charcoal

3.6K 523 46
                                    

Hujan tengah mengguyur kota begitu deras sore hari ini. Tidak ada seorang pun yang berani tersentuh cipratan air dari langit itu. Kecuali, lelaki berkacamata bundar itu. Ia rela berlari dari persembunyiannya demi membeli pewarnanya yang habis.

Sesampai di depan toko langganan, lelaki tersebut mengelap permukaan kacamatanya yang berembun. Bel toko berdering saat ia mendorong pintu tersebut dan segera berlari ke salah satu rak yang ada di sana.

"Ini dia!"

Lelaki tersebut terpekik senang saat menemukan kotak perwarna yang hanya tersisa satu. Tangannya tak sengaja bersentuhan dengan seorang gadis yang hendak mengambilnya juga.

"Ah─maaf!" Gadis itu segera menarik tangannya lalu membungkuk tersenyum.

Lelaki itu terpaku. Tetapi ia segera menyadarkan diri. "Kamu bisa ambil ini!" Seru lelaki tersebut membuat gadis itu menghadapnya.

"Ah tidak apa. Aku cari jenis pewarna yang lain," ujarnya dengan senyuman yang sama.

Mata lekaki tersebut sengaja melihat bibir gadis itu, err, merah merona.

Menarik.

Gadis itu memutar badannya berjalan ke arah berlawanan. Renjun berlari menuju hadapan gadis itu.

"Renjun. Namaku Renjun." Lelaki itu, Renjun, mengulurkan tangannya.

Gadis itu terlihat berpikir sejenak dan akhirnya membalas jabatan tangan Renjun. "Lucy."

Dan mereka berdua tersenyum untuk beberapa saat.

"Kamu bisa ambil ini. Aku bakal pilih yang lain." Renjun memberikan kotak pewarna charcoal itu kepada Lucy.

Lucy menatap Renjun dengan lekat, mencari kebenaran bahwa lelaki itu mengikhlaskan 'pewarna' itu.

"Terima kasih. Saya pergi dulu."

Renjun menatap Lucy dari kasir hingga keluar memasuki fancy mobil yang disambut penampilan klimis pria yang berpenampilan rapi.

Renjun tersenyum tipis. Akhirnya ia mengambil acrylic dari rak samping tempat ia berdiri.






I hope we can meet again...

PAINT × RenjunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora