Chapter 2: The Missing Time of Euliya

21 1 5
                                    

Seorang gadis berambut biru terbangun dari tidur panjangnya, tiba-tiba ya terbangun di area banyak orang. Semua orang disitu langsung kebingungan ada seorang gadis sekitar berumur 13 tahun terbaring di area keramaian Kekaisaran Reim. Seketika, ia pun terbangun dan semua orang takut untuk mendekatinya karena pakaiannya yang berbeda itu. Untungnya, ada Masrur yang sedang patroli dengan dua anaknya. Ketika itu, dengan raut wajah yang tak berubah sekilas, ia merentangkan tangan kepada anak tersebut.

Ia pun meraih tangan si pria yang berambut merah dengan tersenyum. Masrur melihat pakaiannya sama seperti yang pernah Aladdin ceritakan tiga tahun yang lalu. Masih tergagap tidak bisa berkata-kata saat ia melihat dunia dahulu dimana Raja Solomon pernah memerintah. Ia yang tidak banyak omong langsung memperkenalkan diri.

"Masrur. Namamu siapa?" tanyanya.

"Namaku Euliya. Dimanakah ini?" gadis itu sedikit kebingungan saat memegang staffnya.

"Ini ada Romano, terletak di Kekaisaran Reim. Apakah kau tahu?" jawabnya lagi.

Si gadis hanya menggelengkan kepala tanda tidak tahu. Tiba-tiba, dia pingsan begitu saja. Karena dia pingsan, Masrur pun menggendongnya ala bridal style. Sesampainya disana, dia langsung bertemu Muu Alexius dan Titus Alexius. Mereka pun memberikan kamar tamu bagi gadis tersebut. Karena mereka tidak tahu siapa dia, mereka hanya mengasumsi dia ada kaitannya dengan Alma Torran.

~Euliya POV~

Didalam mimpinya, ada seorang pria paruh baya yang membicara padanya. Ia ada Uraltugo Noi Neuph, salah satu anggota resistance yang pernah aku kenal. Tetapi kali ini, ia melihat banyak teman-temannya dan ia pun menangis. Solomon and Sheba pun memeluknya. Solomon sendiri telah menganggap Euliya sebagai seorang adik perempuan. Aku tidak melihat Arba, Kak Selenica dan juga Kak Edenia. Mereka pasti masih hidup itu perasaanku katakan.

"Euliya, sekarang kau bisa melakukan apapun sesukamu. Tolong jangan menangis. Temukan Aladdin jika kau mau." ucap Ugo tersenyum.

"Sudah saatnya bagimu untuk terbebaskan dari rantai waktu. Kami akan senantiasa menunggu disaat waktunya tepat bagimu pergi." ucap Solomon.

"J-j-jangan pergi kalian semua! Aku tidak bisa hidup tanpa kalian!" ucapku menangis tersedu-sedu.

Teman-teman yang kuanggap keluarga telah pergi meninggalkanku. Aku harus apa di dunia yang tidak kuketahui? Aku tidak bisa apa-apa. Tanpa mereka semua, tanpa sahabatku, aku pun terbangun dan melihat tiga orang pria didepan mataku. Aku tidak tahu mereka siapa.

"Apakah kamu telah sadar?" ucap Marga.

"Ya. kalian siapa?" tanyaku.

"Aku adalah Titus Alexius. Dulunya aku seorang magi." ucap Titus memperkenalkan dirinya sambil tersenyum.

"Namaku Muu Alexius. Aku adalah setengah fanalis." ucapnya sambil tersenyum juga.

"Fanalis? Maksudmu ras yang terkuat itu?" ucapku kaget.

"Ya, sepertinya kau tahu ya? Apakah kau berasal dari Alma Torran?" tanya Muu.

"Eh? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

~END OF POV~

Euliya sedikit kaget bahwa manusia di dunia tahu akan keberadaan dunia yang telah hancur. Walaupun sebenarnya ia tahu apa yang terjadi itu karena Solomon menghentikan seluruh waktunya dan menjadi beku. Ia pun merasa juga dan akhirnya Muu menghela nafas dan memberikan tanda tidak perlu curiga sama sekali.

"Jangan khawatir, Aladdin yang memberitahukan kami soal Alma Torran. Tapi kami tidak melihatmu disana, mengapa?" ucapnya agak sedikit ragu.

"Oh, Solomon menghentikan waktuku saat ia akan bertarung dengan tetua David. Karena, aku menganggap Solomon sebagai kakakku. Dia berjanji bahwa disaat aku terbangun nantinya aku akan hidup di dunia yang lebih damai." ucap Euliya merasa sedikit sedih.

"Kita hubungi saja Selenica. Dia pasti bisa melakukan sesuatu!" ucap Titus.

"Kau tahu kak Selenica?" tanya Euliya kaget.

"Ya, Selenica dan Edenia tinggal Kekaisaran Kou. Mereka telah menikah dan mempunyai keluarga. Kau harus datang menemui mereka." ucap Masrur nimbrung.

"Baiklah. Kurasa ku harus. Apa kalian tahu dimana Aladdin?" tanya Euliya lagi.

"Aladdin ada di kekaisaran Kou juga. Jadi jangan khawatir. Aku akan menghubunginya dulu ucap Titus sambil mengambil alat sihir seperti telepon genggam.

Tiba-tiba saat Selenica sedang menjaga anaknya Kouryoku, alat sihir yang bisa menghubungi seseorang itu berbunyi. Setelah apa yang terjadi, mereka tinggal di kekaisaran lagi karena semua orang sedang sibuk dengan restorasi dunia. Ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Selenica?" tanya Titus.

"Ya, Titus ada apa?" tanya Selenica.

"Ada gadis yang berpakaian Alma Torran ditempatku. Gadis itu bernama Euliya. Kau kenal dengannya? Sepertinya ia kenal denganmu." ucap Titus memberitahunya.

Selenica langsung kaget mendengar namanya yang sudah lama ia dengar. Kouryoku lalu berjalan dan melihat mamanya mematung dan mencoba memanggil namanya berkali-kali.

"Tidak mungkin..." dia mengigit bibirnya kaget.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

World's Future (Sequel of The Rukh of Destiny)Where stories live. Discover now