2

3.5K 517 54
                                    

"Hahh! Aku menyerah!" Desah Jaehyun sambil membanting tubuhnya di atas kasur kecil miliknya.

Terhitung sudah selama satu minggu ia bekerja sebagai seorang Koki. Tetapi ia tidak mendapatkan sedikitpun peningkatan.

Ia tidak tahu apa penyebabnya.

Sementara semua orang yang berada di Restoran itu tahu jika ia adalah lulusan terbaik di Universitasnya.

Ataukah semua kesulitan yang ia alami sampai saat ini karena penampilannya?

Ia selalu mengingat perkataan Haechan yang menyuruhnya untuk memperbaiki penampilannya.

Haechan mengatakan jika masakan seseorang itu mencerminkan bagaimana si pemasaknya.

Penampilan Jaehyun bisa di katakan kurang terawat. Dengan rambut coklat keritingnya yang sedikit panjang dan juga pakaian yang tidak disetrika dengan rapih, Jaehyun semakin nampak seperti seorang gelandangan. Bukannya seorang Koki.

Tetapi apa mau dikata? Jaehyun bukanlah seorang tipe yang terlalu memperhatikan penampilannya. Lebih tepatnya, ia terlalu malas walau sekedar untuk merawat dirinya.

Ia adalah seorang laki-laki, dan tidak seharusnya laki-laki berdandan.

"Apakah aku jelek? Sehingga mereka menindasku seperti itu? Tetapi kenapa kau merasa sangat tampan dengan diriku yang apa adanya ini?"

Seperti biasa, Jaehyun selalu membuka aplikasi permainannya dan mulai berbicara dengan Yongie.

Ia menceritakan keluh kesahnya selama seharian ini pada Yongie, dan tak jarang pula ia marah-marah seperti orang gila pada ponselnya.

Sedangkan Yongie hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Jaehyun, sehingga lambat laun membuat amarah Jaehyun menguap begitu saja karena suara Yongie yang sangat lucu saat mengulangi perkataannya.

"Kau kenal Haechan?"

"Kau kenal Haechan?" ulang Yongie mengikuti perkataan Jaehyun.

"Aisshh aku bertanya padamu. Apakah kau mengenal Haechan? Si lelaki cerewet itu?"

"Aisshh aku bertanya padamu. Apakah kau mengenal Haechan? Si lelaki cerewet itu?"

Sial!

Jaehyun semakin gemas pada Yongie.

"Baiklah. Tetapi jika di lihat-lihat, Haechan itu berwajah manis."

"Baiklah. Tetapi jika di lihat-lihat. Haechan itu berwajah manis." Yongie masih setia mengulangi perkataan pemiliknya tersebut.

"Aku benar bukan?"

"Aku benar bukan?"

"Tidak, aku salah. Kau jauh lebih manis dibanding dengan Haechan."

"Tidak, aku salah. Kau jauh lebih manis di banding dengan Haechan."

"Bukan aku, tapi kau!"

"Ung! Jaehyun-ah!"

Kali ini Yongie tidak mengulangi perkataan Jaehyun tetapi justru berteriak memanggil nama Jaehyun.

Itu karena Yongie merasa lapar.

Seharian ini Jaehyun belum memberinya makan dan saat ini hari sudah menjelang larut.

"Aishh kau lapar? Maafkan aku, Yongie. Aku akan memberikanmu Pizza."

Jaehyun kembali asyik dengan dunianya. Setelah puas bermain dengan ponselnya, Jaehyun akhirnya jatuh tertidur.

Ia terlupa mengeluarkan aplikasi permainannya hingga pagi menjemput. Membiarkan Yongie terus membuka matanya hingga pagi karena Jaehyun belum menidurkannya.

Virtual Boyfriend (JAEYONG)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang