Chap 11 - Face

10.6K 783 26
                                    

Boleh minta nya dulu gak ya??!! 😄😄😄

Ok, Happy Reading guys!! [>\\\\_\\\\<]
.
.
Karin memandang pantulan dirinya pada kaca besar di kamarnya. Wanita bermarga Senju itu mengernyit dengan mata berkilat. Berkali-kali ia menggelengkan kepalanya dengan desisan yang meluncur di balik bibir merah merekah miliknya. Merasa dunia yang dihuninya itu sungguh luar biasa menyakiti hatinya.

Apa yang bisa ia lakukan sekarang? Saat matanya menemukan sesuatu yang mampu membuat kinerja jantungnya berhenti beberapa saat hanya karena melihat satu wajah yang teramat dirindukannya.

Apakah dunia mempermainkannya?

Apakah ia sedang berhalusinasi?

Entahlah...

Karin sungguh merasa pusing dan lemas ketika wajah itu kembali menghampiri pikirannya. Ia sudah mencoba menghilangkan wajah itu dari benaknya, namun sepertinya sangat sulit untuk ia lakukan.

Wajah itu selalu menghantuinya. Wajah itu mengingatkannya dengan gadis kesayangannya. Wajah itu
membuat dadanya sesak luar biasa.

"Oh Tuhan! Takdir apalagi yang ingin kau perlihatkan padaku." rutuk Karin mengusap permukaan wajah frustasi.

Ia lelah... ia sungguh merasa lelah luar biasa. Sebagian hatinya masih memiliki perasaan untuk tetap membalaskan dendam adiknya, namun ketika ia melihat sosok itu yang berdiri di samping Sasuke, perasaan untuk memperlakukan Sasuke ternyata raib begitu saja. Tak habis pikir, kenapa logikanya tak
berfungsi sama sekali. Bukankah sejak dulu ia sudah bersumpah pada dirinya untuk membuat Uchiha Sasuke merasakan penderitaan yang
sama seperti dirinya. Lalu apa sekarang?

Kebimbangan itu muncul dan membuat hatinya goyah hanya dalam satu kali pertemuan dengan sosok wanita yang teramat mirip dengan adiknya... Senju Sakura.

"Brengsek!" Karin memaki kesal.
Wanita merah maroon itu dilanda binggung yang teramat. Tak habis pikir kenapa ia harus bertemu dan di pertemukan dengan wanita itubdisaat ia sudah memantabkan hatinya.

Takdirkah?

Atau...

Peringatan?

Sambil mengusap permukaan wajahnya kasar dan dengusan tertahan dari bibirnya, Karin
langsung berjalan ke tempat tidurnya dan kembali menghela nafas panjang. Memejamkan matanya kemudian menatap langit-langit kamarnya, mungkinkah akan berlangsung
dengan baik?

Pemikiran kolot darimana yang sekarang menghantuinya. Yang pasti, ia masih inginbmembuat perhitungan pada lelaki Uchiha itu.

Namun... bisakah ia melakukannya sekarang?

Drrrrttt...

Getaran dari handponenya membuat karin memalingkan wajahnya kearah meja dekat kamar tidurnya. Mengulurkan sebelah tangannya dan menyambar handpone itu dengan cepat. Sedikit mengernyit, Karin langsung menekan tombol tersebut untuk menjawab panggilan dari seseorang yang dia kenal.

"Ada apa?"

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu Kenapa kau langsung pulang." lelaki di seberang sana mengomeli Karin dengan sarkastis. Tak perduli apa pendapat wanita yang kini mendengar setiap kalimatnya.

Karin menarik nafas dalam. Memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut. "Aku lelah." gumamnya pelan.

"Kau beralasan,"

"Terserah apa katamu, Gaara."
Gaara mendecih tertahan. Tak bisa menerima alasan yang Karin berikan. Entah ada alasan apalagi selain itu, yang jelas Gaara merasa ada sesuatu yang sedang Karin sembunyikan
darinya.bTapi apa?

I Need YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant