Chapter 1.

7.9K 473 8
                                    

      Sinar mentari pagi masuk ke dalam kamar bernuansa orange milik seorang gadis bersurai blonde dan memiliki tanda seperti kumis kucing dikedua pipinya.


"Naru bangun." sosok wanita cantik bersurai pirang panjang membangunkan gadis bersurai blonde yang masih nyenyak dalam tidurnya.

"Eaaangghhh...." gadis itu melenguh pelan matanya terbuka menampakkan manik sapphirenya yang indah. "hmm... kaa-sama" ucapnya setelah melihat siapa yang membangunkan tidur nyenyaknya.


Wanita itu tersenyum dan mengelus lembut pucuk kepala putrinya penuh kasih.

"Ayo bangun mandi sana!"

"Ha'i kaa-sama." gadis itu bergegas bangun dari tidurnya lalu melangkah ke kamar mandi untuk mengerjakan ritual paginya.

'Skip time'


Naruto berjalan dengan riang ke arah ruang makan dimana ayah dan ibunya sudah menunggu.
"Ohayou." sapanya ceria.


"Ohayou Naru." balas Tsunade dan Jiraiya bersamaan.

Naruto menatap sarapan yang terhidang dimeja makan, matanya berbinar ketika melihat makanan kesukaannya juga tersaji didepannya. Naruto bergegas duduk lalu mengucapkan salam makan dengan semangat menggebu-gebu.

"Itadakimasu."

Gadis bermanik sapphire itu makan dengan lahap dan ceria sedangkan kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat putri kesayangannya makan dengan sangat lahap.

"Naru-chan." panggil wanita di sebelah gadis itu.

Naruto menoleh ke arah wanita disampingnya.

"Ya kaa-sama?." sahut Naruto bertanya-tanya.

"Apa kau sudah siap?" tanya Tsunade pada putrinya.

Gadis itu terdiam sejenak. Jika ia menginjak kota itu lagi berarti ia harus mengingat kenangan pahit 13 tahun yang lalu. Naruto tersenyum getir mengingat kenangan yang berusaha ia lupakan tapi tak pernah bisa.

"Kau belum siap sayang?" tanya Tsunade lagi mengelus lembut surai putrinya.

"Hmm.." Naruto menghembuskan napasnya pelan. "aku siap kaa-sama." sahutnya setelah terdiam beberapa saat.

Tsunade tersenyum memandang putrinya.

"Tenanglah kami akan selalu melindungimu sayang." ucap Tsunade penuh keibuan.

Naruto mengangguk dan membalas senyum ibunya.

"Ya aku percaya pada kalian." Naruto menyandarkan kepalanya pada bahu kaa-sannya.

"Kau kuat Naru-chan." ucap Tsunade menyemangati putrinya.

"Tentu, karena aku adalah anak dari Senju Jiraiya dan Senju Tsunade." sahutnya ceria.

"Baiklah sekarang kau siap-siap karena nanti siang akan ada rapat di kantor." ucap Tsunade memberitahu.

Naruto mengangguk dan segera beranjak dari duduknya.

Gomennasai. (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang