Part 10

1.7K 44 0
                                    


''Jika kau tidak menyukainya,lebih baik mulai sekarang kau menjauhinya.Jangan beralasan kau ingin menebus kesalahanmu dengan merawatnya.Karena kecelakaan yang menimpa Dione,itu bukan kesalahanmu.Kau tidak turut andil dalam masalah itu.Jadi,ku harap kau tidak tinggal dengannya lagi.Itu hanya akan membuatnya merasa memilikimu.Aku tidak mau dia beranggapan kau mulai menyukainya.Padahal kau sebenarnya tidak punya rasa itu untuknya''

Adam masih terngiang-ngiang dengan ucapan Kath di restoran.Saat Dione pergi ke toilet.

Disinilah Adam berada di dalam apartemennya sendiri terbaring di kasur.Setelah mengantar gadis itu pulang ke apartemennya,pria itu langsung mengemasi pakaiannya.

''Mulai malam ini dan seterusnya aku tidak akan lagi menemanimu.Kurasa kau sudah cukup sehat''

''Malam ini?Kenapa tidak besok pagi saja?''

''Besok aku ada latihan.Dan pakaian yang kubutuhkan ada ditempatku''

''Okay''

''Kau tidak keberatan?''

Dione menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.Ia melangkah mendekati Adam lalu menatapnya dalam.Kemudian tiba-tiba ia mengecup pipi Adam.Pria terkejut sambil menyentuh pipinya yang dicium oleh bibir Dione.

''Terima kasih karena sudah menjagaku''

''Dengar,Dione.Aku tidak bisa menyukaimu.Karena.........''

''Ya,ya,ya.Aku tahu kau perlu waktu.Aku akan menunggu saat itu tiba''Dione memotong ucapan Adam.

Adam ingin memberitahu gadis ini alasan mengapa ia tidak bisa membalas perasaannya.Tapi,sepertinya ini bukan waktu yang tepat.

Lebih baik dia tidak perlu tahu pikir Adam.

Adam beranjak dari tidurnya lalu menuju lemari pakaiannya,membuka laci mengambil dua lembar foto dengan gambar yang berbeda.

Dua gadis yang mencintai dirinya dengan cara masing-masing.

Dua gadis yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda.

Dua gadis yang sedang berjalan di pikirannya

Dua gadis yang ia sayangi juga ia cintai.

Mana yang akan kau pilih,Adam?

*

Dione baru saja turun dari taksinya ketika Kath dan Brie datang menghampirinya.

''Hai!Selamat datang di kampus''

''Thanks,Brie''

''Mana Adam?Dia tidak bersamamu?''Kath pura-pura tidak tahu.

''Dia sudah pulang keasalnya''

''Baguslah.Jadi kau tidak perlu berharap padanya''

''Kenapa?Kau memang dari dulu tidak mendukungku''ucap Dione sambil memgerucutkan bibirnya.

''Karena dia Adam.Jika orang lain maka aku tidak masalah''

''Apa karena Olivia''tanya Brie pelan

''Ya''

''Aku tidak peduli dengan gadis itu''

''Tapi,Di.....''

''Please,Kath.Olivia bukan sainganku.Adam tidak menyukai gadis sok seksi seperti dia''

''Kau tidak tahu....''

''Aku memang tidak tahu apapun.Karena aku penduduk baru dan mahasiswa baru di kota ini.Kau yang mengetahui segalanya''Dione pergi meninggalkan Kath dan Brie yang terdiam.

''Apa dia marah?''tanya Brie cemas sambil memandang pada Kath.

''Tidak.Dia memang begitu''

*

Hari ini Dione tidak menemukan Adam di kampus,baik itu di kelas di kantin dan di gedung olahraga kampus.Dione baru teringat kalau Adam ada latihan basket hari ini dan itu berarti bukan di sini tempatnya tapi,di manhattan.

Dione ingin menyusulnya,tapi Dione teringat lagi kalau ia sudah terlalu lama tidak ikut kelas.Jika papanya tahu ia membolos maka dengan segera ia akan di pulangkan ke london dan belajar bisnis disana.

Dione tidak menyukai bisnis dan sejenisnya.Ia menyukai hal yang berbau seni.Itu di turunkan dari mamanya sayangnya papanya tidak pernah mendukung keinginannya.

Berada di sini pun itu karena berlandaskan kesepakatannya bersama papanya.

Dan Dione disini tengah menikmati kebebasannya.Dan tanpa ia duga dan rencanakan kalau ia akan bertemu dengan seseorang yang akan mewarnai harinya jika orang tersebut juga memiliki rasa yang sama.

Dione sedang meminum jusnya ketika Olivia datang sambil menggebrak meja.

''Dasar tidak tahu malu.Bisa-bisanya kau meminta Adam untuk tinggal denganmu.Kau memang wanita murahan''Olivia hendak menampar Dione.Tapi,tangan gadis itu lebih cepat menangkap.

''Dengar nona Russel yang terhormat.Aku tidak meminta.Tapi,Adam yang menawarkan diri untuk merawatku.Kau yang murahan.Berpakaian tidak sopan di kampus.Kau pikir ini hotel,huh.Dengan berpakaian seperti ini kau pikir Adam akan tergoda olehmu.Sayang sekali,tidak''Dione tersenyum mengejek.

Olivia menarik tangannya yang di cekal oleh Dione.

''Kau ingin bukti kalau aku selangkah lebih maju darimu,anak baru''Olivia berkata dengan senyum misteriusnya

Olivia memberikannya sebuah kartu undangan berwarna merah muda.

''Ulang tahun?Kau mengundangku?Dione menatap Olivia heran.

''Ya.Sebagai senior yang baik.Aku mengundangmu.Juga teman-temanmu.Jadi,datanglah karena akan ada kejutan''

''Tentu saja,Senior''Dione mengtakan dengan maksud menyindir.

''Berpakaianlah yang feminin.Karena kita akan lihat siapa yang menarik untuk Adam''

''Okay!''

tbc

260118

Hello,Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang