Bab 03

64 22 26
                                    

"Alana, Alana!!!" Evan mengejar Alana yang buru-buru mempercepat langkahnya mendengar teriakan Evan.

Males gue ngomong sama tuh manusia. Deket-deket dia buat gue sial mulu!

"Lan, tunggu gua napa sih?" Evan mencekal pergelangan tangan Alana, membuat langkah cewek itu terpaksa berhenti.

"Ngapain gue nunggu elo?" bales Alana ketus.

"Yailah, gitu amat ama gua," kata Evan.

"Bodo!" Alana menghempaskan cekalan Evan dan kembali melenggang meninggalkan cowok itu.

Cepat-cepat, Evan menyusul langkah Alana. "Yah, gak sayang apa lu ama gua.. Sakit nih hati gua dicuekin lu mulu," kata Evan. Kode keras, boleh kali..

Alana melirik Evan. "Napa sih lo? Mendadak menyenye cengeng gitu?" tanya cewek itu membuat muka Evan seketika mendatar.

Kode gak nyampe, man...

"Balik sama gua, kuy! Hemat uang jajan, lumayanlah," ajak Evan.

"Enggak, makasih," tolak Alana sambil duduk di kursi halte, menunggu angkot yang biasa melewati perumahan dimana ia tinggal muncul.

"Ya udah ya, gua ambil motor dulu," kata Evan seakan-akan Alana menerima ajakannya.

Alana mendengus, "Maksa amat sih lo!"

Evan cengengesan.

Alana memutar bola matanya dan tepat dengan itu, datang angkot yang ditunggunya muncul.

"Ya udah, tunggu ya!" kata Evan.

"Eh, gak usah! Angkot yang gue tunggu udah dateng kok, Van." kata Alana. Cewek itu segera bangkit dari duduknya, ia pun memasuki angkot, meninggalkan Evan yang bengong.

Sialan, hampir aja gua jadi nganter Alana balik! Evan memandang angkot yang semakin lama disesaki siswa-siswi sekolahnya yang menunggu angkot itu datang seperti Alana.

Tak lama, angkot pun melaju, tapi Evan masih memandang angkot itu kesal.

Evan & AlanaWhere stories live. Discover now