(7) Melancarkan

226 14 2
                                    

Sudah hatam 30juz bilghoib bukanlah akhir dari sebuah perjuangan.

Seribu satu orang yang bisa baca 30juz bilghoib dengan lancar setelah hatam setoran hafalannya. Kebanyakan penghafal akan menjalani proses tabarukan  / melancarkan hafalan.

Proses ini lebih berat daripada saat proses hafalan , dan jarang yang mau menjalaninya karena beberapa sebab.

* Umur.
Umur kita sudah bertambah banyak saat menghatamkan hafalan, jadi setelah hatam kebanyakan para orang tua akan memaksa/meminta anaknya segera menikah.

* Semangat & kesabaran turun.
Semangat hafalan yang ada pada diri kita, sudah kita habiskan saat proses hafalan. Jadi saat proses melancarkan hafalan, kita hanya punya sisa semangat, tenaga dan kesabaran yang mulai menipis.

* Terasa berat.
Proses melancarkan tingkat kesulitannya lebih tinggi dari pada saat menambah hafalan.

*  Cobaan lebih besar dari pada saat proses hafalan.

Bisa dibayangkan, betapa beratnya? Diburu nikah, umur nambah, cobaan berat, gak ada semangat, tenaga ilang,  otak capek, hafalan juga makin sulit diingat karena terlalu banyaknya ayat yang hancur 😥😥😲😲😖😷 benar-benar terasa hidup segan mati tak mau, ditinggal dosa dilanjutkan terasa beraaaat.

Jangan menyerah, meskipun berat jika kita tetap berusaha dan berdoa insya Allah kita akan merasakan nikmatnya.

Kita dari awal berniat menghafal Alquran, berniat menjadi Hamilul Quran, maka jangan berjuang hanya setengah-setengah. Harus total sebelum kita bisa membaca 30juz lancar jangan pernah merasa capek, berat, terbebani. Jangan pernah menyerah.

Jodoh momok yang menghantui kita dimasa ini,membuat kita cepat menyerah. Maka jangan lupakan bahwa Allah yang sudah mengatur jodoh kita. Jika kita mengutamakan Hafalan Quran kita diatas kepentingan dunia lainnya, Allah akan memudahkan urusan dunia kita.

***

Jika kita sudah hatam dan berniat untuk tabarukan/ melancarkan hafalan. Alangkah baiknya kita pindah pesantren, kalau bisa pindah kepesantren Quran yang ketat dan disiplinnya tinggi. Setoran ngajinya kalau bisa yang sehari 3x kaya minum obat 😂.

Kenapa?

Karena kita butuh konsentrasi penuh, kita butuh ketenangan yang lebih dan yang jelas kita butuh suasana baru.

Jika kita tidak pindah terlalu banyak resiko yang harus kita hadapi, terlalu banyak tanggung jawab yang kita pikul. Ini sangat mengganggu proses hafalan kita.

Jika kita tidak pindah, kita akan menjadi tetua pesantren/  menjadi santri yang lebih lama dan lebih tua dibanding lainnya. Dijamin kita akan diberi/mempunyai tanggung jawab lebih. Hampir semua kasus, tata tertib, urusan lainnya didalam pondok akan diserahkan pada kita.

Belum lagi teman akan menjadi pengganggu  murojaah kita.

Contohnya
Saat kita murojaah, kita diajak bepergian, diajak musyawarah, di curhati dll.
Ini akan menjadi halangan proses kita melancarkan hafalan.

Setelah selesai tabarukan kita harus istiqomah murojaahnya, 1hari 5 juz. 6 hari sudah hatam hari ahad buat jalan-jalan 😂.

****

Setelah berhasil membaca 30 juz, alangkah baiknya jika kita Riyadloh / tirakati Quran.

Riyadloh berguna untuk menyempurnakan hafalan, dengan cara seperti berikut.

* Mengaji 30juz bilghoib hatam 1hari dengan berpuasa. (Dilakukan sampai 40/41 hataman)

* Mengaji 30juz bilghoib 1hari 1hataman (dilakukakan 40/41 hataman) tanpa puasa.

Jadi kita akan mengaji 41 hataman  selama 41 hari dengan berpuasa.
(Untuk perempuan pastinya lebih dari 41 hari karena terpotong udzur).

Jangan melakukan Riyadlhoh dengan cara binnadzri, karena akan berpotensi besar menghancurkan hafalan kita.

Sampai disini dulu, nanti kalau ada yang kurang akan saya tambahi saat revisi.

Semoga bermanfaat.

See you

Menghafal Kalam SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang