separuh hati yang pergi

1.1K 16 0
                                    

Bagian 1

NASKAH DARI NOVEL ' PEREMPUANKU" by MIMIE SARAH

AKU IMAM
"Allahuakbar...allahuakabarrrrrr.....

Waktu Dzuhur telah tiba, Seperti biasa, aku melantunkan Adzan di masjid sini, lantunan adzan sering aku laksanakan bahkan terkadang setiap hari jumat aku sering menjadi bilall di masjid sini, kebetulan lingkungan kantorku masih 1 wilayah dengan masjid tempat aku biasa mengumandangkan adzan dan komplek perumahan dinas. Selepas adzan, aku berbaris di barisan makmum. Selesai melaksanakan solat, aku bersama kedua sahabatku kembali lagi ke kantor. Tapi sebelum masuk ke kantor , kami makan siang terlebih dahulu di sebuah kantin. Perkenalkan, aku Imam. Aku seorang lelaki lajang. Usiaku 28 tahun, aku seorang lelaki pekerja keras. Yang saat ini bekerja mapan di salah satu PT swasta ternama di palembang, Anak kedua dari 4 bersaudara. Aku memiliki 1 kakak perempuan, dan 2 adik perempuan. Kami dibesarkan oleh seorang ibu, dimana ayah kami sudah meninggal saat aku duduk di bangku sekolah dasar. Saat ini aku terbilang sudah mapan,bahkan sudah sangat pantas untuk menikah. Hanya saja, aq lebih selektif memilih calon istri,karna ingin mencari sosok yang benar benar bisa mengerti keadaanku. Dari postur tubuh dan wajah, aku bisa terbilang tampan. Tapi entahlah...sampai sekarang aku belum juga menemukan calon pendamping hidup, aku memang tak pernah pacaran, tapi hanya sebatas berteman dekat dengan lawan jenis, bahkan beberapa kali aku ber'taaruf , namun sampai sekarang aku belum juga menemukan pendamping hidup. Selain memang selektif memilih calon istri, ada hal lain yang membuatku ragu untuk segera mencari istri. Karna kakak perempuanku eva belum juga menikah,dia belum bisa mengizinkan aku menikah apabila dia sendiri belum menikah. Jujur,berkali kali aku di jodohkan oleh teman temanku, namun tak satupun ada yang melekat dihati dan pikiranku unt di jadikan istri, ntahlah..mungkin sudah takdirku untuk jadi jomblo sejati.. 
Saat hendak menyantap nasi padang, deni salah satu sahabatku membuka obrolan
"mam...kamu bilang mau cerita tentang perempuan perempuan yang kamu perkenalkan dengan keluargamu waktu itu. Jadi gimana?? Tanyanya penasaran,
"perempuan perempuan? Alamak.....banyak sekali.. ledek bang rafi dengan logat bataknya. Lalu ku jawab
"maksudnya deni, beberapa perempuan ada yang ku perkenalkan dengan ibuku, nah di antara perempuan perempuan itu ada nggak yang melekat dihati. Gitu bang maksudnyaa..iya kan den?
"Nahh pinter..(sambung deni).
Sambil menguyah kerupuk aku menceritakan kronologi perkenalan itu.
"jadi gini.. Sudah 4 bulan terakhir ini, aku kenalan dengan 3 perempuan, nggak pacaran cuma jadi temen deket doang. Aku bilang sama ibuku, silakan ibu seleksi untuk menjadi calon menantu. Nah setelah itu aku ajak mereka kerumah. Tapi nggak langsung bertiga. Waktu bulan pertama aku ajak si rini main kerumahku, ku perkenalkan dengan ibu dan saudaraku.
"lalu??
Tanya deni semakin penasaran , aku pun menyambung pembicaraan
"Lalu...sesampai dirumah, ibuku seperti biasa melayani rini layaknya tamu. Tapi aku sudah punya firasat bahwa beliau tidak akan suka dengan rini.
"lah kenapaaa?
sambung bang rafi dan kembali aku melanjutkan pembicaraan.
" gimana ibu mau suka bang.. Si rini nggak pake hijab, apalagi dia memakai rok dibawah lutut.
"lah kamu mam..udah tau nggak masuk kriteria ibumu, tapi masih kamu kenalin...
sahut deni sambil cengar cengir lalu ku jawab
" Yaa..kali aja ibu bisa mempertimbangkan, secara rini baik orangnya, secara fisik dia cantik, feminism, style nya tipe wanita karir banget..., dan gayanya sepintas seperti model. mulai rambutnya, pakaiannya dan sepatunya. Tapi ku fikir dia bisa dirubah kelak jika menjadi istriku. Sayangnya ibu ku nggak suka sama rini. Katanya cari yang lain aja karna ibu nggak suka dengan gaya rini yang seperti wanita angkuh apalagi rini tidak berhijab, yang ibu takutkan ketika aku menikah dengan rini, dia bakal melanglang buana tidak mau di atur. Kelihatan dari gayanya" Itu alasan ibu. Dan Aku sebagai anak, ya harus patuh lahh. jelasku sambil tersenyum
"baguss.., karna batin ibu itu selalu benar, kalau kamu nggak nurut ntar kualat... ucap deni sok bijak.
"terus dengan perempuan yang kedua? tanya bang rafi dengan nada penasaran. Lalu aku menghela nafas dan melanjutkan cerita
"Perempuan kedua, namanya Tasya. Manis orangnya bang..., dia berhijab. Sama kayak rini.., baik dan ramah. Dia memang berhijab, cuma hijabnya agak ketat. Seperti perempuan tomboy. Tadinya ku kira kak eva dan ibu akan setuju. Ternyata sama saja, ibu kurang sreg. Dengan alasan, kurang suka dengan cara dia berhijab yang masih melengkungkan bagian tubuhnya. Tidak ada sisi anggunnya, itu kata ibu. Kalau kakakku eva berbeda pendapat lagi, katanya cara bicaranya tasya terlalu lebay...., kak eva bilang tasya mirip wina adikku, yang ada nanti dirumah makin rusuh. Denger suara wina adikku aja berisik, apalagi mau di tambah istri seperti tasya" Begitu kata kak eva.
spontan hal ini membuat tertawa bang rafi dan deni.
"ladass ye kamu ngakakk" ucapku dengan logat palembang sambil ikut tertawa. Yang artinya puas ya kalian meledek.
"haduh sakit perutku mendengar cerita cintamu ini mam " ledek bang rafi dengan logat kental bataknya.
"bang tunggu dulu..masih ada 1 perempuan lagi yang belum imam ceritakan sambung deni dengan semangat.
"nah perempuan yang ketiga ini beda lagi .. ucapku melanjutkan cerita
Jadi gini..dari awal aku tau ini sulit untuk di terima keluargaku, tapi lagi lagi aku berharap, siapa tau ibu tidak mempermasalahkan status Dian, perempuan ke tiga yang ku perkenalkan dengan ibu. Jadi sewaktu dia kerumah, ibu dan adik adikku serta kakakku merespon baik. Dian itu sopan sekali, bicaranya santun, dalam ilmu agama tidak perlu di ragukan, dia tipe wanita sholeha. Cara berhijabnya juga pas banget seperti selera ibu. Selera ibu banget deh..,
"lalu ? sahut deni ,
"lalu di akhir obrolan dian bicara jujur dengan ibu dan saudaraku bahwa dia berstatus janda muda. Suaminya meninggal 1 tahun lalu karna kecelakaan. Dan dia memiliki anak perempuan yang berusia 2 tahun. Hal ini membuat Ibu dan saudaraku yang tadi sudah merespon baik tiba tiba berubah seperti orang yang kecewa.
"hahhh?? sahut bang rafi kaget sambil menghentikan minumnya , berbeda dengan deni yang kembali tertawa sambil berkata
" udah mam..nggak usah di lanjutin ceritanya, makin prihatin aku dengan kisah cintamu"
" ya gitu...makanya aku masih jadi jomblo sejati", Nah aku nggak tau sama perempuan yang dijodohkan oleh andre kali ini. Jadi si andre teman kantor kita, lagi jodohin aku sama akhwat. Katanya ni akhwat anak pengajian. Cuma aku belum tau gimana kedepannya. Karna aku sendiri merasa kurang sreg dengan pilihan andre. Minder aja,begitu tau dia mau padankan diriku dengan akhwat sejati. Cuma aku belum bisa kasih keputusan sama andre, bingung cara menolaknya. lusa nanti mungkin baru aku bilang ke andre.
"coba pikirkan dulu mam, jangan buru buru kau tolak
"thanks masukannya bang rafi..
Selesai menyantap makan siang, kembali kami ke kantor yang tak jauh dari kantin. Disana kembali aku bergelut dengan laptop, Begitu juga dengan kedua sahabatku itu. Tiba tiba pak iwan mendekatiku,
"nak imam.., selasa nanti kita ada persentasi..nanti kita bisa diskusi ya..
"siap pak iwan.. .
Pak iwan adalah rekan kerjaku, beliau adalah senior yang sangat baik dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau juga Tempat aku bertukar pikiran dalam soal pekerjaan.
Seperti biasa..aku pulang kantor Jam 16.18 . jalanan di sekitar kantorku yang berlokasi di Jln mayor zen , sungai selayur Palembang kembali padat. Pada jam seperti inilah aku sudah terbiasa menikmati suasana macet. Dimana semua pegawai kantoran, serta pekerja lainnya pulang, sehingga kendarran memadati jalan raya ini. Sebelum pulang kerumah aku berniat mampir ke toko buah LARISA yang berada di wilayah sekip untuk membelikan buah mangga dan jeruk kesukaan ibuku. Dengan santai aku menikmati perjalan pulang ini, sambil mendengarkan MP3 Maherzain ' sepanjang hidup' , sebuah lagu favoritku sesuai dengan kegalauan hatiku yang masih berstatus jomblo dan ingin menemukan dambaan hati. (E...aaa....)
20 menit berlalu, ternyata mobil yang ku kendarai telah melaju kearah sekip dan berputar arah mendekati toko buah. Namun belum sampai di toko buah tiba tiba mobil yang ku kendarai mogok tepat di persimpangan jalan raya. Hal yang membuatku benar benar pusing. Alhasil, aku menelpon tukang servis mobil
"hallo mas..bisa bantuin aku nggak? Mobilku mogok. Posisiku di jalan sekip dekat lampu merah. Bisa kesini kan? teriakku dari via telpon,
"oke aku tunggu ya, terimakasih
Bunyi suara bising mobil di jalan raya ini membuatku harus berteriak via telpon. Tak lama kemudian datanglah tukang servis mobil yang ku telpon tadi. Sesaat dia memeriksa keadaan mesin mobilku dan menjelaskan permasalahan mobilku. Setelah dia menjelaskan panjang lebar akhirnya alternatif pilihan, aku suruh dia membawa mobilku ke bengkelnya.
Di wilayah yang sama, dan posisi berbeda
Aku Perempuan asal kota pagaralam, baru saja memasukkan lamaran pekerjaan disekolah swasta ALFURQON ini. Yang terletak di wilayah sekip, tak jauh dari toko buah larisa dan halte transmusi. Sore ini benar benar melelahkan untukku. Di tambah lagi cuaca yang panas semakin membuatku ingin pulang dan merebahkan tubuh di kamar. Keluar dari gerbang sekolah Tiba tiba pandanganku tertuju pada ibu tua yg sedang duduk di pinggir jalan , ternyata dia berjualan kacang. Hatiku sedikit haru, di usia yang sudah senja beliau masih semangat berjualan, lalu aku mendekati beliau. Sambil ku sapa
"Nenek jual kacang rebus? Berapa harganya nek?
"iya neng ini kacang rebus, neng mau beli berapa? Ini satu bungkus kecil 2000 saja. Jawab sang nenek
Lalu ku keluarkan uang dari tas ku, aku tak berminat membelinya. Tapi aku berniat memberi nenek ini uang. Aku keluarkan 50 ribu uangku, ku anggap ini sedekahku untuk si nenek.
"Ini buat nenek ya, maaf nggak banyak nek.. tapi semoga bisa membantu untuk tambahan makan malam nenek"
" yak allah neng...terimakasih banyak, semoga allah membalas segala kebaikan neng" jawab si nenek dengan rasa kaget dan nada haru.
"Iya terimakasih kembali untuk doanya nek"
Lalu kumasukkan kembali dompet kedalam tasku, dimana tas ini berisikan beberapa berkas lamaran ku, flasdish, dompet dll. Baru saja aku menutup tasku sambil berjalan, tiba tiba ada yang menarik tasku dengan cepat. Sontak hal ini membuatku kaget, bagaimana tidak? Ternyata seorang jambret sepertinya sejak tadi mengincarku. Mungkin dia memperhatikanku ketika aku mengeluarkan uang saat memberi sedekah kepada nenek tadi. Secara spontan aku menjerit. Meminta bantuan sekitar
"TOLONGGGG......, yak allah tas kuu...tolong mass...tas ku di jambret..!
Dengan cepat beberapa orang di sekitarku langsung mengejar si jambret. Akupun ikut mengejar, apa daya tenaga perempuanku tak sekuat berlari laki laki.
Pertemuan pertama di tempat yang sama...
Kondisi mobilku yang mogok dan telah di bawa tukang bengkel membuatku memutuskan untuk pulang dengan menaiki transmusi. Tak jauh dari sana aku berjalan menuju halte bus transmusi. 5 menit aku berdiri disini,tiba tiba di kejutkan oleh teriakan wanita dari kejauhan beserta ramainya orang sedang mengejar jambret. Spontan aku ikut membantu.. Dengan sedikit keahlian ku, aku terjang si jambret yang tepat melintas di depan mataku. Lalu ku ambil tasnya. Begitu pun dengan orang orang yang mengejarnya tadi, tak henti hentinya menghajar dia. Hingga akhirnya mereka berhenti menghajar si jambret dan menyerahkan pada polisi lalu lintas. Aku ambil dan amankan tas dari tangan jambret tersebut, belum sempat ku serahkan tas tersebut ke polisi lalu lintas datanglah seorang wanita berhijab ungu menghampiri ku..
Lalu ia berkata
"Alhamdullilah mas... Terimaksih banyakk.. , ini tas saya. (sambil ia mengecek isi tas)
" alhamdullilah semuanya masih utuh. Makasih banyak mas ya..
Aku hanya tersenyum sambil menatapnya, Dan sedikit ter'enyuh. wanita ini cantik sekali...tutur katanya pun lembut. Wajahnya imut, sepintas seperti gadis turki. Penampilannya Sederhana tetapi mempesona. Tanpa sadar ternyata aku larut dalam lamunan. Dan tersadar saat dia berkata
"hallo mass..(sambil mengabaikan tangannya ke wajahku)
" mass..sekali lagi terimakasih.
Iya..sama sama..mb, ehh..dikk.. ( sebuah nada bicara yang memperlihatkan bahwa aku salah tingkah). dia pun membalas dengan senyum tersipu malu sambil menundukkan pandangan. Sepertinya dia akhwat sejati yang selalu menjaga pandangan dari lawan jenis. Lalu aku bertanya,
" Adik mau kemana?
" Saya mau ke arah perumnas kenten, tepatnya jln pipa reja deket masjid DARUSAID. Ini masih menunggu transmusi
"Oh..sama,aku juga sedang menunggu transmusi perumnas (sahut ku).
Tidak lama kemudian, datanglah transmusi menuju perumnas. Di dalam transmusi aku duduk bersampingan dengannya. Sedikit kaget, dia membatasi kursi duduk dengan tasnya. seakan akan takut sekali bersentuhan dengan ku. Lalu pandangannya dia alihkan pada buku agama dan sebuah novel yang berjudul PEREMPUANKU yang dia keluarkan dari dalam tasnya. Aku semakin yakin, bahwa dia seorang wanita sholeha. lihat saja dari buku yang dia bawa, satu Buku agama dzikir satu lagi novel bernuansa islami. Dengan sedikit memberanikan diri, aku ulurkan tanganku sambil berkata
' aku imam... Berharap dia membalas dengan memberitahu namanya, dan lagi lagi dia hanya membalas dengan senyuman.
"Namaku' imam. Namamu siapa? , tak lama itu dia menjawab sapaan ku" Zahra" jawabnya singkat lalu kembali memandang ke arah buku di pangkuannya). Sesaat kemudian bus terhenti di halte berikutnya. Tepat berdekatan dengan masjid Darusaid yang berada di pinggir jalan.
" mas aku duluan ya.. Assalamualikum (ucapnya dengan suara lembut) "Wallaikumsalam... Aku terdiam dan berharap, semoga suatu saat aku bisa bertemu dia lagi. Tapi ntahlah, bagaimana bisa aku bertemu lagi dengannya. Sedangkan no hp saja tak sempat ku pinta. Transmusi pun melaju kembali, menuju arah pasar. Dimana berdekatan pasar inilah, letak wilayah rumahku. Yang berada di komplek kehutanan multiwahana. Turun dari transmusi, aku melanjutkan naik ojek yang berada di sekitar pasar. Meminta nya untuk mengantarku sampai di komplek perumahanku.
Sesampai dirumah seperti biasa, Ibu dan kakak pertama serta adik bungsuku menyambut kedatanganku.
"Assalamualaikum
"walaikumsalam (jawab ibu dan kak eva serentak)
lho mam...mana mobilmu??.. Kok jalan kaki pulang kerumah?
Iya nakk mana mobil mu? (sambung ibu)
"Oh itu buu... ,mogok dijalan tadi, waktu hendak membeli mangga di toko buah sekip. Padahal sedikit lagi sampai di toko buah, mobilnya mogok. Jadi imam telpon bengkel mobil. Terus Langsung mereka bawa, Mungkin 5 hari selesai bu.
"Aduh mam...gimana besok mau anter berobat adikmu fira berobat?? sambung kak eva.
" Astafirullah...aku lupa kak.., y udah di undur aja ya... Namanya musibah nggak nyangka bakal mogok
" ya udah nggak papa nak..doain aja nggak kambuh sakit adikmu, karna obatnya udah lama habis ucap ibu
" iya bu. o ya...imam ke kamar dulu ya belum solat ashar. Ngomong ngomong..mana wina? Belum pulang kuliah dia yaa?, telpon dia kak..udah sore banget ini..anak gadis kok hampir magrib belum pulang
"Iyaa ntr kakak telpon..sana solatlah gihh.. jawab kak eva
Beginilah suasana rumah kami, sederhana selalu rapi dan bersih, semua berkat tangan terampil ibu, kak eva dan wina. Semua perempuan dirumah ini memakai hijab, kecuali adik bungsuku fira. ibuku seorang wanita lembut yang tak banyak bicara tapi mudah perasa. Kakakku eva, berkarakter jutek dan bawel yang usianya sudah menginjak 34 tahun. Adikku wina saat ini kuliah semester 6 di salah satu universitas negeri di palembang, dia anak penurut yang supel, humoris dan pengertian. Sedangkan adik bungsuku fira, dia baru saja tahun kemarin tamat SMA, dan memang paling berbeda. bagiku dia anak spesial, bagaimana tidak? Adik bungsu ku ini sudah lama mengidap sakit SKIZOFERNIA. Kadang kadang kambuh...kadang kadang sehat. Sepintas adikku seperti remaja normal. fira anak yang super manja..dan sangat sensitif, Sedikit saja menyakiti perasaannya,kambuhlah sakitnya. Sedih sedikit...dia bisa mengamuk sejadi jadinya. Bisa dikatakan, agak terganggu jiwanya. Penyakit ini membuatnya tak bisa melakukan sesuatu dengan tenang. Dan sulit beradaptasi dengan orang lain. Contoh hal ketidak tenangnya dia melakukan sesuatu seperti menaruh piring, grasakk...grusukk caranya, tak jarang piring atau cangkir pecah. Tak bisa sedikit melihat sesuatu yang membuatnya kaget, dia akan spontan menjerit layaknya anak kecil yang ketakutan. Jika orang melihatnya, kelakuannya seperti anak kecil yang tak sesuai dengan usia aslinya yakni 18 tahun. Hal inilah yang menjadi alasanku, aku ingin mencari istri yang bisa mengerti keadaanku. meskipun secara financial aku cukup mapan. Namun tak memungkiri, sebulan sekali aku harus menebus obat untuk fira, yang jika tak ditebus akan membahayakan dia. Obatnya lumayan menguras tabunganku setiap bulan, tapi aku melakukannya dengan ikhlas. Karna aku tau tanggung jawabku sebagai anak laki laki sekaligus kakak dari adik adikku.Setelah melaksanakan solat ashar, tiba tiba aku teringat wajah gadis yang kutolong tadi.
"Kenapa tak aku pinta no hp nya (sesalku dalam hati)
Dan kenapa ketika aku perkenalkan diri, sepertinya dia tidak terlalu meresponku, apa caraku tadi alay?? ucap ku penuh Tanya ke diri sendiri sambil berkaca dikamar
"ya allah...kok aku ngerasaa ada yang aneh..ntahlah, seakan akan.. dia itu jodohku. . Aghh..mungkin hanya khayalanku ini, ketemu aja lagi nggak mungkin. Tapi kalo ku ingat ingat kejadian tadi, gadis mungil itu memang benar benar mempesona, seakan akan ada hal indah yang akan menghampiriku. Apa mungkin aku bisa bertemu dia lagi (sambil senyum sendiri).

SEPARUH HATI YANG PERGI (TERBIT)✔Where stories live. Discover now