06/1/13

236 37 21
                                    

PAPAN OUIJA

Kami sedang berkumpul di meja bundar ruang tengah.

Di depanku, tepatnya di atas meja, papan itu sudah terletak di sana. Heol, aku bahkan tak ingat bagaimana bisa papan itu sudah berada di depan kami.

"Kita akan memainkannya?" Tanyaku.

"Tentu saja kita akan memainkannya, hyung" -Ilhoon.

"Ya! Kalian gila? Ini papan pembunuh!"

"Heol, kita semua bahkan sudah menyepakati untuk memainkannya. Kau tak ingat?" Minhyuk-hyung bertanya padaku.

Aku bungkam, "benarkah?" gumamku.

"Kajja, sudah jam dua. Kita harus memulainya sebelum pagi tiba" ujar Eunkwang-hyung

Aku tak percaya ini, batinku berusaha keras untuk tidak mengikuti permainannya, tetapi bertolak belakang dengan pikiranku. Otakku seolah memerintah organ organku untuk ikut memainkannya.

"Kalian siap?" Tanya Minhyuk-hyung memastikan.

"Uhm!" Sungjae, pria yang paling muda di antara kami mengangguk semangat. Sepertinya dia yang paling menantikan permainan ini.

Dengan pikiran setengah percaya setengah tidak, aku mengangguk getir. Dari mana mereka menemukan papan gila ini?

.

Kami menunjuk Eunkwang-hyung sebagai orang yang mengajukan pertanyaan, ia menyetujuinya.

Ilhoon beranjak dari duduknya, berkeliling ruangan dan mematikan semua lampu, menyisakan satu lampu yang menyala remang remang di ruang tengah. Peniel, menyalakan satu lilin besar dan meletakan lilin tersebut di atas meja tempat kami akan bermain.

Dan kami pun mulai memainkannya. Masing masing jari telunjuk kami, kami letakkan di atas planchette (jangan bilang kalian lupa dengan istilah ini).

"Spirit, spirit of the coin.. Spirit, spirit of the coin.. Spirit, spirit of the coin.. Please come out and play with us!!"

Kami melafalkan mantra dengan tegas secara bersamaan. Aku bahkan tak mengerti bagaimana bisa mulutku mengucapkannya dengan lancar.

Sambil mengucap mantra, kami menggerakan planchette dengan pola memutar.

1 putaran..

2 putaran...

Planchette semakin berat dan akhirnya tidak bisa di gerakkan sama sekali. Kami saling memandang, lalu mengisyaratkan Eunkwang-hyung untuk mengatakan sesuatu.

"Apakah.. anda sudah datang?" Eunkwang-hyung memulai sesi pertanyaan sembari mengangkat kedua alisnya.

Tidak ada respon untuk beberapa saat.

Lalu tiba tiba planchette bergerak, membuatku sedikit terkejut.

"YES" petunjuk itu mulai memberikan jawaban. Bagaimana bisa?

"Ayolah jangan bergurau! Aku harus pergi tidur" ujarku. Aku mulai merasa tidak nyaman.

"Tidak ada yang bergurau hyung!" Hyunsik menatapku tajam.

"Jangan angkat jarimu!" Minhyuk-hyung memperingati dengan sedikit berteriak.

"Kalian pasti menggerakkannya kan? Iya kan?!" Ucapku masih tak percaya.

"Hyung, tenanglah dan ikuti permainanya" Peniel, dia memerintahku.

Prang!

Vas bunga kecil yang terletak di atas nakas pinggir ruangan jatuh dengan sendirinya. Membuat kami menoleh serempak, terkejut.

Ouija [BTOB ver]Where stories live. Discover now