Start

10K 1.2K 290
                                    

Short apdet buat pemanasan :3







-----------------------------------

"Hyunbin! Tolong ganti bohlam lampu di kamar Hyungseob ya"

Hyunbin mendengus kesal, "kenapa harus aku? Kalian juga kan dapat mengganti bohlam lampu"

Daehwi lalu datang sambil berkacak pinggang, "tetapi di rumah baru ini kita belum punya tangga!"

"Hei, tiang! Buat dirimu berguna!" Omel Hwanwoong yang sedang mengelap jendela-jendela dengan menaiki kursi kecil.

Hyunbin menaruh kardus berisi barang-barang yang tadi ia angkat di samping sofa lalu beranjak ke kamar Hyungseob.

Mereka sekarang tinggal di kota. Dua blok dari toko bunga tempat Eunki bekerja. Mereka hanya akan pulang tiap akhir minggu. Karena mayoritas dari anak-anak ini sudah beranjak dewasa dan memulai kehidupan sebagai murid SMA, akan lebih baik mereka tinggal dekat dengan sekolah.

"Kemana Gunhee?"

"Pergi, bersama Hyungseob, berbelanja untuk keperluan bulanan" jelas Jinyoung.

Duk!

"Aw!" Justin memegangi kakinya yang terantuk kotak kardus di sebelah sofa, "ini punya siapa?" Ia mengintip dari celah kardus itu, "oh, Hyunbin"

"Apa si bodoh itu masih membawa sepatu Minhyun hyung?" Tanya Woojin yang kebetulan lewat

Justin mengangguk, "ia menaruhnya paling atas. Mungkin agar tidak rusak"

"Hei, Hwanwoong. Dimana adikmu?" Tanya Jinyoung

"Ia masih ada kegiatan ekstrakulikuler. Ada apa?" Hwanwoong bertanya kembali, sedikit tidak acuh

"Aku ingin menculiknya"

"Berani kau melakukan itu. Ku penggal kepalamu!"

"Kami pulang!" Mendengar suara Gunhee dan adiknya, Jinyoung langsung berdiri meninggalkan buku yang ia baca dan menghampiri mereka.

"Sini ku bantu" tawar Woojin

"Berhentilah mendekati adikku. Sana bantu Gunhee saja!" Jinyoung mendorong Woojin menjauh

Hyungseob hanya memberi senyum simpul, "sudahlah, hyung. Kau masih saja teringat kejadian itu?"

Jinyoung mengambil alih dua kantong plastik dari tangan Hyungseob, "aku pendendam, Seobbie. Kau tahu itu." Ia lalu meninggalkan adiknya dan membawa masuk kantong belanja itu

"Woojin hyung, Aku minta maaf ya" Hyungseob sedikit membungkuk

"Tidak apa-apa. Lagipula aku memang salah waktu itu" Woojin berkata

"Hei, kalian. Tidak adakah yang ingin membantuku? Jangan malah berbincang. Kalian mau makan malam, tidak?"

"Berisik sekali sih.." Kesal Woojin, "kau itu alpha, jangan terlalu sering mempergunakan mulutmu!" Lanjutnya setelah memukul dahi Gunhee

Woojin mengangkat dua kantong belanja dan berjalan masuk ke dalam rumab sambil berteriak, "Hwanwoong! Urusi matemu! Kelakuannya seperti perempuan!"

"Kau saja yang mendiamkannya. Aku sudah lelah dengannya" Hwanwoong membalas sekenanya

"Yak! Kau ini! Bukannya membelaku!"

"Berisik! Ku lempar kursi kau nanti!"

--^^--

"Woojin! Bantu aku memindahkan ini" Daehwi langsung menarik tangan kembarannya ke dalam kamarnya, "ini" ia menunjuk lemarinya

"Kau gila?! Lemari dua pintu ini mana bisa diangkat olehku seorang"

"Hei! Aku juga ikut membantu!"

Woojin menaikkan alisnya, "sudahlah, aku tau kau tidak bisa. Panggilkan satu orang lagi. Atau Hwanwoong untuk membantuku. Kau tidak berguna disini"

"Yak! Sembarangan!"

"Lebih baik kau membereskan hal lain sana. Tubuhmu tidak diciptakan untuk melakukan hal-hal berat" Woojin lalu menepuk nepuk lengan Daehwi, "minggir"

"I'll train my body to become stronger than you! Mark my words!"

Woojin menatap Daehwi remeh lalu mengacak rambut kembarannya, "you better find a really tough alpha to protect you, princess"

"Yak! Apa maksudmu?!"

"Penjaga istana yang selalu membuatmu takut itu"

Daehwi memukul kepala Woojin, "itu kan saat aku masih anak-anak!"

"Apa aku harus membawamu lagi ke istana untuk bertemunya? Mungkin kau akan buang air kecil dicelana"

"Kalian berisik sekali sih!"

"DIAM KAU, TIANG!"

"Yak! Apa mau kalian?! Dulu kalian mengejekku karena pendek, sekarang juga mengejekku karena tinggi!"

"Oh! Hyunbin!" Woojin langsunv tersenyum penuh arti

Hyunbin menatapnya sinis, "Apa? Pasti kau ingin meminta sesuatu dariku, kan? Cepat katakan, pendek!"

"Bantu aku memindahkan lemari ini ya"

Hyunbin mendecak, "menyusahkan"

--^^--

"Rambutmu sudah lumayan panjang" Jinyoung menyisir poni Hyungseob, yang terbaring di pahanya sambil mengunyah snack, dengan jarinya

"Jika orang awam melihat kalian berdua, mereka pasti berfikir jika kalian adalah pasangan." Ucap Hwanwoong

"Kau saja yang tidak terlalu memanjakan adikmu" balas Jinyoung

Hwanwoong lalu menatap adiknya yang duduk di sebelahnya, "hei, apa kau mau berbaring di paha--?"

"Tidak." Jawabannya sangat singkat dan tanpa ada jeda

"Aku pergi dulu ya!" Justin berlari kecil ke arah pintu dengan memakai tas slempangnya

"Mau kemana kau?" Tanya Hwanwoong

"Aku ada kencan" ia berjongkok mengikat tali sepatunya

"Aku tidak perlu tau dengan siapa kau berkencan"

Justin tertawa, "tentu dengan paman bunga!"

"Hei, seharusnya kau menunggu hingga bertemu dengan matemu. Jangan memberinya harapan lebih, nanti kau akan bimbang saat bertemu matemu"

"Tenang saja! Tidak akan bimbang, kok!" Ia berdiri dan membetulkan sepatunya, "aku pergi dulu ya! Bye!"

"Hei, Jihoon, kau juga mau kemana?" Tanya Hwanwoong saat adiknya beranjak pergi dari ruang tengah

Jihoon menaruh snack yang tadi ia pegang, "aku ingin membantu Gunhee hyung membuat makan malam."

"Seobbie juga mau ikut" Hyungseob lalu beranjak pergi mengikuti Jihoon

"Andai adikku Hyungseob. Dia sangat manis. Tidak galak seperti Jihoon"

Jinyoung memutar bola matanya malas, "buah itu jatuh tak jauh dari pohonnya. Berkacalah dulu sebelum berbicara"

"Yak!"

"Lagipula kita kan sudah membuat perjanjian. Aku akan mengambil adikmu"

"Langkahi dulu mayatku!"

Jinyoung menatap Hwanwoong dan menyeringai, "you will regret your words"











----------------------------------

Baru permulaan ya.. Mungkin yang ini konfliknya bakal lebih ke kehidupan sehari-hari, mengingat mereka semua tinggal di kota, buka  di mansion. Dan lebih banyak berhubungan dengan manusia.

Tapi tidak menutup kemungkinan untuk hal lain akan terjadi, muehehehe :3

Eniwei, kalian pasti udah tau soal Jonghyun shinee. Teteh masih ga percaya :''(((

Dimana-mana lagi rame berita itu. Heu, nyesek rasanya.. Apalagi kpopers generasi baheula macem teteh :'(( kita doakan aja yang terbaik, dan may his soul rest in peace. 😊😊

[ON HOLD] Pack of The Exquisite Ones (PD101 S2)Where stories live. Discover now