-Ayah

2.1K 19 1
                                    


Ingat tidak yah, aku selalu ngambek jika keinginanku tak terkabulkan?

Ingat tidak yah, ayah selalu mencariku jika sudah larut malam aku belum juga pulang?

Ingat tidak yah, saat sore kita duduk diteras. Aku mencari uban di rambut ayah, dan kakak mencari uban di rambut ibu?

Ingat tidak yah, saat malam hari sebelum aku tidur kita selalu berantem-beranteman ala smack down?

Ingat tidak yah, saat aku minta di hadiahi cat rumah diganti menjadi warna kuning saat aku ulang tahun (dulu)?

Ingat tidak yah, ayah sering kali mengajak ku ke kedai bakso di pertigaan dekat alun-alun. Ayah juga sangat hatam saat memesan bakso untukku "Pakdeh. Biasa ya, bakso satu mangkok tidak memakai bawang goreng, seledri, dan mie putih."

Ingat tidak yah, (dulu) rumah kita selalu ramai oleh candaan ayah, teriakan ibu yang menyuruh aku dan kakak mandi, dan rayuan menenangkan dari ayah dan ibu saat aku bertengkar dengan kakak dan saat aku bercerita tentang kejadian buruk yang aku alami hari itu.

- – —

Ayah, namun itu (dulu) sebelum ayah memilih pergi dengan perempuan jalang. Yang merubah senyum, tawa dan kebahagiaan kami. Ibu, kakak dan aku menjadi tangis, kecewa bahkan benci.

Ayah, sekarang tak ada yang mencari aku saat aku pulang larut.
Ayah, sekarang aku sudah lebih bisa menerima jika apa yang aku inginkan tidak terkabulkan.
Ayah, apa ayah ingat ini adalah bulan ulang tahunku?
Ayah, Bagaimana uban dirambut ayah, apa ada yang mencabutnya?

Ayah,
Aku rindu, apa ayah juga?

Dari anak bungsumu yang tidak suka bawang goreng, seledri dan mie putih.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 24, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ayah.Where stories live. Discover now