Euijin: jangan marah dulu, saya dapet line kamu dari hojung Euijin: buku kamu tadi jatoh, saya simpenin
-----
Ya. Inilah si dia-nya Jini.
Dia yang bikin Jini misuh-misuh sepanjang kuliah tadi.
Dia yang bikin Jini disindir oleh dosennya.
Dia yang sudah sekuat tenaga dihindari oleh Jini, tapi ada aja yang bikin mereka 'bertemu'.
Kalo dia gak megang buku Jini sekarang, rasanya Jini sudah menekan pilihan block dengan sepenuh hati.
Tapi syukurlah, setidaknya bukan Jini yang memulai percakapan ini duluan, walaupun sebenarnya dia yang butuh.
Jini: iya buku gue Jini: balikin Jini: sekarang.
Euijin: ga ada juga kok yang mau nyolong buku kamu Euijin: kamu jadi orang jangan nethink terus
Jini: yaudah pokoknya gue mau bukunya dibalikin skrg
Euijin: saya udah gak dikampus Euijin: nanti malem saya anter ke kosan kamu
Jini: ga usah Jini: jangan ke kos gue Jini: besok dikampus jam 10
"Enak aja tiba-tiba mau ke kosan. Kesempatan dalam kesempitan, lo!" ucap Jini ke layar hpnya, lalu memasukan hp ke saku jeans.
Jini bergegas ke mobilnya, ia ingin segera kembali ke kosan, karena sekarang ia punya waktu kurang dari 24 jam untuk mempersiapkan mental, sebelum bertemu dengan Euijin besok.
"Jini!"
Jini mencari si sumber suara, ternyata itu Semmi, temannya dikampus.
"Oi." balas Jini singkat.
"Buset itu komuk judes amat gue liat-liat? Napa lo?" tanya Semmi yang sekarang sudah berjalan disebelah Jini.
"Gapapa."
"Dih seriusaaan?"
"Serius." jawab Jini sambil membuka pintu kemudinya. "Lah lo ngapa ikut-ikutan masuk mobil gue??"
"Hehe, nebeng...."
Jini hanya melengos lalu menyalakan mesin mobil, Semmi emang begitu anaknya jadi Jini gak kaget.
"Makan dulu yuk, Jin? Laper banget gue."
"Gak ah, mau langsung balik gue."
"Yaelah masih sore, Jin."
"Gak, gue mau balik." Jini mulai menjalankan mobilnya dan keluar dari area kampus. "Mau mandi wajib."
"HAH ANJIR LO ABIS NGAPAIN??"
"Apaan sih lo teriak-teriak?!" ucap Jini sambil menoyor kepala temannya itu.
Semmi mengusap kepalanya, "Ya lagian mandi wajib???"
"Gue abis ketemu hadas besar berwujud manusia."
"Hah? Apa? Siapa?"
"Biasa, elah."
"Oh!! Buset dah, kenapa lagi lo ama bang Euijin?"
Ya, kayaknya udah jadi rahasia umum kalo Jini tuh anti banget sama yang namanya Euijin.
"Gatau ah kesel gue!", lalu Jini menceritakan adegan tabrakan dan buku jatuh tadi kepada Semmi, lawan bicaranya hanya mendengarkan sambil sesekali tertawa.
"Ya lagian Sem, dari segitu banyak manusia di kampus kenapa mesti diaaa gitu yang gue tabrak??"
"Jodoh kali!"
"Gila lo."
"Tapi gue tuh bingung ya, Jin." "Kok lo bisa sih, benci sama orang kayak bang Euijin?"
Jini langsung mendengus, "Kenapa gak bisa?"
🎢
hi everibodi! ada yang baru neh!
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
jadiiii dibukuinibakalberisi tentang why jini benci euijin wkwkwk
MAMPIR YA! langsung cus baru aku publish, ok! disimpendireadinglist/libraryhe he
v o t e dan comment sebanyak-banyaknya! xixixi thanks berad mafren!♥