Delapan Belas : Terjebak Pada Cinta Yang Salah

37.7K 5K 2.7K
                                    

Kini posisi Aluna dan Nino saling berhadapan. Aluna menatap mata Nino dengan intens, mencari kebenaran akan kalimat yang barusan Nino katakan. Sebuah kalimat yang berhasil membuat hatinya menjadi tidak karuan.

"Beri aku tiga alasan kenapa Kak Nino tiba-tiba mengatakan kalimat itu?"

Nino meraih pergelangan tangan Aluna, dengan lembut Nino menggenggam tangan Aluna yang kini terasa begitu dingin.

"Pertama aku tidak ingin menyakitimu," Nino menjeda ucapannya matanya fokus menatap manik mata Aluna yang kini tengah memandangannya dengan tatapan terluka, "Kedua, aku sepertinya tidak akan mampu membalas cintamu," perlahan Nino menghapus jarak yang kini tercipta diantara dirinya dan Aluna. Dia kecup kening Aluna dengan lembut, "dan yang terakhir Aku......"

Aluna menundukkan kepalanya. Sebisa mungkin dia berusaha untuk tidak menangis. Tangisan tidak akan menyelesaikan apapun.

"Aku ingin kamu tetap menjadi adikku bukan istriku."

Adik??? Bagaimana mungkin dia mampu berperan sebagai seorang adik setelah apa yang terjadi.

Aluna merutuki kebodohannya saat air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya. Ketiga alasan yang Nino utarakan membuktikan kalau Nino tidak mencintainya.

Cintanya masih dalam zona cinta sepihak.

Lantas apa yang harus dia lakukan sekarang?

Pergi... Apakah dia harus pergi sesuai dengan janji yang pernah terucap dari bibirnya?

Janji yang menyatakan kalau dia akan pergi kalau Nino menyuruhnya pergi. Dan sekarang Nino telah menyuruhnya pergi. Lantas apa lagi yang dia harapkan?

Kalau terlihat rumit, lupakanlah, itu jelas bukan cinta sejati. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana, kesetiaan yang tidak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya. (Tere Liye)

Cinta sejati selalu sederhana tidak rumit tapi yang kini dialami oleh dirinya adalah cinta yang rumit.

Bagaimana tidak rumit? Dia mencintai Nino, namun Nino malah mencintai Kakaknya dan Kakaknya malah mencintai Alka. Untung saja Alka juga mencintai Kakaknya kalau Alka pun tidak mencintai Kakaknya maka kisah cinta mereka akan menjadi kisah cinta yang tak mememiliki ujung.

Itu benar-benar rumitkan? Apa ada yang lebih rumit lagi dari itu? Aluna harap tidak.

"Aluna," Nino memanggil nama Aluna dengan lembut, meminta Aluna memperhatikannya.

Sebelum mendongakkan wajahnya Aluna menghapus air mata yang dengan lancangnya membasahi pipinya dengan kasar.

Aluna menatap Nino dengan pandangan penuh ketenangan, walaupun pada kenyataannya hatinya tengah dipenuhi oleh kecemasan yang pekat.

"Tiga alasan Kak Nino tidak dapat aku terima?"

Dahi Nino mengkerut, menandakan kalau dia merasa bingung dengan perkataan Aluna.

"Sakit...Bohong kalau aku mengatakan kalau Kak Nino tak menyakitiku karena pada nyatanya Kak Nino memang selalu menyakitiku."

"Maaf," Nino berucap pelan, genggamannya di tangan Aluna semakin erat. Menandakan kalau dia sangat menyesal.

"Tidak usah minta maaf itu sudah menjadi resiko bagiku yang mencintaimu jadi Kak Nino tidak usah mempermasalahkannya. Biarlah itu menjadi urusanku dan hatiku," Aluna diam sejenak, menatap mata Nino dengan lembut penuh cinta, "Kedua, Kak Nino bilang tak akan dapat membalas cintaku, kenapa Kak Nino berkata seperti itu? Kak Nino belum mencobanya.. Allah yang berkuasa membolak-balikkan hati hambanya, aku mohon mintalah pada Allah untuk menumbuhkan cinta itu. Aku sudah sering meminta pada Allah agar menumbuhkan cinta di hati Kak Nino untukku dan aku yakin Allah pasti akan mengabulkannya namun tentu butuh proses. Kalau Kak Nino pun meminta apa yang aku pinta pada Allah aku yakin pasti prosesnya akan lebih cepat," Aluna melepaskan genggaman tangan Nino, dia menyentuh permukaan dada Nino dengan tangan kanannya, "Semua yang ada pada diri kita adalah milik Allah termasuk hati ini, Allah yang berkuasa atas segalanya. Mungkin saat ini Kak Nino tengah terjebak pada cinta yang salah, namun tentu hal itu tidak boleh berlarut-larut itu akan mengancam keimanan Kak Nino dan tentu aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada seseorang yang aku cintai."

Aluna | ENDWhere stories live. Discover now