Chap 14 - Kenyataan yang Menyakitkan

13.9K 831 50
                                    

Jadi, apa yang harus Haruno Sakura lakukan setelah ia hangout dari perusahaan Gaara?

Gadis yang memiliki surai merah muda itu tampak menghela nafas beberapa kali. Di jam segini, biasanya ia sudah berangkat kerja dan menemui rekan-rekannya. Lalu sekarang apa? Ia masih berbaring santai di kamarnya. Bosan dengan kegiatan yang berlalu selama
beberapa hari berturut-turut.

"Membosankaaannn!" pekiknya. Merasa hidupnya benar-benar monoton. Sudah berkali-kali Sakura meminta Sasuke untuk mengijinkannya kembali untuk bekerja, namun apa yang di dapatkannya. Lelaki itu hanya menatapnya tajam dan langsung pergi meninggalkannya saat ia kembali membahas hal yang sama setiap ada kesempatan.

Merasa percuma dengan apa yang di lakukan, akhirnya Sakura menuruti kemauan Sasuke. Kesalahannya memang terletak padanya. Siapa suruh dia mengenakan pakaian musim panas seminim itu. Padahal Sasuke sudah dari awal memperingatkannya. Ohh... dia memang selalu seperti ini kan. Bukan Sakura namanya kalau tidak membangkang. Tapi kali ini dia menerima ganjarannya untuk bangkangannya itu. Dan berakhir dengan pengangguran. Tanpa bekerja.

Lalu mengenai kontrak yang sudah terlanjur di tanda tanganinya, Sakura harus membayar denda yang cukup membuatnya tercengang. Namun tentu saja, semua biaya pengeluaran itu di tanggung Sasuke sepenuhnya.

Kenapa? Karena Sasuke adalah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab akan ini.

Sambil menarik nafas panjang, Sakura segera berajak dari tempat tidurnya lalu menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya dan setelah itu ia akan pergi ke kantor Sasuke.

Sepertinya ini akan menjadi kebiasaannya mulai sekarang. Mengingat ia tak memiliki kegiatan apapun untuk di kerjakannya. Apalagi Sasuke selalu menyambutnya dengan satubpelukan hangat dan kecupan ringan saat iabdatang berkunjung. Tapi tetap saja, melihat Sasuke yang lebih memfokuskan matanyabpada kertas-kertas menyebalkan itu dari pada dirinya membuat Sakura mencibir dan merajuk kesal.

Mengingat hal tersebut membuat Sakura menarik nafas panjang dan kembali melukan aktifitas mandinya yang sempat tertunda. Setelah selesai melakukan acara mandinya, Sakura langsung berganti pakaian. Celana jeans dan kaos oblong berwarna hijau toska menjadi kegemarannya sekarang. Meski saat pertama kali ia memasuki perusahaan Sasuke dengan pakaian yang sama dan hampir di usir oleh resepsionis disana, namun dengan cepat Sakura mengabari Sasuke jika dirinya dilarang masuk ke dalam hanya karena pakaiannya yang lagi-lagi terkesan kurang memadai.

Namun sekarang hal itu sudah tak berlaku lagibpadanya. Toh hampir semua pegawai perusahaan Uchiha Corp mengetahui siapa dirinya dan apa hubungannya dengan atasannya tersebut.

Setelah selesai mempoles wajahnya dengan make-up senatural mungkin dengan waktu yang cukup cepat, gadis itu langsung menyambar kunci mobilnya dan segera menuju dimana Sasuke berada.

...
...

Kendaraan beroda empat itu akhirnya terparkir indah disana. Setelah hampir satu jam perjalanan, kini gadis yang memiliki surai merah muda tersebut melangkahkan kaki jenjangnya untuk masuk ke dalam. Tanpa mengonfirmasikan dulu pada resepsionis yang sudah menatapnya, Sakura langsung berjalan dengan mengulum senyum menatap kembali
resepsionis yang ia kenal sebagai gadis bernama Yui itu.

Hampir sebagian karyawan di
Uchiha Corp mengetahui siapa diriya. Seorang gadis yang berhasil menundukkan sifat kejam Sasuke ketika sedang bekerja.

Ketika Sakura datang, semua karyawan pasti tersenyum lega. Lega karena mereka tak harus mendengar bentakan dari atasannya. Tidak heran, jika Sakura selalu dijuluki sebagai malaikat penolong mereka saat sang iblish mulai menatapnya dengan sorotan tajam mengintimidasi.

"Selamat siang, nona." salah satu karyawan menyapa Sakura dengan senyum mengembang. Membuat pemilik manik emerald itu ikut tersenyum membalas sambutan yang
ditujukannya.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang