SEPULUH

58 4 0
                                    



ARITHA

Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan,Arikha ingin dijodohkan dengan Bagas?,kakak Charli yang terkenal arrogant dan super-duper bastrad itu.Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Arikha saat ini dan sejak kapan Arikha pacaran dengan kak Bagas?.Saudara kembarku itu selalu saja membuat keputusan yang tidak pernah masuk dalam logikaku.Padahal aku sudah ingin belajar merelakan Charli seperti yang mamy harapkan untuk kulakukan tapi sudahlah semua juga sudah terjadi.

''Sejak kapan kakakku berpacarakan dengan Arikha?.''

Suara Charli sontak membuatku kaget yang entah muncul dari arah mana.

''Kau pikir aku mengetahuinya?.''

''Kenapa Arikha seceroboh itu menerima perjodohannya dengan kak Bagas,kenapa bukan aku saja?.''Tukas charli yang kini membuat kedua mataku membulatmendengarnya.

''Kau menyukai Arikha?.''

''Aku sebenarnya belum yakin sihh.''

Ahhh sial,airmataku sudah mau jatuh mendengar perkataan Charli.Apa dialupa kalauaku menyukainya?.Aku jadi iri dengan Arikhayang selalu membuat orang mudah menyujainya padahal wajah kami identik.Lalu apa yang berbeda dariku dan Arikha,kalau soal pintarnyasih itu pengecualian.

''Baiklah,prosesi pemakaian cincin telah selesai dan kami selaku keluarga Robertho Grup dan Macciro Grup mengundang para tamu undangan sekalian untuk menghadiri prosesi ijab Kabul dan resepsi pernikahan yang akan berlangsung di Robertho hotelminggu depan.''

Daddy benar-benar kejam dengan putrinya,kenapa dia begitu memaksakan kehendak dengan Arikha.Marah-marah puntidak akan mempengaruhi keputusan daddy.

SATU MINGGU KEMUDIAN.......

Gedung utama Robertho hotel telah dipenuhi olehribuan tamu undangan bahkan delegasi dari pimpinan PBB pun datang untuk menyaksikan hari bahagia keluarga Robertho dan Macciro grup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gedung utama Robertho hotel telah dipenuhi olehribuan tamu undangan bahkan delegasi dari pimpinan PBB pun datang untuk menyaksikan hari bahagia keluarga Robertho dan Macciro grup.Aritha sudah siap dengan dandanan cantik dan mewahnya yang sekarang sedang kewalahan meladeni ribuan wartawan yang tak kalah semangat meliput tiap prosesi yang akan dilaksanakan.

''Kau sudah melihat Arikha?.''Tanya Charli yang kini sedang membantuku untuk kabur dari wartawan super rempong nan kepo ini.

''Kau harus menemaniku untuk bertemu dengannya.''

''Baiklah tuan putri,aku akan menemanimu.''

Aku meringis kesal mendengar ucapan Charli tapi dilain sisi aku senang karena sikapnya belum berubah semenjak aku mengungkapkan perasaanku kepadanya beberapa minggu yang lalu.Setelah berjalan cukup lama dan menaiki berapa puluh anak tangga karena sifat keras kepala daddy yang melarang semua orang menaiki lift sebelum acara membuatku dan Charli harus rela menguras tenaga untuk sampai ke ruang make up Arikha terlebih lagi kini aku sedang memakai high heels tujuh senti,di sampingku Charli terlihat mati-matian menertawaiku.Dasar menyebalkan.

''Kau kenapa,Aritha?.''

''Kau buta atau tidak bisa melihat,Tuan Macciro?.''Ucapku ketus melihat aksi tawanya belum selesai juga.

''Butuh di gendong,Nyonya Robertho?.''

Aku tidak tahu kini wajahku sudah semerah apa akibat gombalan Charli,dia benar-benar sangat pandai membuatku Blushing.

''Kita sudah sampai,Aritha.''

Syukurlah,Tuhan masih menyelamatkanku dari ledekan Charli akibat wajah blushingku ini.untung kami sudah sampai di ruang make up Arikha .

''Kau tunggu di sini,aku ingin mengecek saudara kembarku dulu.''Titahkupada Charli yang hanya mengangguk-angguk mendengarkanku layaknya anak SD yang sedang diberi tugas sekolah.

Belum sampai lima langkah aku melangkahkankan kakiku memasuki ruang make up,aku tercengang melihat penampilan Arikha yang kini sedang dibalut gaun pengantin dengan perpaduan warna gold dan silver.Selera gaun Arikha benar-benar hebat.

''Sampai kapan kau akan berdiri seperti patung di situ,Aritha?.''

MAWAR PUTIHWhere stories live. Discover now