[2] Dengannya Lagi

13 2 0
                                    

Happy Reading!♥

Saat ini, Winona sedang berlari tergopoh-gopoh menyusuri lorong kelas 11 yang berada di lantai 2. Ia memeriksa setiap tempelan kertas pada jendela kelas, mencari namanya berada di kelas itu atau tidak.

Awalnya, ia dan teman-temannya mencari kelas mereka bersama-sama. Namun, tanpa mereka sadari mereka semua telah berpencar ke segala kelas.

Langkah Winona terhenti di depan sebuah kelas yang merupakan kelas terakhir yang belum ia cek dan tentunya memiliki kemungkinan besar menjadi kelas yang akan ia huni selama satu tahun ke depan, 11 IPA 5. Tangannya hendak terjulur untuk menyusuri deretan nama pada tempelan kertas. Namun gerakannya terhenti karena mendengar sebuah suara.

"Ini kelas gue, makasih udah nganterin," ucap Galang yang segera masuk ke kelasnya tanpa menatap Winona.

Dahi Winona berkerut, "Hah? Siapa yang nganterin?"

"EH! BARUSAN DIA BILANG APA?!" ucapnya terkejut.

Dengan cepat tangan kanannya langsung menyusuri deretan nama itu mulai dari bawah.

"W ... kok gak ada nama gue ya?" tanyanya kepada diri sendiri.

Tiba-tiba ada muncul bayangan tubuh seseorang yang membuat Winona menoleh ke belakangnya, "Lo ngapain disini, Na?"

"Eh, Kelvin? Gue nyari kelas gue hehe."

"Lo di IPA 3, Na. Sama Namira deh kayaknya."

"Masa sih? Tadi gue udah liat daftar namanya, gak ada nama gue."

"Coba cek lagi, lo kurang Aqua kali?" ucap Kelvin sambil tersenyum.

"Apa perlu gue anter?" lanjutnya.

"Eh, gak usah. Bisa sendiri kok, thanks ya!" ujar Winona menyengir lalu berlari menuju kelasnya.

Kelvin tersenyum dan berucap pelan, "Itu juga kelas gue, Na. Senang bisa sekelas lagi sama lo."

~•~•~

"Rese lo ya, bukannya nelfon gue kalo udah tau kalo kita sekelas," ucap Winona yang kesal dengan Namira.

"Ya maap, gue gak kepikiran buat nelfon karena gue pikir lo udah cukup cekatan buat nyari kelas lo sendiri. Tapi lumayan kan diingetin Kelvin," Namira tertawa keras akibat cerita yang baru saja dijabarkan oleh temannya itu.

"Lumayan apanya? Lumayan keliatan bego gitu?!" ucap Winona dengan mencebikkan bibirnya.

Namira hanya terkekeh dan kembali berkutat dengan ponsel dan novelnya. Jika ia sudah berkutat dengan kedua benda tersebut, jangan harap ucapanmu akan digubris olehnya dengan cepat. Kamu harus menunggu bermenit-menit untuk mendapat respon darinya. Atau mungkin, hingga kamu lupa dengan apa yang baru saja kamu ingin katakan.

Winona pun memilih untuk mendengarkan lagu. Baru saja ia menyetel sebuah lagu, earphone miliknya dilepas secara paksa oleh seseorang.

"Dicariin cowok tuh," ucap orang itu sambil menunjuk ke arah pintu kelas yang terbuka sebelah.

Tanpa basa-basi Winona langsung beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju pintu kelas dengan malas.

ARYNEWhere stories live. Discover now