Meet You

3.1K 215 2
                                    

"Apa itu sangat berarti buat mu? Anda selalu menginginkan senyum ku setiap saat" ucap niall dan duduk disamping tara diatas kasur.

"Aku , maksudku untuk pertama kalinya aku melihatmu tersenyum , aduh ini terlalu berbelit belit" gumam tara dan menoleh lama kearah niall yg menatap nya. Lagi dan lagi mata mereka saling mengunci.

"Senyum mu membuat ku tenang niall" ucap tara akhirnya setelah niall hanya diam mendengar ucapan nya yg sebelum nya.

"Wajahmu berubah warna?" Tanya niall yg entah belagak polos atau memang polos .

".." Tara menggigit bibir bawahnya tanda dia malu dan menunduk.

"Baiklah,aku akan pergi dan meninggalkan anda disni karena ini sudah waktunya anda belajar " ucap niall yg berdiri dan hendak beranjak.

"Niall,ada lagi yg ingin kusampaikan" ucap tara yg membuat niall terhenti diambang pintu dan memutar badan nya melihat tara dri kejauhan, dri jarak beberapa meter.

"Mata mu, indah dan aku sangat menyukai mata biru mu yg” ucap tara yg sudah agak gila dan ingin berteriak karena malu.

"ucapan ttg mata indah ini sudah kedua kalinya anda ucapkan pada ku dan terima kasih" ucap niall dan lagi lagi tersenyum walau hanya senyum tipis tpi setidaknya dia tersenyum.

Niall memutar tubuhnya dan berjalan keluar serta menutup pintu bercat putih dikmar tara.

*skip*

"Apa yg dia katakan?" Tanya Livia saat niall baru saja hendak memutar knop pintu kamar nya.

"Dia mengingat saat dia mencaci maki ku dan semacamnya" ucap niall cukup jelas diambang pintu dan mengeluarkan ponselnya.

"Siapa yg ingin kau telpon?" Tanya livia bingung pada niall yg sepertinya menunggu jawaban dibalik telpon nya.

"Mr.laim, liv apakah mr.mike tidak jadi mengajar tara hari ini? Apa sebaiknya kau panggil saja dr.Joe untuk memeriksanya?" Ucap niall yg seperti nya belum mendapatkan jwaban dri balik telpon nya.

"Mike, astaga aku lupa kalo mike besok menikah, dan aku akan menjemput dr.joe aku pergi dulu niall ,jaga dia" ucap livia menepuk bahu sebelah kanan niall agak kuat membuat bahu niall mundur , livia segera berlalu .

Tak ada jawaban dri ponsel mr.liam , mungkin mr.liam sibuk dan terlalu capek, tapi niall terus menelpon dan sekitar memanggil 5 kali akhirnya panggilan nya tersambung.

"Bagaimna keadaan nya?"Tanya mr.liam langsung pada niall yg terlihat baru saja melakukan hal yg panjang.

"Tidak ada apa2 pa, dia hanya sedikit membuka masa lalu nya" jwb niall yg mengambil pakaian santai dri lemari hitam dikamar nya.

"Syukurlah,papa saking khawtirnya tdi memesan tiket malam ini juga kelondon" jelas mr.liam yg sudah agak tenang dan bernafas leluasa.

Gangster  //  Te Amo [Harry Styles]Where stories live. Discover now