Sweet as Revenge

2.8K 357 56
                                    

Prompt : "People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle."

Warning!

This stories contain of full-hate-feeling. If you don't like this kind of stuff, don't read it then.

---

Ada rasa sakit tiap kali aku berusaha untuk mengingat dan menceritakanmu pada orang lain. Tentang bagaimana pertama kali aku mengenalmu, bagaimana hubungan ini dapat dimulai dan bagaimana kita mengakhirinya. Sudah tiga tahun kita bersama, namun semua terlihat tidak berarti bagi mu.

Tiga bulan sudah berlalu kan? Apa kabar Taehyung-ah?

Apakah kau makan dengan baik?

Apakah kau masih ingat dengan diriku?

Ku rasa tidak.

Ini bukanlah cerita tentang cinta yang indah. Ku peringatkan kau dari awal.

"Dia pria mu?"

"Dulu."

"Sekarang?"

"Ya kau lihat saja. Bukankah dia terlihat bahagia dengan wanita itu?"

Teman disampingku ini mengangguk setuju. Semua orang dapat melihat bagaimana pria dengan senyum kotak itu mempersilahkan wanitanya untuk masuk ke dalam mobil dan duduk dibangku penumpang.

Yang tadinya itu adalah tempatku.

"Taehyung itu, dulu ia sangat pendiam. Ia tidak berani mendekatiku sama sekali. Bahkan ia meminta temannya untuk makan bersamaku. Kemudian kami saling mengenal dan akhirnya ia menyatakan perasannya. Aku sebenarnya belum mencitainya saat itu, tapi aku menerimanya. Ternyata, ia lebih menarik dari semua laki-laki yang pernah ku kenal. Ia memang terlihat nakal, sombong dan tidak berperasaan dengan mata tajamnya. Tapi kau tahu apa yang sering ku bisikkan padanya saat kami tidur bersama?"

"Apa?"

"People said you're a damn trouble. But for me, you're a miracle, my world, my everything. I love you."

"Taehyung sangat berarti bagimu ya?"

"Tentu saja. Ibaratnya begini, aku dapat hidup tanpanya tapi aku memilih untuk tidak."

"Lalu bagaimana semua itu berakhir?"

"Temanku menelfonku saat ia kebetulan melihat Taehyung sedang mencium seorang wanita di sebuah bar. Wanita yang ku ceritakan itulah yang duduk di mobil bersamanya saat ini."

"Hal itu pasti sangat menyakitkan ya bagimu?"

Aku hanya dapat tersenyum getir ketika temanku bertanya seperti itu. Aku harus membalas apa? Tidak mungkin aku sehancur ini apabila hal itu tidak menyakitkan.

Taehyung membuatku merasa takut untuk menyayangi seseorang kembali, dihantui rasa takut akan ditinggalkan sewaktu-waktu. Ia membuatku merasa tidak berharga, membuatku mempertanyakan sendiri apa kurangnya diriku sebenarnya. Membuatku sejatuh-jatuhnya. Membuatku membenci diriku sendiri sebab tidak menjadi pribadi yang ia ingini.

Lalu aku terpikir tentang hal ini, balas dendam.

Semakin menyenangkan saat melihat mobilnya berputar dan menimbulkan decitan keras di aspal. Kacanya pecah diiringi dengan teriakan orang-orang sekitar.

Aku tersenyum penuh kemenangan. Memotong rem mobil itu benar-benar pembalasan yang sempurna.

Ku lihat Taehyung berdarah dimana-mana, tidak berbeda dengan wanita di sebelahnya, yang bisa ku prediksi ia telah meninggal. Biarlah. Aku hanya ingin bahagia.

"Ayo, tugas kita selesai. Terimakasih."

---

Day 1 for #25DaysofFlashFiction

I tag your name on this augustddrugs and taeffeine

DECEMBERWhere stories live. Discover now