(SEGERA TERBIT)
Kin Nayoung meyakini hidup ibarat sebuah permainan. Tetapi, bukan dirinya lah yang bertindak sebagai pemain, melainkan hanya sekedar menjadi penonton. Anehnya mereka yang menjadi pemain dalam hidup Nayoung adalah orang-orang terdeka...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
AKAN ADA TOKOH BARU DALAM CERITA YANG SEBELUMNYA TIDAK ADA.
•ooOoo•
Nayoung apa benar yang dikatakan Jimin tadi, bahwa kau calon istrinya?" Tanya Eun Hwa penasaran.
"Kau percaya dengan apa yang dikatakan pria itu?" Nayoung bertanya balik. Ia mencoba meyakinkan Eun Hwa.
"Entahlah. Tapi tadi dia terlihat cukup serius." Eun Hwa menatap curiga Nayoung.
"Aku bahkan tidak mengenalnya. Kau tahu itu." Nayoung mengehela nafas gusar. Ponselnya tiba-tiba bergetar dan menandakan ada notifikasi pesan masuk.
From : Ayah Maaf mengganggu pekerjaanmu Nayoung, Ayah mohon mulai besok tinggalkan rumah kita! Nanti akan ada seseorang yang menjemputmu dan memberikan mu tempat tinggal.
Nayoung masih tak mengerti dengan isi pesan tersebut. Ia mencoba memahami apa yang tengah terjadi.
•ooOoo•
"Jimin apa kau yang akan menjemputnya besok?"
"Tentu. Paman, bisakah kau suruh anak buahku membelikan pakaian wanita yang pas dengan ukuranya?"
"Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu."
Jimin menatap foto yang ada pada layar ponselnya sembari bergumam pelan, "kau cantik."
"Namun sayangnya, kau dijual oleh Ayahmu untuk melunasi hutangnya." Ibu jari Jimin mengusap foto di layar ponselnya tersebut dan menyeringai tipis.
"Aku akan membuat hidup mu berubah drastis Nayoung."
•ooOoo•
Keesokan harinya, Jimin membawa laju mobil mewahnya membelah jalanan kota Seoul.
Dengan kecepatan rata-rata, Jimin mengendarai mobilnya menuju sebuah halte bus dekat rumah Nayoung.
Dari kejauhan, Jimin sudah melihat Nayoung sedang menunggu bus sembari mendengarkan musik melalui earphone di kedua telinganya. Hanya dengan mengenakan hoodie kebesaran dan juga celana jeans, tidak membuat kecantikan Nayoung berkurang. Ia terlihat lebih imut dan polos.
Jimin memberhentikan mobilnya tepat di hadapan Nayoung. Gadis tersebut mengernyitkan dahinya bingung.
Jimin keluar dari mobilnya dan menghampiri Nayoung yang sedang duduk.
Dan semua pasang mata kini mengarah kepada mereka berdua.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Nayoung heran.
"Aku ingin mengantarmu bekerja," jawab Jimin santai. Ia mengambil duduk tepat disebelah Nayoung.
"Aku sedang libur, jadi kau tak perlu mengantarku bekerja."
![GAME 69 [PJM] ✔ (END) [OPEN PO]](https://img.wattpad.com/cover/137275457-64-k594063.jpg)