED )Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin