Setelah di Tinggalkan

Setelah Perpisahan Terjadi

Setelah perpisahan itu terjadi, hariku berbeda, tak lagi sama seperti dulu saat dering handphone masih menanyakan keadaanku, tak ada lagi senyuman disetiap pagi hari-hariku. Kini tampak jelas hari-hariku semakin berbeda.

Kita bertemu, dalam pertemuan itu kita tak berjanji akan adanya perpisahan, kita tak pernah meminta semua berubah menjadi kebencian, kita tak pernah meminta semua berubah menjadi tak saling mengenal satu sama lain, kita tak pernah meminta semuanya berakhir sia-sia, kita tak pernah meminta semua berakhir menjadi kenyataan pahit.

Kita tak pernah ingin saling menyakiti, kita tak pernah ingin saling membenci, kita tak pernah ingin saling melupakan, kita tak pernah ingin saling menemui titik akhir pertemuan; perpisahan. Kita tak pernah ingin saling berhenti tersenyum. Perpisahan itu membuat segalanya berubah menjadi berbeda, tak lagi ada kata sapa, tak lagi ada kata ucap, tak lagi mempunyai arti. Kau membuat hariku berbeda semakin berbeda hingga membuatku tertekan terus tertekan hingga tak pernah bisa terbiasa.

Aku ingin kembali ke masa lalu, seperti dimana kita masih dapat saling berbicara, masih dapat saling bertatap mata, masih dapat saling tersenyum, masih dapat saling tertawa bersama. Mengapa semuanya terjadi begitu cepat? Setelah perpisahan terjadi, kita mulai tak lagi saling berbicara, tak lagi saling tertawa, tak lagi saling tersenyum. Semakin lama aku semakin menyadari bahwa tanpamu segalanya berbeda, dan aku tak pernah terbiasa. Kau tak tahu rasanya jadi aku.

Kini semakin ku rasakan perbedaan tanpamu dan denganmu. Tidak pernah ku sangka sejauh aku melangkah ternyata arahku terhenti di kamu. Aku berhenti digaris yang sama, berlari dari titik awal yang sama, jatuh ditempat yang sama, hingga langkahku terhenti di kamu. Menyadari semuanya bukan milikku lagi memang tidak mudah. Pernah ku sangka tanpamu segalanya akan lebih baik, ternyata aku salah, tanpamu semakin hari semakin berbeda.

Lagi-lagi semakin ku sadar ketiadaanmu membuatku tak terbiasa. Hidupku semakin gelap, sepi, tak ada yang bisa ku lakukan. Pernah ku coba untuk melupakanmu, tapi semakin dalam ku mencoba, semakin dalam perih yang ku rasa.

Bandung, 30 Desember 2017