Part 3; Tease

107K 2.8K 39
                                    

    Cahaya matahari bersinar terang memasuki celah jendela apartemen Jadyn yang masih tertutup rapat. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit,dan itu artinya ia terlambat bekerja. Pantas saja ia terlambat,karena kemarin tenaganya terkuras untuk beradu argumen dengan boss menyebalkan nya,siapa lagi jika bukan Chale?.

Jadyn menggeliat pelan diatas kasurnya. Ia mengerjapkan mata berulang kali mengumpulkan nyawa yang belum penuh. Ia melihat sekilas jam weker yang ada di nakasnya. Lalu ia kembali menutup mata. Sedetik kemudian matanya terbuka lebar-lebar, sepertinya ia baru teringat sesuatu.

"Sial! Aku terlambat" seru Jadyn, kemudian menyibak selimutnya dan berlari menuju kamar mandi.

30 menit kemudian...

Jadyn mematut diri di cermin,ia sudah rapi dengan setelan baju kantornya, yakni short dress diatas lutut tanpa lengan berwarna hitam di padu dengan aksesoris senada.

Ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya.. Jadyn pikir pakaian yang dipilihnya saat ini tidak mengundang protes CEOnya. Karena menurut Jadyn pakaiannya itu sudah sangat fashionable untuknya dan sepertinya cocok untuk di gunakan ke kantor, lagipula dia kan Sekertaris? Jadi ia berfikir, dalam berpakaian pun ia tak perlu repot-repot, ia bisa sesuka hatinya tanpa harus berpakaian formal seperti staff kantor.

Bukan maksud Jadyn melanggar perintah Chale untuk memakai pakaian yang sopan, tapi memang Jadyn belum sempat membeli pakaian kantor yang layak seperti yang diminta Chale, padahal bagi Jadyn semua pakaiannya layak dan tidak buruk. Rata-rata pakaian anak muda jaman sekarang, semacam short dress,ndress casual, hot pants, kaos tumblr, dll.

Jadyn seorang gadis yang suka kebebasan, Jadyn jarang sekali memiliki baju resmi atau yang lainnya, Jadyn lebih suka baju yang santai dan bebas. Memang itu turunan dari ibunya.

******

Akhirnya Jadyn sampai di tempat kerjanya, ia masuk kantor sedikit berlari menuju ruangannya untuk mengambil file yang akan di presentasikan. Ia tau pasti saat ini ia di tunggu Chale dan rekan bisnisnya di ruang meeting. Dan sialnya lagi ia terlambat disaat seharusnya ia menemani bossnya meeting.

Jadyn mengetuk pintu ruang meeting, suara di dalam menyahutinya. Jadyn segera masuk ke dalam dengan langkah anggun. Diruang meeting laki-laki semua rata-rata pebisnis paruhbaya, tapi ada juga pebisnis muda yang tampan, kira-kira seumuran Chale.

Dan.. Apa yang terjadi? Semua rekan kerja Chale menatap Jadyn 'haus'. Bagaimana tidak? Jadyn menggunakan short dress tanpa lengan yang mencetak bagian pantat sintalnya dan dadanya yang lumayan besar. Jadyn juga menggerai rambut emasnya yang membuat ia semakin cantik dan menarik.

Jadyn sedikit menunduk dan mengambil posisi di samping Chale. Ia tidak berani mengadahkan kepalanya karena ia sudah terlambat. Chale yang melihat tatapan liar semua rekan kerjanya kepada Jadyn pun langsung menggeram.

Secretary Tease Like a Wine - Robert Series [COMPLETED]Where stories live. Discover now