Part 2

16.7K 586 1
                                    

Uncle, ini...

Ucap Nia sambil memberikan selembar surat kepada Radit.

Apaan nih?
Kamu kasih surat cinta buat aku?

Iya, surat cinta dari guru BK Nia di sekolah.

Guru BK?
BK apaan?

Bimbingan Konseling uncle!!! Gini nih kalau ngomong sama orang yang udah tua, nggak nyambung.

Enak aja kamu bilang aku udah tua, aku itu nggak tua tapi dewasa.

Sama aja kali.

Terserah kamu deh.
Oh ya ini surat apaan?

Baca aja.
Ucap Nia santai.

Radit pun segera membuka amplop dan membaca isi surat tersebut.

Nia!!!
Kamu apa-apaan sih, kenapa kamu bisa dapat surat seperti ini?

Ini semua kan salah uncle, paksa-paksa Nia pergi sekolah tadi pagi. Udah tahu Nia telat ke sekolah masih aja uncle nyuruh-nyuruh Nia buat ke sekolah.

Kok kamu nyalahin aku sih, yang nyuruh kamu begadang nonton bola semalam siapa?

Nggak ada.

Yang nyuruh kamu bangun kesiangan siapa? Nggak sholat Shubuh lagi.

Nggak ada.
Nia kan lagi datang bulan uncle.

Yang nyuruh kamu pingsan di pagi hari siapa?

Nggak ada.
Tapi Nia pingsan juga gara-gara uncle.

Salah aku apa?

Uncle kan tadi pagi mau macam-macam sama Nia.

Siapa bilang, enak aja kamu. Buktinya mana? Saksinya mana?

Aish, dasar ugly uncle...
Pokoknya besok jam 10 pagi uncle harus datang ke sekolahnya Nia. Uncle harus temui guru BK Nia. Uncle siap-siap di ceramahi sama guru BK Nia yang super gendut dan super galak.

Kok aku sih?

Memangnya Nia harus nyuruh siapa coba? Uncle kan bilang sendiri, kita cuma tinggal berdua di rumah ini. Jadi mau nggak mau, suka nggak suka uncle harus jadi walinya Nia.

Iya bawel.
__________________

Keesokkan Harinya...

Radit pergi ke sekolah Nia dan langsung menuju ke ruang BK.

Tok...tok...tok...

Masuk...

Permisi bu, saya wali dari murid yang bernama Arsyania Hidayat.

Oh ya silahkan duduk. Saya bu Rita guru BK di sekolah ini.

Guru BK Nia memberikan banyak pertanyaan dan wejangan-wejangan kepada Radit terutama tentang peraturan-peraturan di sekolah Nia. Hampir 1 jam lamanya Radit mendapat omelan dari bu Rita. Setelah bu Rita selesai memberikan nasehat untuk Radit, Radit pun segera pergi meninggalkan ruangan BK tersebut dengan perasaan kesal.

Dasar sialan...
Itu guru makan apaan lagi? Udah gendut, bawel lagi.

Ucap Radit berbicara dalam hati. Saat Radit lewat di koridor sekolah banyak siswi-siswi yang memperhatikan ketampanan wajah Radit. Tetapi Radit tidak memperdulikannya. Dari jauh mata Radit melihat Nia yang sedang mengobrol dan bercanda dengan seorang siswa laki-laki di lapangan basket. Radit sangat kesal melihatnya.

Dasar sialan, aku diomelin sama si gendut. Dia enak-enakkan ngobrol dan ketawa-ketawa sama laki-laki itu. Awas aja kamu Nia, nanti malam aku akan kasih kamu pelajaran.

Ucap Radit berbicara sendiri sambil mengepal kedua tangannya.

I Love You, Uncle (1-24 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang