1 #Gara - gara es krim#

40 10 2
                                    


"Tingkah konyolmu membuatku semakin merindukanmu".

***

Matahari terus bergerak turun diiringi oleh hembusan angin yang terasa menyejukkan. Ombak kecil terlihat masih menggulung ditemani oleh khasnya yang membuat suasana menjadi tenang. Terlihat seorang gadis berjalan santai dengan kaki yang ia biarkan terkena air.

Rambut panjangnya tertiup oleh angin membuatnya terus menyikapnya ke belakang daun telinga. Ia cerisma gadis manis yang selalu kesepian. Ia selalu datang ketempat ini untuk menghapus rasa bosan yang selalu menghantuinya. Pernah ia terpikir apakah ada orang yang tingkat kesepiannya melebihi dirinya. Bahkan ia ragu untuk mengiyakannya. Kalaupun ada ia ingin orang yang kesepian itu datang padanya dan membagi kisahnya dengannya.

Cerisma tersenyum ketika pikiran itu kembali melayang di pikirannya. Ia memandang kearah matahari yang tak lama lagi akan meninggalkan wilayah kota tempat tinggalnya. Sinar matahari tampak menyilaukan dimatanya tapi indah dihatinya.

Drrtt...drtt..drtt...

Getaran di tas backpack Cerisma membuyarkan lamunannya. Segera ia mengambil ponselnya karena takutnya kakaknya menelpon dan memarahinya karena ia belum ada dirumah saat ini. Cerisma melihat nama yang tertera di layar ponselnya -Fasha jelek-, tuh bener dugaannya kakaknya menelpon. Jangan tanyakan kenapa nama kakaknya dikontaknya seperti itu karena Cerisma memang sangat membenci Fasha semenjak kejadian itu.

Cerisma memencet tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ditelinga. "Isma! Cepat pulang!" suara lelaki dari ponsel Cerisma begitu memekakkan gendang telinga. Sampai Cerisma harus menjauhkan sedikit ponselnya.

Cerisma mendengus pelan ia ingin membalas perkataan kakakknya tadi, tapi ia terlambat karena bunyi tut tiga kali sudah terdengar. Ia mendecak sebal karena kakaknya terus bertindak semena mena padanya. Walaupun kakakknya lebih tua darinya tapi setidaknya—ahh sudahlah lagipula Cerisma sudah terbiasa dengan perilaku kakaknya.

"Permisi mbak". Tiba – tiba suara seseorang masuk ke pendengarannya, ia menoleh kebelakang dan mendapati gadis manis tengah memerhatikannya. "Mbak yang jualan es krim itu kan?". Lanjutnya sembari menunjuk kearah kafe eskrim.

Cerisma mengikuti arah pandang gadis itu. "Iya." Balasnya.

"Mau beli 1 ya, rasa strawberry." Kata gadis manis tersebut dengan mata berbinar – binar.

"Ta.. udah es krimnya?". Seorang cowok datang dan merangkul manis gadis tersebut.

"Belum. Ini lagi mesen kak". Gadis itu menoleh kearah kakaknya. Owh lihatlah begitu manisnya mereka sampai Cerisma merasa iri tak diperlakukan seperti itu oleh kakaknya.

"Mbak, 1 ya eskrim strawberry nya" suara manis itu membuyarkan lamunan Cerisma tentang kakaknya.

"Iya". Cerisma menjawab dengan suara yang sangat tak bersemangat. Ia memasukkan ponselnya kedalam tas dan berjalan melewati mereka yang sesekali tertawa oleh lelucon yang sangat garing bagi Cerisma.

Cerisma mendorong pintu kafe kemudian berjalan ke arah bar. Ia membuka kulkas yang berisi persediaan es krim dan mendapati stok eskrim rasa strawberry sudah habis karena seingatnya hari ini banyak yang membeli varian itu. Yang tersisa sekarang hanyalah es krim rasa coklat dan itupun tinggal sedikit.

Cerisma memiliki kebiasaan, yaitu ia akan memakan es krim coklat dengan ditemani pemandangan sunshet di depan tokonya. Dan tentu saja ia tak akan membiarkan es krim nya ini dimakan oleh orang lain. Cerisma lalu berjalan keluar dari tokonya dan mendapati gadis manis tadi menghilang, yang tersisa hanyalah kakak dari gadis tadi berdiri dengan gagahnya di depan toko.

Bright On The DarkTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon