Part 10

120 21 1
                                    

Happy reading...

"AAAKKHHHH"Teriak seorang yeoja mengagetkan seolhyun dan taeyong.

"Nugu?" Tanya taeyong.

"Seulbi." ujar Yuta. Satelah itu, ia berlari ke sumber suara dan diikuti oleh taeyong serta seolhyun.

Mereka berhenti berlari. Dengan nafas terengah, mereka melihat seulbi sedang duduk di tanah sambil memejamkan matanya.
Karena, ada seekor kuda putih yang berada tepat didepanya.

Yuta mendekat kearahnya, lalu menyentuh pundak seulbi. Seulbi membuka matanya, lalu menoleh. Dan saat ia tahu itu yuta, ia langsung memeluknya.

"Piya?" Seulbi melepaskan pelukannya saat ia mendengar suara seseorang.

"Taeyong-ssi?"-seulbi.

"Kau takut pada Piya?" tanya taeyong. Seulbi mengangguk.

"Kenapa takut?"-taeyong.

"Karna tadi kuda itu tiba-tiba datang kearah ku dan mendekati ku. Ku pikir, kuda itu hendak menyakitiku."

"Namanya Piya, dia kuda kesayanganku."Ujar taeyong.

Seulbi menatap piya, lalu tersenyum. Ia mendekati piya, lalu mengelus kepala piya.

"Mian, aku pikir kau akan menyakitiku." ujar seulbi. Senyumnya memudar, lalu ia melihat sekeliling. Ia menghampiri Yuta.

"Yuta, tempat apa ini? Jadi, semua yang kau katakan tentang dunia fantasi itu benar-benar ada? Itu artinya, kau tidak gila yuta." ucap seulbi sambil menggenggam tangan yuta.

"Kurasa, kami akan pergi." ujar Taeyong. Lalu menarik tangan seolhyun menjauh.

Sedangkan,di waktu yang sama namun ditempat yang berbeda. Di pinggir pantai terlihat jaehyun dan jimin duduk bersebelahan.

"Jimin-ah apa kau ingat tempat ini?"Tanya jaehyun.

"Tentu saja, disini adalah awal dan akhir hubungan kita." ujar jimin disertai senyuman miris

"Kau benar. Dan untuk kedua kalinya, disini akan jadi awal dan akhir hubungan kita." jimin diam. Ia tak berniat menjawab kalimat jaehyun barusan.

"JIMIN!!" jimin dan jaehyun menoleh ke seorang namja yang memanggil jimin. Jimin berdiri dan diikuti oleh jaehyun.

"Winwinnie?"gumam jimin.

"Kau tidak ingin memelukku Mia?" ujar namja itu saat ia berada tepat didepan jimin. Jimin terkejut mendengar penuturan namja itu.

"Wimwin-ah." teriak jimin. Lalu, ia memeluk winwin dan dibalas oleh winwin.

"Aku merindukanmu."ujar winwin.

"Nado." -jimin.

"Kau kesini sendiri? Tidak bersama Seol?" tanya wiwin seraya melepaskan pelukannya.

"Ani, aku kesini bersama seol dan dia" jimin menunjuk jaehyun, "serta kakaknya. Namanya taeyong " Jimin diam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Dan seol pergi bersama taeyong oppa." winwin mengerutkan keningnya.

"Oppa? Kau memanggilnya oppa?" tanya winwin heran.

"Waeee? Taeyong oppa lebih tua dariku. Makanya aku memanggilnya oppa." jawab jimin.

"Keurae? Bukankah aku juga lebih tua darimu?" jimin menghela nafas kasar mendengar ucapan winwin.

"A, winwin. Ini jaehyun. Dia-"

"Namchinnya." serobot jaehyun sebelum jimin menyelesaikan kalimatnya.

Mendengar ucapan jaehyun, bukan hanya winwin yg kaget. Jimin juga kaget mendengar nya.

First Snow✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang