BAB 26 : Gloomy Days

837 97 6
                                    

Sebenernya aku mau update ini dari kemarin - kemarin. Karena wattpad nya lagi error dan sering tiba-tiba ngelog out sendiri jadi aku nggak update. Part ini juga dikit. Karena aku sering banget ubah-ubah naskah aslinya.

Happy reading

Jangan lupa vote + comment

****


AUTHOR POV

Seorang gadis duduk termenung sambil menopangkan dagu dengan sebelah tangannya di sebuah meja makan. Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya. Terlihat sekali ia sedang banyak pikiran. Ia terus-menerus melamun sampai seorang nenek menegurnya.

"Apa yang terjadi denganmu? Mengapa kau begitu layu seperti tanaman yang belum disirami ? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu? Katakan saja pada nenek."

"Tidak. Aku baik-baik saja nek." Ucapnya sambil tersenyum menenangkan

"Ya sudah kalau kamu memang belum mau cerita. Apakah ini ada hubungannya dengan para pemuda yang sering datang kemari?"

"Tidak nek. Aku baik-baik saja. Nenek jangan khawatir"

"Baiklah nenek ke depan dulu melayani beberapa pembeli. Jika kau lelah kau istirahat saja dulu. Nenek tidak mau kau sakit jika terlalu banyak pikiran."

"Trima kasih nenek sudah mengkhawatirkan aku. Aku hanya butuh istirahat sebentar saja. Nenek juga jangan terlalu lelah. Nenek kan baru sembuh beberapa hari lalu."

Setelah nenek itu berlalu, gadis itu terus saja duduk melamun. Entah sampai kapan ia akan berada dalam posisi itu. Beberapa menit kemudian ia tampak menggelengkan kepalanya dan menepuk pipinya beberapa kali. Sepertinya ia mencoba menyadarkan dirinya sendiri. Ia lalu bangkit dari posisinya dan melangkah menuju sebuah pintu kayu berwarna merah.

Terlihat kesibukan beberapa orang yang tengah berjejer rapi, lalu ada beberapa orang yang sedang memilih-milih dan mengagumi beberapa bunga yang ada di situ. Ternyata itu adalah pintu penghubung antara rumah dengan toko bunganya. Dan gadis itu menghampiri seorang wanita yang sepertinya sedang kebingungan untuk memilih beberapa bunga yang sudah tertata rapi.

"Ada yang bisa saya bantu nyonya?"

"Ah iya"

**

TAEYEON POV

Huffttt

Aku menghela nafasku lelah. Setelah membersihkan dan merapikan tokoku, aku melangkah menuju pintu depan toko, lalu membalik tulisan dari open menjadi close. Aku lalu melangkahkan kakiku keluar. Hari sudah menjelang malam. Matahari mulai tenggelam. Masih nampak semburat jingga di angkasa. Aku mendongak ke atas, kulihat sekelompok burung beterbangan di angkasa. Aku lalu mengarahkan tatapanku ke depan. Di depan toko bungaku ada sebuah rumah sakit swasta yang sangat besar. Dan disanalah orang yang beberapa hari lalu memberikanku sebuah kejutan bekerja sebagai seorang dokter disana. Aku menghela nafasku. Lagi-lagi kejadian itu melintas diotakku.

Aku sedari tadi mencoba mengenyahkannya dari pikiranku. Bahkan saat melayani beberapa pembeli tadi otakku masih tetap tidak fokus dan nenekku sepertinya menyadari kenehanku hari ini. Nenekku sempat bertanya padaku saat aku duduk melamun di meja makan tadi pagi. Aku merasa bersalah pada nenekku.

Maafkan aku nek, aku hanya tidak ingin membebani pikiranmu. Nenekku baru saja membaik beberapa hari lalu dan aku tidak mau membebaninya dengan masalahku. Aku tidak tahu sebenarnya apa yang tengah terjadi dan yang kurasakan saat ini. Kemarin tiba-tiba saja Baekhyun mengajakku berkencan lalu menyiapkan sebuah kejutan dan ia menyatakan bahwa ia mencintaiku dan ingin menjadikanku kekasihnya.

Jujur saja aku bingung dengan situasi saat ini. Hahhhh Ya Tuhan. Aku harus bagaimana? Mengapa aku merasa menjadi orang yang paling jahat? Ahh tidak-tidak ini juga hakku kan? Mengapa aku harus merasa bersalah? Aku tidak pernah menunjukkan padanya bahwa aku juga menyukainya kan? Ia saja yang terlalu terburu-terburu untuk menyatakan. Aku belum siap. Dan aku tidak akan pernah siap dalam menjalin sebuah hubungan. Bagaimana aku harus menghadapinya nanti ? Aku menggelengkan kepalaku berulangkali berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran yang sedang berkecamuk di otakku. Menepuk kedua pipiku berulangkali agar aku segera sadar. Aku tidak boleh seperti ini.

Masih berdiri di depan toko bungaku dengan tatapanku lurus ke arah bangunan di depanku. Aku memejamkan mataku. Dan lagi-lagi kenangan itu yang terlintas. Kenangan beberapa tahun yang lalu yang membuatku menjadi seperi ini. Kenangan yang masih menyisakan sebuah rasa trauma padaku. Kenangan yang akan terus menghantuiku entah sampai kapan.

Maafkan aku Baekhyun tidak seharusnya kau mencintaiku. Perasaanmu itu salah jangan jatuh cinta padaku. Ku harap kau segera sadar bahwa apa yang kau rasakan hanya perasaan sesaat saja. Masih banyak gadis yang menginginkanmu diluaran sana.

Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskannya keras. Aku membuka kedua mataku, berbalik membuka pintu dan segera berbalik lagi menatap bangunan itu lagi.

Sekali lagi maafkan aku yang tak bisa membalas perasaanmu.

***

14 January 2018

Salam Kkaebsong

HUG ME ONCE (Completed) ✔️Where stories live. Discover now