Chapter 19

1.4K 125 30
                                    

Aku kembali melakukan aktivitasku. Beberapa sesi pemotretan sudah menungguku termasuk salah satu brand sport ternama. Aku dan Hailey menjadi model untuk campaignnya. Dan kebetulan jadwalnya adalah hari ini.

"Kenny. Apa kau melihat berkas berwarna biru?" Tanya Kriss saat ia muncul dari arah ruang tengah.

Saat ini aku tengah berada di ruang makan. Menikmati sarapan yang baru saja kubuat. Aku belajar dari Harry saat kami tinggal bersama. Dan rasanya, tentu saja tidak seenak buatannya. Brengsek. Aku rindu masakan Harry.

Menggeleng pada Kriss. "Tidak."

"Kau yakin? Aku menaruhnya di atas meja ruang tengah semalam tapi aku tidak menemukannya pagi ini."

Aku memutar ingatanku. Semalam aku tidak melihat apapun di atas meja di ruang tengah saat aku menonton tayangan televisi. Dan aku yakin itu.

"Tidak. Aku tidak melihatnya sama sekali. Mungkin kau lupa menaruhnya. Maksudku, mungkin memang di atas meja tapi bisa saja bukan meja di ruang tengah."

Kriss mengerucutkan bibirnya. Seolah ia tengah memutar memori tentangnya semalam. "Ya. Mungkin aku lupa menaruhnya di meja yang mana. Astaga. Terlalu banyak yang harus ku pikirkan akhir-akhir ini."

"Mungkin kau perlu mengambil cuti dan pergi liburan. Kau tau? Refreshing bisa membuat pikiran dan tubuh kembali bugar, bukan?"

"Kau benar." Sanggah Kriss.

Tepat sekali. Aku memang ingin sendiri sekarang sementara Kriss belum mengijinkanku untuk tinggal berpisah dengannya. Oh, astaga. Bisakah dia tidak memperlakukanku seperti anak kecil yang masih berusia lima tahun dan membiarkanku memiliki kehidupanku sendiri?

"Kau makan apa?" Tanya Kriss lagi di tempatnya.

Aku menoleh ke arah makanan yang hanya tinggal setengah di atas piringku. "French toast. Apa kau mau? Aku bisa membuatkannya untukmu."

Sebenarnya aku sendiri tidak yakin dengan apa yang ku makan. Aku memang berniat untuk membuat french toast persis seperti yang pernah Harry buatkan untukku, tapi kupikir rasanya berbeda. Buatanku sedikit pahit dan juga warna rotinya terlalu coklat. Mungkin aku terlalu lama saat memanggangnya diatas pan.

"Tidak. Aku sudah terlambat. Kau tidak memakan itu dengan keju, bukan?"

Aku menggeleng. "Tidak, Bu. Aku tau keju bisa membuatku gendut."

"Baguslah jika kau tau itu. Aku akan berangkat sekarang, dan--Oh, ya. Apa aku bisa meminjam mobilmu?"

"Ya. Pakai saja. Aku bisa pergi bersama Hails nanti."

"Baiklah, Ken. Terimakasih. Aku pergi dulu." Ucap Kriss. Mengecup keningku lalu pergi.

Dia sungguh menyebalkan bukan? Aku bahkan tidak boleh memakan sedikitpun keju olehnya. Tapi aku selalu mencuri kesempatan diam-diam di belakang Kriss jika aku makan diluar. Ayolah, aku hanya memakannya sedikit. Itu tidak akan menjadi masalah. Ku harap kau tidak memberitahukan hal ini pada Kriss.

Semalam Harry memberitahuku, bahwa Anne mengajakku untuk ikut bersama mereka ke London tanggal 13 bulan Februari ini. Rencananya mereka akan menginap disana selama tiga hari. Aku pikir aku harus mempertimbangkan ajakannya. Mengingat bulan ini adalah bulan terakhir Harry bisa menikmati waktunya sebelum ia kembali tour di pertengahan bulan Maret nanti. Tidak ada salahnya jika aku meminta waktu pada Jason untuk tidak menerima pekerjaan apapun di tanggal itu dan pergi bersama mereka, bukan?

Jason menjadi bodyguard sekaligus merangkap menjadi asisten pribadiku mulai sekarang karena ku pastikan Chloe akan sibuk mengurus anaknya jika ia telah lahir nanti. Karena itu aku melempar pekerjaan itu pada Jason. Kesetiaannya pada keluarga Jenner sejak Caitlyn masih menjadi Bruce membuatku mempercayainya.

Consequences (Completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora