liar

1.2K 170 3
                                    

sorry for slow update. aku lagi uas :(






aku melirik ke layar ponselku yang sedang menampilkan sebuah reminder. isinya adalah :

[18.05.25] wedding day!

tidak, bukan aku yang akan menikah. melainkan ini adalah hari pernikahan tantenya seongwu.

and guess what? aku malah berhalangan hadir di acara sepenting itu. bukannya malas, tapi karena kondisiku yang bahkan sedang tidak memungkinkan untuk keluar kamar. apalagi untuk menghadiri sebuah wedding party.

jadi kemarin malam aku dengan bodohnya ketiduran sehingga lupa untuk menyantap makan malam. akibatnya pagi ini penyakit maagku kambuh.

dan ada seseorang yang harus tahu soal hal ini. maka dari itu, aku mengirimkan pesan padanya.

(y/n) :
onggg
kayanya aku nanti gabisa dateng deh

belum juga semenit, sudah ada free call masuk dari orang yang kukirimi pesan barusan.

"hal-"

"SAYANG KAMU KENAPA?!"

otomatis aku menjauhkan layar ponselku dari telinga untuk menghindari resiko kerusakan.

"aduh, ong! pelan-pelaaan."

"hehe maaf. kenapa gitu mendadak ga bisa dateng?"

"nggg, itu-"

otakku mencoba untuk mengarang sebuah alasan yang logis. tidak mungkin aku bilang bahwa aku sedang sakit kalau tidak mau sifat berlebihannya kambuh.

"mama sakit. aku harus nemenin check up ke dokter," bohongku.

hening sejenak sebelum terdengar lagi suara.

"mau gimana lagi. ya udah, aku titip salam ya buat mama. bilangin gws gitu dari pacar kamu yang ganteng."

"ish, apaan. sorry banget ya ong, lancar buat acaranya!"

"hehe iya. thanks, love. bye!"

klik! sambungan terputus.

sekarang aku merasa bersalah karena harus membohongi pacar sendiri seperti ini. tapi bagaimana pun juga, itu demi kebaikan bersama.

sebelum perasaan bersalah itu semakin membesar, aku memutuskan untuk tidur sebentar sambil menunggu baterai ponselku penuh.


aku membuka mataku karena merasa seperti ada seseorang yang baru saja duduk di atas kasurku. aku pun mencoba memfokuskan pandanganku yang masih agak buram akibat baru bangun tidur. setelah beberapa detik, akhirnya aku mengenali siapa orang itu.

"ong? kenapa bisa ada disini?" tanyaku yang masih setengah sadar.

yang ditanya malah tersenyum. "apa lagi? ngejenguk pacar yang lagi sakit dong."

sebentar, kenapa dia bisa tahu kalau aku berbohong? mungkin karena melihat ekspresi bingungku, seongwu akhirnya berbicara lagi.

"ga usah heran gitu. mama udah ngasih tau yang sebenernya."

aku terdiam.

"kenapa tadi bohong?"

"ya kan aku ga mau kamunya jadi khawatir," aku menjawab dengan suara kecil.

"untung aku tau lebih awal. coba kalo aku taunya pas udah di pesta, bisa aku tinggalin kali itu tempat demi bisa kesini," seongwu menghela napas.

ah, iya! bagaimana mungkin aku bisa lupa soal wedding party itu?

"kamu sendiri? kok ga ke pesta?" selidikku.

"engga. tante sendiri yang nyuruh aku ke rumah kamu. katanya kamu lebih penting daripada pernikahannya gitu."

"bohong ya?"

"hehe ketauan deh," celetuknya sambil tersenyum jahil.

"hhh, ong. mau bikin skornya jadi satu sama, hah?"

"ya salah siapa bohong duluan!" ujarnya tak mau kalah.

lebih baik aku menyerah kalau sudah begini. karena memenangkan perdebatan dengan seorang ong seongwu itu adalah hal yang mustahil.

"sayang, udah baikan?" seongwu mengusap pucuk kepalaku.

"udah sih, ga separah tadi pagi yang pasti."

"gara-gara ada aku nih pasti?"

aku tersenyum ke arahnya. "iya, gara-gara ada kamu."

detik berikutnya yang terjadi adalah anak hyperactive satu itu melompat lalu memelukku dengan sangat erat sampai aku tidak bisa bernapas.

"SAYAAANGGG, KAMU SO SWEET BANGET SIIIH!"

























"SAYAAANGGG, KAMU SO SWEET BANGET SIIIH!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
cosmosWhere stories live. Discover now