Bagian 3

31.6K 2.8K 512
                                    

.

.

.

DEVIL IN a BLACK COAT

.

.

.

"Tumben sekali kau menerima tamu disini. Kenapa tidak di ruang kerjamu saja?" Jung Hoseok, melipat kakinya diatas kaki yang satunya, memandang penasaran kearah Yoongi yang tidak biasanya menerima tamu di ruang tamu-nya sendiri.

"Ada apa kau kesini subuh begini?" Yoongi mengabaikan pertanyaan Hoseok.

"Aku butuh uang"

"Apa ponselmu sudah tidak berguna? Kenapa kau datang kerumahku hanya untuk minta uang? Kau bisa minta melalu Jooheon, kan?" Yoongi berucap tidak senang. "Kau mengganggu tidurku"

"Well, untuk ukuran orang yang baru bangun tidur, kau masih terlihat terlalu segar, hyung" Hoseok menajamkan matanya kearah Yoongi. "Kau habis bercinta?" tebak Hoseok.

"Apa pedulimu, bocah? Cepat katakan, berapa uang yang kau butuhkan" Yoongi mengernyit.

"Ngomong-ngomong, ibu menanyakanmu. Sudah lama kau tidak mengunjungi ibu, hyung" Hoseok memulai.

"Katakan pada ibu aku baik-baik saja. Berapa yang kau perlukan?"

"Kenapa kau dingin sekali pada Ibu? Meskipun kita berbeda ayah kau tidak pernah sinis padaku, kenapa pada Ibu kau dingin sekali?" Hoseok mengeluarkan protesnya.

"Ya, bodoh! Dari dulu juga aku sudah begini. Cepat katakan, berapa uang yang kau perlukan?" Yoongi memutar bola matanya kesal.

"Dasar keras kepala" ejek Hoseok. "100 juta won?"

"Ya sudah, pulang sana. Nanti aku akan minta Jooheon mengirimnya ke rekeningmu" usir Yoongi.

"Kau tidak ingin bertanya aku menggunakan uang itu untuk apa, hyung?"

"Aku tidak secerewet kau" Usai menyelesaikan ucapannya, Yoongi berdiri dari sofa yang sejak tadi di dudukinya, menaiki tangga dan menuju keatas.

Tangga yang berbentuk huruf Y dengan ukiran rumit dipinggirannya, terus Hoseok perhatikan sampai Hoseok sadar sesuatu, Yoongi tidak berjalan ke kanan dimana kamarnya berada, tapi menuju sayap kiri tangga dimana ruang kerjanya berada. Diam-diam Hoseok mencibir pada Yoongi yang sudah hilang dari pandangannya.

"Tetap saja begitu, Ibu lama-lama akan menyumpahimu jadi batu karena tidak pernah mengunjungi Ibu" Hoseok berdiri dari duduknya, matanya melirik pada rak wine milik Yoongi yang berjejer dilemari dekat dinding. Setelah melirik ke kiri dan ke kanan, Hoseok berjalan santai kearah rak wine milik Yoongi dan mengambil Wine paling tua yang ada disana.

"Rasakan pembalasanku, hyung. Ini akibatnya karena sudah durhaka pada Ibu" Hoseok menyeringai karena berhasil menculik wine paling mahal yang ada disana.

.

.

.

Jimin menggeliat diantara tidurnya karena udara dingin yang berasal dari pendingin ruangan mulai terasa mengigit tulangnya. Matanya berkedip-kedip untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Saat kesadarannya sudah terkumpul, Jimin mulai sadar kalau dia tidak mengenakan apapun ditubuhnya.

Panic, Jimin langsung mendudukan tubuhnya dan jelas itu merupakan kesalahan besar. Pinggangnya sakit. Setelah mengumpat pelan, Jimin mulai menyadari dimana dia berada. Dia berada disebuah kamar, diatas tempat tidur dengan empat pilar kayu ditiap sudut ranjang.

DEVIL IN a BLACK COATDonde viven las historias. Descúbrelo ahora