👑Ulangan fisika👑

1.4K 120 22
                                    

Keheningan melanda 11 IPA 1, gara-gara ulangan Essay Fisika. Tetapi hanya sebagaian besar murid saja yang belajar. Sisanya? Ya mainan.

Windy memegang kepalanya yang cenat-cenut menatap soal-soal yang bikin kepalanya mau meledak. Sedangkan Galen yabg duduk disebelahnya malah asik bermain game tanpa peduli isi kertas ulangan didepannya.

"Len, buka Google gih capek hatiku menghadapi kerumitan kisah hidup apalagi menghadapi soal fisika." Windy menatap Galen lelah.

"Diem ah, udah berdoa aja, gue lagi sibuk." Kesal Galen. Windy merengut, "Cepet buka Google nying, gue sikat juga pala lo!" Geram Windy. Galen mendesah jengkel, mematikan hpnya dan memasukan ditasnya.

"Kenapa dimasukan si?" Windy mau menangis rasanya, "Lah? Kalau gue buka Google nanti ketauan guru HP gue disita, terus kuota gue mubazir dan terus dosa karena nyontek. Udahlah ya, sini gue bantu ngerjain fisika mah gampang bagi gue." Windy menarik kembali kertasnya yang mau diambil Galen.

Galen berdecih, "Ga percayaan amat si?" Kesal cowok ganteng itu, "Sejak kapan Fisika gampang buat lo Ha?! lo aja ga pernah ngerjain kalau gak Ben yang bantuin!" Skakmat,  Galen terdiam dan menatap lurus kedepan.

"Ann udah belum?" Tanya Eva yang duduk didepan Ann, sesekali gadis itu menoleh kebelakang. "Belum," Jawab gadis itu enteng.

"Cepetan ya, kalau udah kasih tau gue." Eva cekikikan,  tak perlu khawatir kalau ada Ann.

"Yang sudah selesai boleh dikumpul biar ibu periksa." Ujar guru didepan, seketika decitan kursi digeser mengalihkan semuanya.

Ann berdiri memegang kertasnya dengan wajah datar dan menyerahkannya ke guru, "Loh bilangnya belum?!" Kaget Eva, "Belum dikumpul." Jawab Ann enteng.

"Eh gimana ini Ann, please bantu gue, gue pasrah deh gatau ini apa jawabannya." Eva menangis, gadis itu memegang kepala frustasi menatap soal essay fisika.

"Gimana cara bantunya?" Tanya Ann balik, "Yang sudah bisa keluar." Sindir guru tersebut.

Ann berjalan santai keluar kelas, meninggalkan Eva yang hampir kejang-kejang. Reta yang duduk disebelah Ann saja sudah memilih tidur.

HP Eva bergetar, Eva segera mengeceknya ternyata ada pesan dari Ann.

Tembok china
D lc gw, mnt Rt

Eva menghela nafas lega, segera menampol pipi Reta agar bangun, Reta segera tersadar dan hampir kaget. "Eh apa? Udah selesai? Wah hebat gue sudah ngumpul tadi, lo belum?" Tanya Reta sepertinya habis mimpi menyelesaikan ulangan.

"Sayang banget belum,  Bu Ari sudah keluar tadi... Eh? Sial gue cuma mimpi!  Gimana ini!" Reta mengacak rambut frustasi melihat Bu Ari di meja guru asik menebalkan lipsticknya.

"Laci Ann. Ada jawaban," Bisik Eva, Reta mengangguk paham, "Serahkan semuanya pada Reta. Terima kasih guru Ann." Reta bertindak dramatis membuatnya jadi sasaran lemparan kertas dari temannya.

"Mian mian.. Saranghaeyo.." Reta semakin menyebalkan, "Cepet woy, waktunya berjalan." Kesal Eva.

Tak lama Sava dari kubu barisan meja kanan keluar juga menyusul Ann, Disambut dengan Zira dan Rey.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERFECTIONIST CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang