situation

812 195 42
                                    

"Bagaimana keadaannya dok?"

Dokter Jung yang berhadapan dengan Juhee tersenyum. "Ia hanya kedinginan karena terlalu lama di luar. Kamu tepat sekali membawanya ke sini karena ia pasien kami," jelasnya.

Lucy mengerjapkan matanya. "A─apa? Dia pasien?"

Dokter Jung mengangguk. "Tadi dia keras kepala untuk keluar bangunan sewaktu perawatan berlangsung. Sekarang suster sudah membawanya kembali ruangan."

"Oh. Bisakah aku menjenguknya?"

Akhirnya Dokter Jung menyuruh salah suster untuk menunjukan ruangan Renjun. Langkah Lucy terasa begitu berat saat mendekat melihat Renjun terbaring lemah di atas ranjang inap.

"Siapa ya?" Tanya ibu separuh baya yang berdiri dari duduknya, sepertinya ibu Renjun.

Lucy membungkukan badannya sedikit. "Saya Lucy. Teman kak Renjun dari sekolah internasional," kata Lucy memperkenalkan diri lalu tersenyum.

"Oh? Kau yang menemukan Renjun yang kabur tadi? Terima kasih." Ibu itu mendekat lalu mendekap Lucy penuh kasih sayang. Lucy hanya tersenyum canggung setelah pelukan terlepas.

"Saya akan pergi dulu. Ada beberapa barang yang harus dibawa ke sini. Tolong jaga Renjun ya?" Ibu Renjun menyambar coat dari atas nakas dan memakainya.

"Ah, saya ti─"

Ibu Renjun tersenyum hangat lalu hilang dari balik ruang inap Renjun menyisakan Lucy dan Renjun yang tertidur.

Lucy memusatkan pandangannya ke Renjun yang terbaring lemas. Ia mengambil duduk di pinggir ranjang lalu menatap lelaki itu begitu lekat, tak percaya dengan situasi yang ada.

Jemari Lucy terlalu gatal berdiam di atas pangkuannya. Akhirnya tangannya terangkat untuk menyentuh wajah Renjun, tetapi segera ditariknya akibat kedua mata indah tersebut terbuka perlahan.

"Lucy..."

"Renjun..."

Gumam mereka bersamaan.






How could the situation being like this?

PAINT × RenjunWhere stories live. Discover now