Round 10 (Part 4)

349 37 2
                                    

Selasa, 24 Desember

Flashback

Neru POV

"Teechiii..."
Aku menghampiri pasangan hidupku yang tengah sibuk menggerakkan jempol tangan kanannya, scrolling layar smartphone sedari tadi.

Aku memeluk tubuhnya. Bukan bermaksud mengganggu tapi aku suka dengan aroma tubuhnya, bukan aroma parfumnya ya.

"Apasih Neru. Aku sedang sibuk"

"Sibuk apa? Scrolling layar smartphone dibilang sibuk?"

"Neru aku serius! Ini hal penting"

"Sepenting itukah? Sampai-sampai tadi aku panggil kamu enggak dengar"

"Hmm.."

Begitu, terus begitu. Belakangan hari Techi selalu sibuk dengan smartphonenya. Yang biasanya dia tidak pernah memegang smartphone kecuali untuk menelepon atau mengirim email, sekarang hampir setiap saat benda mati itu ia pegang. Techi sampai memasang pola kunci agar aku tidak bisa membuka smartphonenya. Sebenarnya apa yang dilakukan Techi dengan smartphonenya itu. Apa yang dia sembunyikan.

"Nona Neru. Pesawatnya akan segera berangkat"

"Terima kasih pak Goto.."

Pak Goto kemudian turun dari pesawat.

"TUNGGU SEBENTAR!!"

"Ada apa Techi?"

"Aku ada urusan mendadak. Aku akan menyusul saja. Maaf ya sayang"

Techi mengecup dahiku dan berlari keluar dari pesawat pribadi yang kami naiki.

Sekarang apalagi? Sebelumnya, Techi bilang kalau dia pergi ke tempat teman ayahnya. Tapi... aku menemukan bercak darah diujung lengan jaket yang ia kenakan. Apa Techi terlibat perkelahian. Techi.. sebenarnya apa yang kau lakukan...

(End of Neru POV)


Yurina POV

Kenapa mereka baru memberitahuku sekarang. Mendadak sekali. Kalau Neru sampai curiga bagaimana. Aku tidak ingin Neru menghentikan langkahku dalam permainan ini. Karena ini satu-satunya kesempatan bagiku untuk membantu papa dan papanya Neru mengembangkan perusahaan mereka.

Aku menemui pak Goto yang belum terlalu jauh berjalan dari pesawat.

"PAK GOTO!!"

Dia melihat.

"Loh nona Yurina, bukannya anda harus berangkat sekarang?"

"Pak Goto, tolong antar aku ke alamat ini"
Aku menunjukkan sebuah alamat yang dikirim orang suruhanku.

"Ada kepentingan apa kesana?"

"Aku tidak menyuruhmu bertanya kan?"

"B-Baik nona"

Aku dan pak Goto berjalan hampir bersamaan kearah mobil yang masih terparkir di dekat hangar pesawat. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat kali ini.

***

Kami sudah sampai. Didepan perpustakaan yang biasa disinggahi Neru.

"Akan ku telepon kalau urusanku sudah selesai"

"Baik nona Yurina"

*Brrrrmmm

Pak Goto sudah pergi dan aku akan menyelesaikan sampah yang satu ini, karena datanya lebih dulu lengkap ketimbang si pemilik bar. Watanabe.. Rika..

Truth or Dare : choose your die way [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang