Misteri Rumah Hantu Eps 09

4.6K 150 1
                                    

Dia adalah....
"Sinta?" ucapku gak nyangka
"Ngapain kamu disini?" tanyaku heran

"Rani, aku itu dari tadi ikut ama monster itu, kamu gak ngeliat apa?" wajah Sinta berubah menjadi emosi ketika aku menanyakannya
"Yah, mana aku tau kamu dibelakang monster itu" Jawabku dengan muka polos
"Sudahlah, aku tidak ingin mendengarkan percakapan bodoh kalian itu" Monster itu berbicara, tapi si Sinta langsung menjawabnya
"Hey, siapa yang kau panggil bodoh? Aku tampol nanti kau ya" Sinta mengancam
"Yaelah neng, baru juga saya ngomong gituan, udah ngambekan" Monster itu mulai bercanda
"Terserah kamu aja lah, kampret" Sinta kesal
"Kamu juga, dari tadi aku itu ada di belakang monster dungu itu, kok kamu nanya lagi?"
"Yaelah, apa perlu aku ulangi lagi dengan jawaban yang sama?" Tanyaku kembali pada Sinta. Sesuatu yang buruk terjadi, tiba - tiba saja monster itu berubah menjadi...
"Tidak perlu, karena aku sudah berubah gowahhh" Teriak hantu perempuan itu
"Gawat Sinta, kita harus lari sekarang" Aku benar - benar panik dan mencoba untuk melarikan diri

Normal POV

   Rani dan Sinta berlari tanpa arah di sekitar rumah itu, mereka mencari jalan keluar tapi itu semua sia - sia saja. Hantu itu menggunakan kekuatannya untuk menutup seluruh ruangan yang ada di sekitarnya
"Kau mau kemana gadis kecil" Teriak hantu itu kepada mereka.
"Kalian tidak akan bisa lari lagi, aku akan menunjukkan sesuatu yang amat menyakitkan..  Hahahaha"

Rani POV

Hantu itu tertawa dengan mentah.
"Tch, andai saja aku punya kekuatan seperti di film - film, akan aku hajar hantu itu sampai sekecil debu"
"Ahhahahah....  Hahahah.... Uhuk - uhuk. Tch, asma gue kambuh lagi nih" Hantu itu menggumam
"Batuk pak haji? Minum baygon. Sembriwing" Sinta mulai berbicara aneh, tapi bukan aneh sih melainkan meledek gitu
"Kampret lu, ngeledekin gue lu yah? Rasakan ini kekuatan gue. Hiyyaaaa"

   Tiba - tiba keluar bola yang bersinar dari tangan hantu itu. Bola itu semakin lama semakin membesar dan cahayanya pun menyinari seluruh ruangan yang ada didalam rumah ini. Aku menutup mataku dan berusaha untuk melindungi mataku dari sinaran cahayanya. Perlahan aku buka mataku, dan kulihat Sinta sudah berada didepanku. Dia berusaha untuk melindungiku dari serangan itu. Rupanya Sinta memiliki kekuatan tersembunyi didalam dirinya. Tapi, dia tidak mau menunjukkannya pada orang lain bahkan dengan sahabatnya sendiri. Sinta lalu berbicara dan mengungkapkan semuanya padaku
"Rani, maafkan aku, tapi inilah akhir dari semuanya. Hantu itu harus dituntaskan malam ini. Dan aku akan mati bersamanya, aku tidak mau hidup berlama - lama didunia ini lagi Rani. Aku tidak sanggup, aku tidak sanggup" Sinta menahan air matanya
"SINTA, JANGAN PERGI. Kamu adalah sahabatku yang palong dekat denganku. Kalau kamu pergi, aku tidak akan mempunyai sahabat sebaik kamu lagi" Jawabku sambil menahan air mata
"Tidak Rani hiks..., kau salah hiks..., aku adalah orang paling buruk didunia ini. Aku bahkan tidak memiliki teman, dan diwaktu kita bertemu itu, aku sangat bahagia sekali memiliki teman sepertimu yang selalu ada untukku. Aku berusaha untuk hidup dengan tenang Rani. Tapi..." Jawabnya terputus
"Tapi apa?"
"Tapi aku ini adalah anak yatim piatu. Aku hiks..., hidup sendirian dirumah. Teman - temanku membullyku setiap hari, bahkan mereka hendak membunuhku. Tapi sayangnya hiks...., Ibuku lah yang menjadi korbannya" Sinta tidak bisa menahan airmatanya dia lalu tersenyum padaku
"Rani, jaga diri kamu baik - baik ya. Aku akan pergi untuk selamanya. Terima kasih atas kebersamaan kita, walau hanya sesaat saja. Terima kasih Rani" Sinta lalu memudar dan hantu itu berteriak kesakitan. Tak berapa lama cahaya itu memudar dan hantu itu juga hilang. Semua langsung sirna dan sunyi seketika sekarang hanya tinggal aku seorang dirumah ini ditemani lampu yang samar - samar, aku menangis dirumah itu meratapi nasib apa yang bakalan terjadi padaku nanti. Temanku sudah tiada, dan aku hanya hidup seorang diri. Aku berusaha menenangkan diriku kemudian aku bangkit dan pergi dari rumah itu.

    Sepanjang perjalanan, aku mengingat semua yang telah terjadi di dalam benakku. Aku tidak tau pukul berapa sekarang, aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Sinta sehingga dia bunuh diri. Aku harus mencari tau tentang hal ini.

Disaat aku melamun dalam perjalanan, aku jadi teringat dengan Ibuku yang kena hempasan monster tadi. Aku langsung berlari dengan cepat dan aku tidak memikirkan apapun lagi. Semua k u tabrakin dijalan, dan sampailah aku dirumah. Aku terengah - engah disaat aku sudah sampai rumah. Aku berjalan perlahan ke tempat ibuku terpental tadi, tapi yang kudapatin hanyalah tempat yang kosong, aku celingak - celinguk melihat sekelilingku. Tapi, yang ada hanyalah pemandangan yang gelap. Aku lalu masuk kedalam rumah sambil menahan tangis. Tiba - tiba saja telepon rumahku berdering, aku langsung menuju kearah telepon dan menjawab panggilannya
"Halo, apa ini rumahnya Bu Sari?"
"Ya benar, saya anaknya. Ada apa ya pak?"
"Oh, dek, kamu harus segera ke rumah sakit sekarang. Ibumu sekarat dan wajib mendapat perawatan dari medis" Perintah dokter itu
"Oh ya baik pak" Jawabku sedikit lega karena Ibuku masih selamat
"Oh ya satu lagi, tadi Ibumu menelepon kami. Lalu kami mendengar suara yang mengerikan dari telepon itu. Jadi kami curiga dengan suara, lantas kami pun menuju TKP" Dokter itu menjelaskan
"Biar kamu gak curiga aja sama saya, nanti kamu sangka hantu atau apalah gitu. Oh ya cepat ke rumah sakit sekarang. Saya tunggu kamu disini"
"Baik pak saya kesana sekarang juga" aku lalu menutup telepon

    Aku merasa senang karena Ibuku masih hidup. Aku naik ke lantai atas dan mengganti bajuku. Kemudian aku langsung turun dan bergegas keluar. Sampai diluar, aku mengunci pintu lalu pergi menuju rumah sakit itu.

THE END
 
  Episode 10 saya akan buat ceritanya Sinta dari dia mulai masuk sekolah hingga mati bunuh diri. Terima kasih yang sudah mau membaca cerita saya. Jangan lupa, berikan ratingnya....

Misteri Rumah HantuWhere stories live. Discover now