Bagian 2

127 39 3
                                    

Happy reading, guys!

♤♤♤

Di pagi hari yang cerah dan berawan putih di atas langit biru nan indah. Pagi ini adalah pagi yang penuh senyum bagi Yura saat di sekolah. Karena saat masih di pagi hari seperti ini, seseorang telah menampakkan dirinya dihadapan Yura. Yura tidak bisa menahan senyumnya.

Saat mata mereka saling pandang, di antara keduanya tidak ada yang berkedip sedikitpun. Sorot mata mereka sama-sama menatap lurus berhadapan. Dalam hitungan kurang lebih dari lima belas detik itu mampu membuat keduanya masih saling terpaku tak bergerak sedikitpun. Hingga salah satu di antara mereka baru tersadar akan hal itu.

"Hey, are you okay?" tanya seseorang yang masih dipandang Yura.

Yura masih menatap dengan lekat ke arah mata laki-laki itu. Senyumnya terus melebar dan tak bisa dia hentikan. Kedua bola mata Yura terbuka lebar. Wajah Yura terlihat sangat lucu seperti itu.

"WOY!"

Seketika Yura tersadar saat seseorang meneriakinya dan membuatnya terkejut. Ternyata yang telah membuatnya tersadar adalah seseorang yang masih berada dihadapannya. Yura langsung mengakhiri tatapannya itu dan mengalihkan pandangannya kemana saja asalkan bukan ke wajah laki-laki dihadapannya itu lagi. Yura merasa sangat malu karena tertangkap basah telah memperhatikan wajah laki-laki itu dengan sangat detail dari jarak yang cukup dekat.

"I..iya. Ke..kenapa?" dengan sangat gugup Yura membuka mulutnya untuk bicara pada laki-laki yang kini melihat tingkah Yura yang begitu aneh menurutnya.

"Lo kenapa? Sehat kan?" tanya laki-laki itu.

"Hm," Yura hanya berdeham. Sekarang dia menundukkan kepalanya. Dia takut jika pandangannya kembali menatap laki-laki dihadapannya itu.

"Tapi, kayaknya ada yang salah dari lo." sahut laki-laki itu. Kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan Yura dari tempatnya berdiri tadi.

"Ya ampun, gue malu banget." gumam Yura sambil menoyor kepalanya sendiri.

Yura masih berdiri di tempat itu. Dia tidak menyangka, ternyata Kevin tengah memperhatikannya juga sedari tadi. Yura menyadari, dia dan Kevin saling tatap. Meski pada akhirnya, Yura malah dibuat malu sendiri akibat kejadian tadi.

Tapi, Yura merasa bahagia karena mereka bisa saling tatap. Mungkinkah Kevin juga menyukai Yura? Entahlah.

♤♤♤

Sejak jam pelajaran pertama dimulai sampai berlanjut ke pelajaran berikutnya, Yura masih belum bisa fokus mengikuti pelajaran. Pikirannya masih terus melayang terbang entah kemana. Senyum dibibirnya tidak pernah pudar sedari tadi. Dia tak mempedulikan guru maupun teman-teman di kelasnya yang tengah memperhatikan keanehannya sejak tadi.

"Yura? Lo kenapa?" tanya Veranda, teman satu mejanya.

Yura tidak mendengar dan tidak juga menyahuti Veranda. Hal itu membuat Veranda bergidik ngeri melihat tingkah Yura yang sepertinya sedang kesurupan setan penghuni kelasnya.

"YURA CARAMELLA BRAMANTHYO!" suara mencekam itu terdengar begitu keras, membuat seluruh murid di kelas XI IPA 3 itu terkejut dan terdiam.

Yura juga ikut terkejut setengah mati mendengar teriakan Pak Tio yang memanggil nama lengkapnya. Pikiran Yura langsung buyar seketika. Sekarang dia menatap Pak Tio dengan tatapan penuh ketakutan. Pak Tio juga menatapnya dengan tatapan geram.

Dalam hati Yura berdoa agar semoga saja Pak Tio tidak menghabiskan dagingnya secara hidup-hidup. Dia masih ingin menyelamatkan dirinya. Dia tidak ingin dimangsa Pak Tio saat ini juga.

MenunggumuWhere stories live. Discover now