"Percuma kan, liburan kalo guenya di villa terus? Pliss gue mau ikut manjat dongg?" pinta Kim Hyunjin, memelas agar dibolehkan ikut naik ke gunung bersama yang lainnya.
"Gak, Jin. Pokoknya lo di sini aja, toh ada Hwang Hyunjin juga yang bersedia nemenin," kata Nakyung, mendorong pelan pundak Hyunjin agar gadis itu duduk kembali di sofa.
"Ck, lo gila?!" protes Kim Hyunjin. "Gue sama dia tuh gak pernah akur,"
Siyeon mencubit pipi Kim Hyunjin gemas, "Lo berdua tuh ya, udah suap-suapan juga masih bilang gak akur,"
"Ck, gak suap-suapan," bohong Kim Hyunjin.
"Udahlah Jin, di villa aja. Lagi dapet kan lo?" tanya Heejin.
Chaeyoung mengangguk, "Lagian bahaya kalo lagi dapet gitu masuk ke gunung. Bisa ilang nanti lo,"
Kim Hyunjin mendesah berat, omongan Chaeyoung ada benarnya juga. "Yaudah deh,"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kenapa sih lo jadi baik gini? Aneh tau,"
Hwang Hyunjin tersenyum kecil, menatap rumput yang ada di bawah ayunan berukuran sedang yang ia tumpangi bersama Kim Hyunjin.
"Gua tuh emang aslinya baik. Lo aja yang sewot mulu kalo sama gua,"
"Enak aja, lo tuh yang sukanya ngatur-ngatur!" protes Kim Hyunjin. "Lagian kenapa sih, lo kayak bossy banget ke gue?"
Akhirnya, pertanyaan itu keluar juga. Setelah hampir tiga tahun gadis itu kebingungan akan sikap Hwang Hyunjin padanya.
"Kalo gua jelasin, lo juga gak akan percaya,"
"Tinggal jelasin aja sih, susah amat?"
Hwang Hyunjin mengubah ekspresinya menjadi datar, diam sejenak. Cowok itu menatap lekat manik hitam Kim Hyunjin yang duduk tepat di depannya, rambut gadis itu terbang beriringan dengan ayunan yang mereka tumpangi.
Hyunjin membuang nafasnya berat, "Percaya gak, kalo apa yang lo rasain, gua juga bisa rasain?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
