Chapter 1: Si kamvret Venni

2.4K 64 8
                                    


Kejadian ini sekitar kurang lebih 4 tahun yang lalu. Katanya masih ingat sekali kejadian waktu itu. Selamat membaca dan menikmati perjalanan hidup si misterius ini. semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua*berasa ceramah gini.

-------------------------------------------------------------------

Assyfa Sabiya Az-zahra. Tokoh utama dicerita ini. Saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya selama mengagumi sosok Gibran. Mungkin dia masa lalu yang tercatat di lembar-lembar diaryku. (Mungkin).

Saya pernah berharap dan melantunkan doa untuk mendapatkan seseorang yang bisa menuntun untuk menuju jannahnya.

Astagfirullah...padahal disaat umur saya masih 16 tahun seperti saat ini belum pantas untuk berharap memiliki seorang imam.

Sekarang aku duduk dibangku kelas XI Ipa 3 semester 2.  Dimana para siswa-siswi sedang sibuk memikirkan akan melanjutkan keperguruan tinggi.

"cip,cuma? Lo ngelamun ya?"kata aisyah sambil berusaha menyadarkanku dari lamunan.

"eh,iya? Kenapa? Kenapa?" jawabku

"parah dari tadi gue ngomong malah dikacangin"

"hehe..sorry,sorry" ucapku sambil nyengir ala unicorn.

" wuu lo mah gitu"sambil memajukan bibirnya. " lo tau ga tadi kak Dio lewat,masyaallah..  Adem banget liatnya".lanjutnya. Sedangkan aku tetap terdiam tanpa suara ditempat dudukku. "elah,respon kek! Keluar yuk? Gue kepingin ngeliat ciptaan allah yang indah dipandang mata *eh gue drama deh"

" males ah,lagi mager nih" jawabku dengan nada pelan. Aisyah langsung menarik tanganku tanpa sepengetahuanku.

"eh apaan sih narik-narik,gue bisa jalan sendiri kali"kataku dengan nada sengit.

"lah cip? Kemana semua penghuni sekolah? Sepi amat?"

"makan dikantin kali"

"minggir!!minggir!!"ucap seseorang dari belakang kami,yang ternyata kakak kelas kami.

"Permisi, maaf permisi.. Ada apa kak? Kok buru-buru?"tanya Aisyah dengan nada penasaran.

"Si Venni berantem sama si Salsha dikoridor kelas XII. Lo bedua harus liat,yang lain udah pada kesana"ucapnya panik.

"kak Venni? Kak Venni yang tomboy itu kan?"tanyaku.

"wah gua harus liat ni".dengan penuh antusias."Buruan dikit cip jalannya, gue takut ketinggalan berita nih".

"elah kayak exo mau dateng ke sini aja gue buru-buru"

-Dikoridor kelas XII-

"Dasar PLAKOR lo!! Sini lo!Gue bakal habisin lo! Dasar L*nte!!  Ga laku ya lo? Kurang bayaran? Sini gue bayar lo! "teriak kak Venni dengan nada marah." ini satu lagi gatelan! MAKAN TUH B*BI PELIHARAAN LO! BRENGSEK LO!"amarah kak Venni semakin menjadi terlebih saat kak Salsha datang menampar kak Venni.

"lah PLAKOR? Udah nikah kali ya? Terus habisin? Haha minuman kali ya?"tanyaku kepada aisyah sambil tertawa.

"Disaat beginian aja lo masih bisa ngehibur diri sendiri,aduh..gue kasian sama calon imam lo nanti,apa reaksi dia punya bini gila kayak lo yang bawaannya kepingin ketawa mulu"

"lah gue bisa buat dia bahagia lah"jawabku.

"terserah lo dah".

Kak Salsha datang langsung Menampar pipi kak Venni.
" GUE NAHAN SABAR YA DARI TADI!! LO KATAIN GUE L*NTE? GUE GA PERNAH NGERBUT SI ARIF DARI LO! ANJ*NG! KURANG KERJAAN BANGET GUE!!SINI LO! " kak Salsha langsung menarik rambut kak Venni dengan bias. Terjadilah aksi harimau melawan singa,haha.

Diary untuk calon imamkuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora