THE WEDDING

57 3 1
                                    


Zoe telah sampai di sebuah bangunan yang besar dan menjulang tinggi,tempat sumber penghasilan uang yaitu tempat dimana orang orang berkerja dari pagi hingga malam,ada juga yang dari pagi hingga ke pagi lagi dan dari malam hingga ke malam lagi.

Zoe memasuki bangunan tersebut dengan wibawanya,dengan membalas senyum dari orang yang menyapanya,siapa yang tak kenal seorang pemuda, anak dari CEO Bericklane yang membuat beberapa staf yang berkerja di perusahaan tersebut terkagum akan ketampanannya,bola mata yang hijau,hidung mancung,tubuh yang tidak kurus dan tidak juga gemuk,dengan tinggi semampai,alis mata yang tebal dan rambut yang berwarna pirang kecoklatan dengan jambul di depannya,dan juga di ujung sudut bibirnya terdapat tindikan yang melingkar,terlihat sekali bagaimana bad boy nya zoe,membuat orang yang melihat terpesona akan kehadirannya.

Zoe sedang memberitahu bundanya yang merupakan CEO di perusahaan tersebut dengan pandangan nya mengetikkan sesuatu diatas benda pipih berbentuk persegi panjang itu.

Bruuk

"Aduh.. maaf maaf saya nggak sengaja" ucap seorang gadis sedikit menunduk dan membereskan sebuah map yang terjatuh,kemudian mendekapnya, perempuan tersebut memiliki rambut sedikit pirang panjang,yang diikat seperti ekor kuda dan terdapat beberapa helai rambutnya yang menjuntai keluar dari ikat rambutnya, terlihat sekali seperti orang yang telah berpergian,dengan celana bahan hitam panjang dan kemeja putihnya dan juga flatshoes hitam yang terdapat pita di ujungnya.

"Ya,tidak apa apa" ucap zoe yang masih pada ke arah benda pipih tersebut.

"Maaf banget ya, saya tadi buru buru" ucap perempuan itu dengan wajahnya yang mendongak keatas menatap zoe,karena tinggi tubuhnya lebih tinggi zoe.

"Iya tidak apa apa "ucap zoe mengalihkan pandangan nya dan menatap perempuan tersebut .

"Ya sudah,saya permisi dulu..maaf sekali lagi" ucap perempuan bermata coklat tersebut dan meninggalkan zoe.

Zoe mengangguk sebagai jawabanya.

*******

Malam ini Riko sengaja mengurung dirinya di dalam kamar,dia sudah lelah dengan apa yang terjadi didalam hidupnnya,semuanya penuh dengan teka teki dan tak berujung menemukan jawabanya.

Riko menarik nafasnya gusar dan menghembuskannya dan memejamkan matanya "gue capek" ucap Riko lirih.

Bunyi dering ponsel Riko membuat dirinya mengarahkan pandangannya ke arah nakas,karena ponselnya yang terletak di atas nakas tersebut.

'Mami call'

Riko membuang nafasnya gusar yang kemudian mengangkat panggilan tersebut.

"Riko.."ucap mami di sebrang sana,tetapi Riko tidak menjawab panggilan dari maminya, Riko tetap diam tak bergeming.

Terdengar suara menghembuskan nafas dengan kasar di sebrang sana "Maafin mami ya.."

Hening. Begitulah keadaan setelah ucapan mami, tetapi sambungan panggilan suara tersebut tidak terputus "mami nggak salah,ngapain minta maaf?" Ucap riko setelah keheningan menyelimuti keduanya.

"Tapi..mami minggu kemarin udah janji akan makan malam bersama,maafin mami ya.."

"Udah dulu ya mi,riko mau istirahat besok sekolah." Putus riko dan meletakan ponselnya kembali pada nakas.

Belum sempat Riko menidurkan dirinya pada tempat tidur kesayangannya,ponselnya menampilkan pop-up pesan dari maminya

"Good night,mami kembali setelah satu minggu lagi,jaga diri baik baik"

Itulah pesan yang muncul dari ponsel Riko.

Riko mengambil kembali ponselnya dan membalas pesan maminya

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jan 26, 2018 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Four Crazy ManOnde histórias criam vida. Descubra agora