36

2.3K 385 21
                                    

Chanyeol melepaskan ciuman kami, dan sesuatu yang kental mengalir dari hidungku membuatnya sangat terkejut.








"Darah. Hidungmu berdarah. Dongakkan kepalamu. Sebentar, sebentar ah aku tidak bawa tissue. Bagaimana ini ah!"







"Chanyeol tenanglah, ini hanya mimisan biasa."







"Tidak. Tidak. Kita harus menghentikan pendarahannya, tunggu sebentar disini aku akan membeli tissue dimini market sana, oke?"






Chanyeol menunjuk mini market yang terlihat diatas sana, kemudian segera berlari sebelum mendengar jawabanku.







"Uhuk. Uhuk."






Ah, sekarang bahkan telapak tanganku penuh darah.






Chanyeol tidak boleh lihat ini, Chanyeol tidak boleh tau.






Aku berlari kearah laut untuk mencuci tanganku dan membersihkan mulut serta hidungku.







Kenapa ya? kenapa rasanya pusing sekali?







Akh kepalaku sakit sekali.







Obatku, obatku. Dimana aku meletakkannya? Akh.







Lututku dipenuhi pasir, kakiku basah oleh air laut.







Tidak, tidak aku tidak boleh begini. Aku tidak boleh seperti ini dihapadan Chanyeol.







"Kau baik-baik saja?! Kenapa duduk disini? Kau terjatuh? Kau sakit?"





Ah untunglah aku sempat memperbaiki posisiku sebelum Chanyeol kembali.







"Aku tidak apa-apa Chanyeol. Hanya sedang bermain air."









"Ahhh aku sangat khawatir tadi."







"Chanyeol-ah?"







"Hmm?"










"Hiduplah dengan bahagia." Tanpa aku.

dear, chanyeol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang